Berita Aceh Barat
Ketua FKUB Aceh: Relasi Islam, Kristen, Katolik dan Buddha di Aceh Barat Sangat Harmonis
Hubungan (relasi) sosial antara penduduk Islam dengan penduduk agama-agama lain di Aceh Barat berlangsung sangat harmonis dan saling menghargai
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Hubungan (relasi) sosial antara penduduk Islam dengan penduduk agama-agama lain di Aceh Barat berlangsung sangat harmonis dan saling menghargai.
Hal itu terungkap dalam pertemuan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh dengan tokoh-tokoh agama Kristen, Katolik dan Buddha di Meulaboh, Sabtu (2/9/2023).
“Pada Sabtu kemarin, kami sudah melakukan kunjungan ke tempat-tempat ibadah agama Kristen, Katolik dan Buddha yang ada di Meulaboh. Sangat harmonis, saling menghargai,” kata Ketua FKUB Aceh, A Hamid Zein SH MHum, kepada Serambi, Minggu (3/9), sebagaimana dikutip oleh Sekretaris Hasan Basri M Nur.
“Semua tokoh agama yang kami temui di Meulaboh mengaku sangat aman, nyaman dan betah tinggal di Aceh Barat,” ungkap Hamid Zein.
“Hubungan sosial antara penganut agama Islam dengan agama-agama selain Islam di Aceh Barat sangat harmonis.
Jika ada tudingan kehidupan umat beragama di Aceh kurang toleran terbantahkan,” lanjutnya.
Baca juga: UIN Ar-Raniry, FKUB, dan Kesbangpol Aceh Kerja Sama untuk Program Moderasi dan Toleransi Beragama
Pemimpin umat Kristen di Meulaboh, Yus Malonda, mengatakan, awalnya sekitar 1,5 tahun lalu dia sempat merasa was-was ditugaskan ke Aceh Barat.
“Setelah sampai di sini ternyata aman, tak ada masalah, masyarakat Aceh toleran. Kami dapat bekerjasama dengan lingkungan,” ujar Yus Malonda yang memimpin jemaat GMII di sebuah bangunan pertokoan di Meulaboh.
Yus Molanda menyebutkan, selain jemaat GMII, di Meulaboh juga terdapat jemaat Methodist dan beribadat di Rumah Doa yang berbeda.
Yus menambahkan, penduduk Kristen di Aceh Barat umumnya adalah karyawan (termasuk karyawan pabrik dan kebun dari Nagan Raya).
Baca juga: Kisah Pria Pidie Pergi Saat Konflik Aceh, Bertemu Keluarga di TikTok, Saat Pulang Sudah Punya Cucu
Sebagian lagi adalah mahasiswa luar Aceh yang belajar di Universitas Teuku Umar.
Hal senada juga diutarakan oleh pemimpin agama Katolik di Aceh, Baron Ferryson Pandiangan, yang ditemui di tempat ibadah umat Katolik di Meulaboh.
Sementara Sumardi, Ketua Vihara Buddha Sakyamuni Meulaboh, mengaku sangat nyaman tinggal dan mencari nafkah di Aceh Barat.
Kesaksian Sumardi dibenarkan oleh Martini, guru agama Buddha di vihara Sakyamuni.
Baca juga: Murhaban Masuk 10 Nominasi Terbaik Penyuluh Agama Islam Award 2023, Ini Profilnya
Martini adalah perempuan asal Jawa Tengah dan telah tinggal di Meulaboh sejak tahun 2009 untuk menjadi guru agama bagi anak-anak dari keluarga Buddha.
Bank Sampah Binaan Mifa Bersaudara Jadi Objek Penilaian Adipura Aceh Barat |
![]() |
---|
Berbulan-bulan Konflik dengan Gajah, Warga Aceh Barat Kini Bisa Bernapas Lega |
![]() |
---|
Dua Syech Arab ‘Jadi Guru’ di MAN 1 Aceh Barat, Tekankan Hal Penting Ini Kepada Siswa |
![]() |
---|
Bupati Antar Camat ke Tempat Tugas Baru, Ingatkan 3 Ancaman yang Merusak Rakyat |
![]() |
---|
Kemenag Aceh Barat Ingatkan Warga Agar Anak tak Menikah Lewat Qadhi Liar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.