Berita Lhokseumawe
YARA Soroti Kisruh ULP Lhokseumawe, Akibat Rekanan Sanggah Puluhan Proyek DOKA
Ada dugaan masa jeda pergantian kepala ULP akan berpengaruh terhadap penanganan proses lelang yang akan dilakukan.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Taufik Hidayat
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Perwakilan Yayasan Rakyat Aceh Kota Lhokseumawe, sayangkan polemik lelang tender yang terjadi di Unit Layanan Pengadaan (ULP) kota Lhokseumawe berdampak pada kisruhnya jadwal Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) di Pemko Lhokseumawe.
Ketua Perwakilan Yayasan Rakyat Aceh Kota Lhokseumawe, Ibnu Sina, SPIBNU SINA, SP, menyebutkan, diawali dengan gonjang ganjing pergantian kepala ULP dengan pengunduran diri kepala ULP yang lama yaitu Daniel Riseno ST per 10 Juli 2023 kepada Edi Faisal.
Ibnu menyebutkan, bahwa di tengah masa menuju proses pelelangan di bulan Agustus 2023 dimana surat persetujuan pengajuan pemberhentian Daniel Riseno ST baru efektif di setujui per tanggal 24 Agustus 2023 oleh BKN pusat.
“Artinya ada dugaan masa jeda pergantian kepala ULP akan berpengaruh terhadap penanganan proses lelang yang akan dilakukan. Efek dugaan akan munculnya masalah dalam jeda peralihan kepala ULP tersebut seolah berkorelasi dengan timbulnya masalah baru terkait banyaknya sanggahan atas hasil pengumuman lelang tender ULP pemko Lhokseumawe tertanggal 31 Agustus 2023,” sebutnya, Minggu (10/9/2023).
Menurutnya, dimana beberapa keluhan sanggahan dari mitra kerja Pemko Lhokseumawe adalah terkait dugaan janggalnya pemenang tender adalah perusahaan yang memiliki penawaran biaya tertinggi dalam pelaksanaan proyek dan ada juga dugaan kurang memenuhinya syarat-syarat sertifikasi perusahaan pemenang tender.
“Alasan keterlambatan dalam menjawab sanggahan peserta lelang sesuai jadwal 1-5 September 2023 terkait banyaknya sanggahan masuk dari perusahaan peserta lelang, seharusnya sudah di antisipasi sejak awal, karena sebelum pengumuman lelang sudah ada jumlah pasti berapa banyak perusahaan peserta lelang dan kemungkinan adanya sanggahan,” lanjutnya.
Selain itu, sambungnya, untuk meredakan polemik sanggahan ini, sebaiknya sesegera mungkin pihak ULP melakukan pertemuan atau pemanggilan perusahaan yang melakukan sanggahan beserta jawaban yang transparan dari pihak ULP agar masalah tidak berlarut dan berdampak molornya waktu start awal pengerjaan proyek yang di tender.
“Karena bila jawaban sanggahan masih juga belum memuaskan perusahaan yang mengajukan sanggahan, masih akan berlanjut ke banding atas sanggahan yang di ajukan,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, beberapa paket pekerjaan di Pemerintah Kota Lhokseumawe menuai sanggahan dari peserta lelang lainnya. Pasalnya, dalam proses lelang pengadaan dan pengerjaan proyek dengan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) oleh Kelompok Kerja (Pokja) pemilihan belanja jasa kontruksi sarat bermasalah.
Salah satu pengusaha di Lhokseumawe, Zulkarnaini Usman atau yang lebih dikenal dengan sebutan Nyak Dun, menilai, banyak peserta lelang di Pemko Lhokseumawe merasa prihatin dengan pokja dalam menjalankan tugasnya yang kurang cermat sehingga kurang profesional, sehingga dalam mengakibatkan terhambatnya pembangunan dan dapat berdampak kerugian bagi masyarakat dan khususnya untuk pemerintahan Kota Lhokseumawe.
Menurutnya, perlu evaluasi kenerja Pokja ULP Lhokseumawe, agar kedepan jauh lebih dan tidak kebocoran data ke publik, seperti jumlah sanggahan dari peserta lainnya. Nah ini artinya ada yang tak beres dengan interen ULP Lhokseumawe, sehingga perlu dikaji kembali olhe Pj Wali Kota untuk mengevaluasi kinerja mereka,” kata Nyak Dun, Jumat (8/9).
Zulkarnaini menyebutkan, sanggahan peserta lelang sudah sering terjadi, namun tidak sebanyak atau separah ini. “Kita berharap Pj Wali Kota Lhokseumawe, Imran, bisa mengevaluasi kinejra Pokja. Mereka ini sudah mengerti sekali, sehingga disinyalir oleh peserta ada kecurangan dalam mengumumkan pemenang lelang,” tambahnya.
Informasi yang diperoleh, sebanyak 27 paket dari 28 proyek bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) Kota Lhokseumawe yang ditender oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) pada Agustus 2023 mendapat sanggahan dari perusahaan peserta lelang. Dari 28 proyek DOKA hanya satu yang tidak disanggah sedangkan 27 paket mendapat sanggahan.
Lalu tiga paket masing-masing mencapai empat sanggahan (perpaket disanggah oleh empat perusahaan peserta tender), empat paket masing-masing tiga sanggahan, delapan paket masing-masing dua sanggahan, dan 12 paket masing-masing satu sanggahan. Satu kegiatan yang tidak ada sanggahan, yaitu Pembangunan Mushalla Relokasi Gampong Padang Sakti Kecamatan Muara Satu.
Sementara tiga pekerjaan masing-masing mendapat empat sanggahan yaitu, Pembangunan Pos Damkar dan Fasilitas Pendukung Lainnya Kota Lhokseumawe (DOKA), Revitalisasi Poskesdes Baloy (DOKA), dan Pembangunan Pagar SDN 4 Muara Satu (DOKA).
Kapal Perang Banda Aceh Kirim Alutsista Baru Ke Pangkalan TNI AL Lhokseumawe |
![]() |
---|
Dugaan Korupsi di KEK Arun, Jaksa Sita Sejumlah Aset PT Patna, Termasuk Uang |
![]() |
---|
Mubadala Energy Paparkan Rencana Kerja Strategis bersama Pemko Lhokseumawe dan SKK Migas |
![]() |
---|
Wakil Wali Kota Sebut Angka Stunting di Lhokseumawe Turun, Ini Datanya |
![]() |
---|
Dandenpom IM/1 Sertijab Tiga Dansubdenpom dan Pelepasan Satu Perwira |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.