Kajian Islam
3 Amalan ini Bisa Hapus Dosa Zina Kata Buya Yahya, Ingatkan Jangan Diulangi Lagi
Amalan penghapus dosa zina ini, setidaknya terdapat tiga syarat yang mesti seseorang tempuh agar dosa besar tersebut Allah ampuni menurut Buya Yahya.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
3 Amalan ini Bisa Hapus Dosa Zina Kata Buya Yahya, Ingatkan Jangan Diulangi Lagi
SERAMBINEWS.COM - Pendakwah ternama di Indonesia, Buya Yahya mambagikan tiga amalan yang bisa menghapus dosa zina.
Amalan penghapus dosa zina ini, setidaknya terdapat tiga syarat yang mesti seseorang tempuh agar dosa besar tersebut Allah ampuni menurut Buya Yahya.
Apa saja syarat agar dosa zina bisa diampuni? Simak ulasan dalam artikel berikut ini.
Sebagai manusia, tentunya kita tidak pernah khilaf dan melakukan dosa, barangkali itu adalah dosa zina.
Namun, sebaik-baiknya manusia jika telah khilaf melakukan dosa zina adalah bertaubat dengan sungguh-sungguh dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Bagi anda yang pernah melakukan dosa zina dan ingin bertaubat, Anda bisa melakukan beberapa amalan berikut yang dianjurkan oleh Buya Yahya.
Tak perlu khawatir, jika kita ingin serius bertaubat dari perbuatan zina apalagi selama kita masih hidup dan bernafas, Allah selalu membuka pintu taubat untuk orang-orang yang mendekati dosa.
Untuk dosa zina sendiri, terdapat tiga syarat yang mesti seseorang tempuh agar dosa besar tersebut Allah ampuni.
Baca juga: Ingat! Tunda Bayar Utang Padahal Mampu untuk Membayar Hukumnya Dosa, Begini Penjelasan Buya Yahya
Kendati Allah sangat murka pada orang yang melakukan dosa zina ini, tapi perbuatan hina tersebut masih punya peluang diampuni.
Dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan tiga cara bertobat dari zina.
Hendaknya melakukan tiga amalan berikut ini.
1. Menangis dan lakukan tobat dengan sungguh-sungguh
Allah tetap akan mendengar tangisan serta penyesalan kita selama kita betul-betul menyesal atas apa yang diperbuat.
Dengan memperbanyak istighfar sembari menangis, maka Allah akan mengikis dosa-dosa akibat zina.
Selain mengikis dosa, istighfar di sini juga akan membukakan pintu rezeki kendati kita pernah berbuat dosa yang hina.
Baca juga: Buya Yahya Ungkap Dampak Bagi Orang yang Suka Tunda Bayar Utang
2. Jangan pernah menceritakan aib dosa zina
Tatkala sudah bertaubat dengan sungguh-sungguh, jangan sekali-kali kita menceritakan aib dosa tersebut kepada orang lain.
Cukuplah kita perbanyak istighfar dan jangan sekali-kali menyentuh kembali dosa yang sama.
Sebab ketika bertaubat maka Allah akan tutup rapat-rapat aib kita dan dijaga.
"Setelah 4 kali Nabi Muhammad mengajari untuk menutupi aib dosa zina dan masih mengakuinya maka Nabi Muhammad memberlakukan hukum baginya," ujar Buya Yahya.
3. Istiqomah
Dan yang terakhir, bagi orang yang telah bertaubat dengan sungguh-sungguh wajib untuk tetap istiqomah.
Itulah penjelasan lengkap Buya Yahya tentang 3 syarat seseorang Allah ampuni dari zina ribuan kali.
Baca juga: Istri Harus Punya 5 Sikap Ini, Kata Buya Yahya Bikin Suami Makin Cinta, Nomor 2 Tak Banyak yang Tahu
Nasihat Buya Yahya untuk Orang yang Suka Bongkar Aib, Siksa Pedih, Direndahkan di Dunia dan Akhirat
Pendakwah Buya Yahya memberikan sebuah nasihat kepada manusia yang suka membongkar aib.
Setiap manusia pastil mempunyai aib.
Namun, Islam sangat melarang setiap individu untuk membongkar atau menyebarkan aib.
Justru Islam mengajarkan pentingnya menjaga harga diri dan martabat individu.
Membuka aib sendiri dapat merusak citra diri, merugikan reputasi, bahkan membuka peluang bagi orang lain untuk mencela atau mengejek.
Dilansir Serambinews.com dari YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya mengingatkan, takutlah anda kepada Allah dengan cara tidak membuka aib kepada siapa pun.
Baca juga: PASUTRI Masih Suka Sebut Kekurangan Pasangan? Begini Nasihat Buya Yahya : Singgung Kebusukan Diri
"Hai saudara-saudaraku yang biasa menyebut kejelekan pribadinya, tolong takut, takutlah kepada Allah," kata Buya Yahya.
Membongkar dosa-dosa dan kesalahan diri sendiri secara terbuka tidak dianjurkan dalam Islam.
Bahkan lanjut Buya, tanda dosa seseorang tidak diampuni adalah jika orang tersebut tidak pernah menyesel dan tidak malu akan dosa-dosanya.
"Tanda dosa tidak diampuni , orang yang tidak pernah meneysal tentang dosa, dan tidak menyesal tentang dosa itu dia tidak malu menyebutnya," lanjut Buya Yahya.
Sebagai gantinya, Islam mendorong umatnya untuk bertobat dengan tulus kepada Allah dan bertaubat secara pribadi tanpa perlu mempublikasikan dosa-dosa mereka.
"Kalau ingin mengadu, ngadu kepada Allah," tambah Buya Yahya.
Adapun anda yang tidak punya masalah tentang aib, maka anda harus menjadi pejuang penutup aib.
Kemudian disamping pejuang penutup aib, naik satu pangkat lagi yaitu mengajarkan orang agar mau menutup aib.
Namun, jika anda sudah pernah terlanjur membuka aib, anda bisa merubahnya dengan cara benar-benar bertobat.
Kemudian mulailah berperan sebagai manusia yang soleh dan ingin berubah bukan untuk membohongi orang lain tetapi ingin berubah untuk diri sendiri.
Menurut Buya Yahya, seseorang yang membongkar aib atau mengajari orang untuk membongkar aib, maka orang tersebut akan direndahkan di dunia dan akhirat.
Maka sebaiknya, bertaubatlah dan jika anda mempunyai aib jangan pernah diumbar kepada siapapun.
"Ingat kalau anda membongkar aibnya orang atau mengajari orang bongkar aib, maka Allah akan rendahkan anda, akan bongkar aib anda.
Kita urusan dengan Allah yang maha kasih dan sekaligus maha pedih dalam siksanya. Makanya Allah maha kasih, tobat, kalau salah jangan diobral," pungkas Buya Yahya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Sembuhkan Was-was Najis dengan Cara Ini, Diungkap Buya Yahya Islam Itu Mudah |
![]() |
---|
Jangan Sampai Nikah Jadi Neraka, Ini Pesan Buya Yahya Soal Rumah Tangga |
![]() |
---|
Buya Yahya Bongkar Penyebab Anak Mudah Marah: Berawal dari Rumah Tangga |
![]() |
---|
Urutan Wali Nikah Wanita Jika Ayah Sudah Meninggal Dunia, Ini Aturannya Menurut Kemenag |
![]() |
---|
Siapa yang Jadi Wali Nikah Jika Ayah Sudah Tiada? Ini Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.