Pengabdian Masyarakat
PSDIK Fakultas Kedokteran FK USK Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Puskesmas Simpang Tiga
Menurut Herlina Dimiati, saat ini masih banyak ditemukan kesalahan dalam penentuan status stunting anak serta kesalahan yang paling sering terjadi ada
Penulis: Idris Ismail | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Program studi doktor ilmu kedokteran (PSDIK ) Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK USK) Banda Aceh melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dipusatkan di Puskesmas Simpang Tiga, Pidie selama satu hari penuh yaitu hingga Jumat (15/9/2023) petang.
Dalam kegiatan tersebut pihak PSDIK FK Unsyiah turut menghadirkan 60 perserta dari lima Peuksemas yang tersebar di Pidie yaitu Simpang Tiga, Kembang Tanjong, Tangse dan Ujong Rimba Mutiara Timur.
Adapun ke 60 peserta yang hadir berasal dari kalangan tim Enumerator 25 peserta bersama lima kepala Puskesmas dan selebihnya 30 peserta dari kalangan ibu dan balita.
Koordinator PSDIK FK Unsyiah Prof Dr dr Herlina Dimiati SpA (K) Sabtu (16/9/2023) mengatakan, program pengabdian bagi mahasiswa untuk program doktor asal FK Unsyiah tahun ini melakukan pengabdian yang dipusatkan di Puskesmas Kecamatan Simpang Tiga dengan menghadirkan 60 peserta dari lima Puskesmas di kabupaten penghasil emping melinjo, Pidie.
"Kelima Puskemas yang menjadi pusat pengabdian FK Unsyiah yaitu, Puskesmas Simpang Tiga, Kembang Tanjong, Ujong Rimba Kecamatan Mutiar Timur, dan Tangse," sebutnya.
Baca juga: SIAP-SIAP! Pendaftaran CPNS Dibuka Besok, Pengumuman Seleksi Hari Ini, Tersedia 572.496 Lowongan
Dijelaskan Prof Dr dr Herlina Dimiati SpA (K) itu, bahwa pengabdian lewat pelatihan bagi tim Enumerator tersebut difokuskan pada peningkatan kemampuan pengumpulan data pengawasan stunting dan penyebarannya.
Maka dalam kegiatan ini diharapkan selama pengabdian dimaksud yaitu, para Enumerator mampu menguasai dalam meningkatkan kemampuan secara detail melakukan pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan anak sehingga akan memiliki data yang benar atau valid.
Jadi, pelaksanaan pengabdian ini secara langsung juga dibuka oleh kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pidie, dr Arika Husnayanti Aboebakar SpOG Subsp Obgynsos yang diwakili oleh Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Ishak SKep MKM.
Menurut Herlina Dimiati, saat ini masih banyak ditemukan kesalahan dalam penentuan status stunting anak serta kesalahan yang paling sering terjadi adalah saat pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan anak.
Sehingga, dengan adanya pengabdian para mahasiswa program doktor beserta melakukan pelatihan ini diharapkan dapat menurunkan potensi kesalahan tersebut.
"Maka selain memberikan pelatihan bagi tim Enumerator dari lima kecamatan para narasumber juga memberikan edukasi kepada para ibu yang memiliki anak stunting," ujarnya.
Secara terpisah Kabid Kesmas Dinkes Pidie, Ishak SKep MKM kepada Serambi, Sabtu (16/9/2023) mengatakan, dengan dilaksanakan pengabdian oleh mahasiswa program studi doktor USK di lima Puskesmas maka dengan sendirinya dapatlah meningkatkan tim Enumerator di Puskesmas.
"Terutama dalam pengukuran, penginputan dan pengelolaan data sehingga dapat menghindari kesalahan pahaman terhadap pencatatan anak stunting," ungkapnya.(*)
Baca juga: Faktor Ekonomi Picu Munculnya Pertambangan Ilegal di Aceh
Baca juga: Anggota DPRA Haji Zaenal Luncurkan Layanan Ambulans Gratis
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.