Dirikan Dayah Ruhul Qur'ani di Aceh Barat, Haji Tito Ingin Selamatkan Generasi Muda Masa Mendatang

Ratusan santri kini telah mondok di dayah yang dipimpin Ustaz Kamil Syafruddin Lc dan para guru dari berbagai dayah dan lulusan luar Negeri...

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBI/SA'DUL BAHRI
Ketua Yayasan Tito Bersaudara, Dayah Ruhul Qurani, HT Alaidinsyah. Dirikan Dayah Ruhul Qur'ani di Aceh Barat, Haji Tito Ingin Selamatkan Generasi Muda Masa Mendatang. 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Dayah Ruhul Qur'ani Islamic Boarding School Meulaboh Kabupaten Aceh Barat yang dibangun oleh HT Alaidinsyah alias Haji Tito melalui Yayasan Tibers (Tito Bersaudara) di Desa Leuhan, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, merupakan sebagai bentuk ikhtiar memajukan pendidikan Islam di Bumi Serambi Mekah.

Ratusan santri kini telah mondok di dayah yang dipimpin Ustaz Kamil Syafruddin Lc dan para guru dari berbagai dayah dan lulusan luar Negeri seperti Maroko dan Sudan.

“Dasar membangun dayah ini berawal dari kegagalannya secara pribadi dalam pendidikan Ilmu Agama, maka kehadiran Dayah Ruhul Quran Untuk Selamatkan Generasi Muda Masa Mendatang dan memajukan pendidikan Islam di Aceh,” ungkap Ketua Yayasan Tito Bersaudara, HT Alaidinsyah kepada wartawan, Senin (18/9/2023) usai melaksanakan peresmian Dayah Ruhul Qurani.

Terkait hal tersebut dirinya berharap jangan sampai kegagalan ini terjadi di anak-anak kita, sehingga dirinya mengajak masyarakat untuk mengambil peran menyelamatkan generasi muda, sehingga diharapkan anak-anak masyarakat dapat menimba ilmu agama di sana.

“Alhamdulillah, pada tahun pertama ini jumlah santri kita ada sekitar 288 santri, masing-masing laki-laki 144 orang dan perempuan sebanyak 144 orang yang terdiri dari Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah,” kata Pimpinan Dayah Ruhul Qurani Meulaboh, Ustaz Kamil Syafruddin Lc.

Disebutkan, pendaftar perdana ada sekitar 695 calon santri, namun yang diterima hanya 288, tingkat tsanawiyah dan aliyah.

Para santri tersebut berasal hampir dari semua kabupaten kota di Aceh dan ada juga dari Banten.

Sementara para pengajar rata-rata lulusan S-2, dan dari lulusan Timur Tengah, alumni Al-Azhar Mesir, ada juga dari Maroko dan Sudan.

Sedangkan untuk pengajar sekolah, rata-rata juga lulusan S2, dan khusus pengajar Bahasa Inggris mereka lulusan dari Amerika dan Australia.

“Semua pengajar ini warga Pantai Barat Selatan Aceh yang sekolah ke luar negeri,” jelasnya.

Peresmian Dayah Ruhul Qur'ani tersebut ikut dihadiri Wakil Menteri Agama Republik Indonesia H Saiful Rahman Dasuki, yang diwakili oleh Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kanwil Aceh, Dr H Muntasyir dan menyampaikan, bahwa sebuah kebanggaan dengan lahirnya Dayah Ruhul Qur’an yang cukup besar di Barat Selatan saat ini.

Disebutkan, bahwa pemerintah memberi perhatian besar untuk pendidikan pesantren karena sudah teruji dan sudah menampakkan hasilnya dari masa sebelum kemerdekaan RI. Sehingga Pemerintah melahirkan UU Pesantren Nomor 18 tahun 2019 yang bertujuan menjadikan pesantren sebagai lembaga yang kuat, mandiri, inovatif dan mengedepankan nilai-nilai moderasi sehingga Islam betul betul menjadi Agama yang rahmatan lil ‘alamin.

Pondok Pesantren ada dua yaitu pondok Pesantren Terpadu dan Pondok Pesantren Salafi.

Pihaknya berharap masyarakat Aceh Barat, tokoh agama dan tokoh pendidikannya untuk mendukung selalu Dayah Ruhul Qur'ani ini. Karena Dayah ini adalah sebuah aset Aceh Barat untuk masa depan generasi anak cucu nantinya.

Muntasyir mengajak Dayah RQ untuk memperkuat legalitasnya, seperti izin operasional Dayah atau Pesantren dan juga izin MA dan MTs, sehingga tidak merugikan siswanya nanti.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved