Berita Kutaraja

Ayo Siaga! Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir akan Landa Aceh, Waspadai Banjir & Longsor

"Cuaca buruk juga berpotensi terjadi di Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang,” ujar dia.

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Saifullah
Shutterstock
Ilustrasi cuaca buruk 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sudah sejak beberapa hari terakhir, anomali cuaca hampir di seluruh wilayah di Aceh terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir.

Hal itu juga menyebabkan terjadi sejumlah bencana berupa banjir, banjir bandang, pohon tumbang, dan tanah longsor.

Forecaster on Duty, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Nabila mengatakan, saat ini sendiri Aceh memang berpotensi terjadi cuaca buruk dalam beberapa hari ke depan.

Selain itu, pihaknya juga mengeluarkan potensi siaga bencana hidrometeorologi terjadi di Aceh.

Bencana hidrometeorologi sendiri adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin, dan kelembaban. 

Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.

Beberapa wilayah dengan potensi tinggi di antaranya Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan.

Kemudian Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie, Pidie Jaya, Gayo Lues, Aceh Tenggara, dan Subulussalam.

"Cuaca buruk juga berpotensi terjadi di Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang,” ujar dia.

“Secara garis besar, memang hampir seluruh wilayah di Aceh terjadi hujan lebat sertai angin kencang dan kilatan petir,” kata Nabiła, Sabtu (2/9/2023).

Ia mengatakan, hal tersebut disebabkan adanya belokan angin di wilayah Aceh yang menyebabkan tumbuhnya awan-awan konvektif.

Hal itu kemudian meningkatkan suplai air itu juga berkontribusi terhadap tumbuhnya awan-awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan sedang hingga disertai kilat dan angin kencang.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau akan potensi gelombang tinggi yang mencapai 4 meter, khususnya di wilayah Samudera Hindia Barat Aceh.

Potensi angin kencang itu juga masih bisa terjadi di seluruh wilayah di Aceh. 

Tercatat kecepatan angin mencapai lebih dari 32 knots di wilayah Aceh Besar.

"Dan ini diperkirakan masih terdapat potensi hingga tiga hari ke depan. Mengingat kerap muncul awan cumulonimbus di Aceh," tuturnya.

Karena hal itu pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, gelombang tinggi, dan lain-lain.

"Serta dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, dan pohon tumbang,” ungkapnya. 

BMKG mengimbau untuk masyarakat yang berada di daratan agar waspada terhadap pohon tumbang dan banjir genangan serta luapan. 

“Untuk masyarakat tepi kali, harap lebih waspada terhadap banjir luapan dan kiriman dari hulu sungai,” pintanya.

Selain itu, untuk wilayah perkotaan harap waspada akan terjadinya potensi banjir genangan.

Sebab, untuk daerah perkotaan, banyak ditemukan tanah-tanah resapan.

“Ini sangat berpotensi terhadap banjir genangan,” ucapnya.

Terlebih saat ini, kata Nabila, mulai memasuki musim pancaroba.

Selama musim penghujan ini agar tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Terlebih kata dia, sampah-sampah yang dapat mengenangi air.

Hal tersebut, menurutnya, sangat membahayakan.

Di mana ketika air tertampung, akan melahirkan jentik-jentik nyamuk.

“Karena dari jentik itu nantinya, kita bisa terkena demam berdarah. Hal itu harap masyarakat lebih menjaga kesehatannya,” pungkasnya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved