Berita Bireuen
Sudah Setahun Pemerintah Biarkan Pasir Laut Tutupi Kuala Pawon, Nelayan Pikir Sendiri
Nelayan terpaksa berpikir sendiri untuk bisa menggali pasir di mulut kuala sepanjang 70 meter lebih secara swadaya.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Kuala Pawon, di kawasan Dusun Matang Kurma, Gampong Punjot, Jangka, Bireuen tertutup pasir sejak setahun terakhir sehingga menghambat aktivitas para nelayan melaut disebabkan mulut kuala sudah dangkal, dan tidak ada tindakan pencegahan yang dilakukan pemerintah khususnya dinas/instansi terkait.
Untuk membuka Kuala Pawon yang sudah lama tertutup pasir, Sabtu (23/09/2023), masyarakat setempat berpartisipasi untuk berpikir sendiri secara swadaya menggali pasir di mulut kuala sepanjang 70 meter lebih.
Beruntung, pengerukan mulut kuala yang melibatkan puluhan warga itu mau dibantu alat berat excavator dari PT Aceh Mufiz Jaya.
Khalil selaku Sekdes Gampong Punjot mengatakan, pengerukan jalur untuk masuk 30 perahu nelayan tradisional ke dalam kuala juga telah dangkal selain anggaran swadaya juga dibantu alat berat oleh Mufti dari PT Aceh Mufiz Jaya.
Pekerjaan bersama dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir menjelang siang, namun masih butuh bantuan pemerintah untuk membangun tanggul dan melakukan pengerukan agar nelayan lebih mudah melaut.
Dengan terbukanya kembali mulut kuala dan aliran air lancar keluar masuk kuala. Selain memudahkan nelayan berlabuh di kuala, tambak masyarakat seluas 8.000 hektare di sejumlah gampong, juga dapat berfungsi kembali.
Disebutkan, mulut Kuala Pawong sudah 1 tahun tertutup mati, perahu nelayan terpaksa ditambat di pasir laut disebabkan tidak bisa dibawa masuk ke dalam kuala yang juga telah dangkal.
“Kami mendesak pemerintah membangun tanggul sepanjang 300 meter agar aliran kuala tidak lagi tertutup mati dan dangkal," ujar Khalil. Atau setidaknya memberi wewenang kepada Pemerintah Gampong untuk menggunakan dana desa dalam menyelesaikan persoalan di kuala Pawon.
Ia menjelaskan, aliran Kuala Pawong dulu berfungsi untuk mensuplai air kebutuhan tambak udang dan ikan milik masyarakat, dibeberapa gampong yaitu, Gampong Punjot, Pulo Pinueng Meunasah Dua, Ule Cee, Alue Kuta, Alue Bayeu Utang, Kuala Ceurape, Bugeng, sampai Pante Ranup, Pante Paku, Pante Sukon.
Selanjutnya dengan telah normal kembali kuala, juga dapat mencegah banjir ke persawahan masyarakat, sebab aliran buangan air irigasi dapat mengalir ke laut melalui Kuala Pawon, papar Khalil diamini sejumlah warga.
Ditambahkan, pintu masuk Kuala Pawon sudah dangkal sekitar satu tahun lalu, setelah dikeruk dengan swadaya masyarakat paling lama bertahan enam sampai delapan bulan, kemudian dangkal lagi. Maka, kami harap agar pemerintah membangun tanggul untuk pengaman Kuala Pawon," harap Sekdes dan sejumlah nelayan.(*)
Baca juga: Sakinah, Bayi 5 Bulan Asal Lhokseumawe Derita Bocor Jantung
Baca juga: Achmad Marzuki Ikut Jalan Santai PMI
Anhar Obama Kembali Pimpin Gampong Lhok Mane Bireuen Periode 2025–2031 |
![]() |
---|
Ulama Bireuen Bahas Harga Gono Gini selama Pernikahan dalam Muzakarah |
![]() |
---|
Faperta UNIKI Bireuen dan Distanbun Aceh Kerja Sama Perkuat Sektor Pertanian & Perkebunan |
![]() |
---|
Rumpun Rumpia di Blang Cut Terbakar, Damkar Bireuen Berjibaku Padamkan Api |
![]() |
---|
Ada Terasi Langsa dan Produk Beunyot di Expo Simpora XVI Umuslim Bireuen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.