Berita Abdya

Telat Tender, Proyek DAK Jembatan Rp 4,3 Miliar di Abdya Gagal Dibangun, Warga Sangat Menyayangkan

Hal tersebut disampaikan setelah dirinya memperoleh informasi paket proyek pembangunan jembatan penghubung antar desa di Gampong Padang Kawa, Kecamata

Penulis: Taufik Zass | Editor: Mursal Ismail
SERAMBI/TAUFIK ZASS
Petugas sedang membersihkan jembatan Gampong Padang Kawa, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang tersumbat akibat banjir, Minggu (21/8/2022) 

Hal tersebut disampaikan setelah dirinya memperoleh informasi paket proyek pembangunan jembatan penghubung antar desa di Gampong Padang Kawa, Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya, gagal direalisasi hanya gara-gara lewat batas waktu ditentukan.

Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Sejumlah warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyayangkan paket proyek pembangunan jembatan senilai Rp 4,3 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023 gagal dibangun akibat keterlambatan tender. 

"Sayang sekali, semoga menjadi pembelajaran bagi Pemkab Abdya dalam mempercepat proses tender di masa akan datang, sehingga masyarakat tidak dirugikan akibat kelalaian," kata tokoh masyarakat Abdya, Muslim, kepada Serambinews.com, Minggu (3/9/2023).

Hal tersebut disampaikan setelah dirinya memperoleh informasi paket proyek pembangunan jembatan penghubung antar desa di Gampong Padang Kawa, Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya, gagal direalisasi hanya gara-gara lewat batas waktu ditentukan.

Di mana batas waktu maksimal penyaluran DAK fisik tahap pertama sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan selambat-lambatnya 21 Juli, namun persyaratan tersebut tidak bisa dipenuhi Pemkab Abdya.

Akibatnya, paket proyek pembangunan jembatan penghubung antar pedesaan Rp 4,3 miliar yang digagas Pj Bupati, H Darmansah terpaksa realisasinya digagalkan karena tidak ditransfer lagi DAK dari Pemerintah Pusat.

"Kami sangat kecewa jika digagalkan, karena sudah 12 tahun kami nanti-nantikan pergantian jembatan ini. Kami tidak tahan lagi setiap hujan, air sungai selalu meluap naik ke masjid dan rumah-rumah penduduk," kata Yusman, warga Kecamatan Tangan-Tangan.

Baca juga: Kisah Heroik Pahlawan Aceh Laksamana Malahayati Dipentaskan Dalam Teater di Jakarta, Ini Jadwalnya

Ia menjelaskan luapan air sungai hingga sering terjadi banjir itu disebabkan rendahnya badan jembatan ditambah banyaknya tumpukan sampah dan kayu-kayuan tersangkut pada tiang penyangga jembatan itu.

"Kami sangat sedih kalau jembatan ini gagal dibangun tahun ini, karena sudah 12 tahun yang diharapkan masyarakat dari empat gampong di Kecamatan Tangan-Tangan akhirnya nihil,” kata Yusman lagi.

Ia berharap Pj Bupati Abdya agar mengevaluasi untuk mengetahui penyebab keterlambatan tersebut. Apakah kegagalan disebabkan oleh kelalaian panitia lelang atau lambatnya proses perencanaan.

"Kalau kegagalan ini disebabkan keterlambatan perencanaan, kami minta diblaclisk saja perusahaannya. Kalau panitia tender yang lalai, ganti saja mereka, supaya ke depan masyarakat tidak dirugikan lagi,” pintanya. (*) 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved