Jurnalisme Warga

100 Hari Jadi Plt Dekan Fakultas Hukum Abulyatama

Pesan itu dikirimkan oleh guru saya, Dr Iman Jauhari SH, MHum, sehari setelah saya selesai Ujian Promosi Doktoral di Universitas Syiah Kuala (USK) Ban

Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS.COM
Dr. SITI RAHMAH, S.H., M.Kn., Founder Akademi Warung Penulis, saat ini menjabat Plt Dekan Fakultas Hukum Universitas Abulyatama, melaporkan dari Banda Aceh 

Dr. SITI RAHMAH, S.H., M.Kn., Founder Akademi Warung Penulis, saat ini menjabat Plt Dekan Fakultas Hukum Universitas Abulyatama, melaporkan dari Banda Aceh

Sebuah pesan WhatsApp masuk ke handphone saya, “SKS berikutnya ada pada masyarakat dan alam, maka lanjutkan membaca dan menulis sepanjang hayat di kandung badan. Pepatah mengatakan 'Meneliti tanpa mengajar tidak tajam, mengajar tanpa meneliti terbata-bata.' Makanya harus mengajar dan meneliti (jadi dosen). Selamat dan sukses selamanya.”

Pesan itu dikirimkan oleh guru saya, Dr Iman Jauhari SH, MHum, sehari setelah saya selesai Ujian Promosi Doktoral di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh pada 29 Mei 2023.

Sebelum ujian tertutup, saya mengirimkan lamaran ke Universitas Abulyatama (Unaya) Aceh Besar. Setelah ujian tertutup, saya dipanggil Pak Rektor Unaya, Ir R Agung Efriyo Hadi MSc, PhD, IPM. Sudah lama saya tak bertemu beliau. Terakhir ketemu saat saya diwisuda sarjana hukum tahun 2011, beliaulah yang memindahkan tali toga saya.

Setelah 12 tahun berlalu saya ketemu lagi dengan beliau. Curriculum vitae (CV) saya dibaca beliau satu per satu. Kami diskusi sangat mengalir. “Kalau dulu saya yang pindahkan tali toganya, maka wajib kembali ke sini," ujarnya sambil memperhatikan CV saya lembar demi lembar.

"Segera selesaikan doktornya, biar segera bergabung di sini. Kapan ujian promosi?" tanya beliau.

“Saya usahakan segera Pak, paling lambat bulan Mei,” jawab saya.  Setelah diskusi, saya pun pamitan.

Setelah selesai ujian promosi doktoral, saya menemui kembali Rektor Unaya dan mengabarkan bahwa saya sudah selesai  studi S-3.

Pada tanggal 7 Juni 2023, saya mendapat surat undangan pelantikan pejabat di lingkungan Unaya yang dilaksanakan sehari kemudian. Pada 8 Juni 2023, saya dilantik jadi Pelaksana Tugas (Plt) Dekan Fakultas Hukum (FH) Unaya. Antara percaya dan tidak. Saya baru menyakinkan diri bahwa saya jadi plt dekan saat dibacakan Surat Keputusan Rektor oleh Pembantu Rektor II Unaya, Bapak Drs Saifuddin MPd.

Menjadi dekan, tak pernah terlintas di pikiran saya, apalagi terbayangkan jadi plt dekan. Hal ini jauh sekali dari apa yang saya cita-citakan. Begitupun, awal mula saya menjabat plt dekan, saya mulai memetakan siapa saja yang akan saya temui dan membuat program kerja. Saya bertemu dengan para dosen saya di USK, juga bertemu dengan teman-teman dosen. Mereka berbagi pengalaman tentang dunia akademik dan kurikulum. Bagaimana agar akreditasi fakultas yang kini saya pimpin meningkat. Apa saja yang harus dilakukan hingga kami diskusi, seminar, dan melakukan MoU untuk meningkatkan akreditasi fakultas.

Kini, setelah 100 hari menjadi Plt Dekan FH Unaya, program yang telah saya lakukan adalah:

Pertama, membentuk tim kerja dengan mahasiswa. Hal pertama saya lakukan ketika menjabat adalah membentuk tim dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Tujuannya adalah setiap kali saya melakukan kegiatan saya akan libatkan mahasiswa. Saya minta BEM harus aktif berkegiatan di kampus. Bersama Ketua BEM Insan, kami jalan-jalan di kampus melihat ruangan kelas dan juga ruang persidangan semu.

Saya juga menghadiri kegiatan mahasiswa yang dilakukan BEM, seperti pelantikan BEM dan juga Aksi Sosial Lingkungan yang digelar ketua BEM baru,  Jasrullah;

Kedua, bersilaturahmi dengan para guru. Saya temui dan telepon para guru saya. Saya meminta dukungan dari mereka. Hingga 100 hari menjadi dekan, banyak sekali ‘support’ dari mereka. Saya sering mengajak dosen, guru saya, dan juga mahasiswa saat berkegiatan. Hal ini untuk membuka wawasan dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dan dosen serta untuk meningkatkan akreditasi fakultas di masa mendatang, dari Baik menjadi Unggul;

Ketiga, memperkuat kerja sama dengan instansi pendidikan dan instansi. Saya sudah melakukan kolaborasi antara FH Unaya dengan Markas Besar TNI-AU dalam kegiatan Sosialisasi Sekolah Perwira Hukum menjadi Perwira TNI- AU.

FH Unaya juga sudah bersilaturahmi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA), Komisi Yudisial RI, Pengadilan Negeri Banda Aceh, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh, lembaga Bantuan Hukum, Riset, dan Publikasi (Yameca).

Saya juga melakukan diskusi Pengembangan Hukum dengan Majelis Seniman Aceh (MaSa).

Ke depan, kita rencanakan FH Unaya berkolaborasi dengan Pusat Riset Hukum Islam dan Adat USK yang selama ini dikenal luas sebagai pusat riset yang cukup aktif dalam menangkap isu-isu kekinian. Pusat ini dipimpin Prof Dr Azhari Yahya SH, MCL, MA.

FH Unaya juga sudah berkolaborasi dengan Pegadaian Banda Aceh yang telah diinisiasi oleh BEM FH Unaya dengan melakukan Seminar Generasi Milenial Punya Rencana;

Keempat, mendorong penelitian dan publikasi ilmiah yang dihasilkan dosen dan mahasiswa. Saya telah menggagas berdirinya Rumoh Teumuleh di ruangan dekan. Mahasiswa yang kesulitan untuk menulis bisa berdiskusi di sini;

Kelima, meningkatkan kemampuan mahasiswa dengan memberikan pelatihan kecakapan hidup (lifeskill) kepada mahasiswa.  Pelatihan yang sudah saya lakukan adalah penggunaan aplikasi Canva untuk membuat flyer, ucapan selamat, dan lain-lain;

Keenam, memperkuat sistem publikasi kegiatan yang dilakukan FH Unsaya; dan

Ketujuh, menggelar workshop kurikulum dengan mengundang sejumlah pakar.

Saya juga berusaha menuliskan setiap kegiatan, biasanya saya abadikan di Rurbik Jurnalisme Warga Serambi Indonesia. Beberapa tulisan tersebut berjudul Kanwil Kemenkumham Aceh Perkenalkan HAKI kepada Siswa, Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan Ke-3 Unaya, Mengimplementasikan Kurikulum Kampus Merdeka di FH Unaya, Tentang Komisi Yudisial Republik Indonesia, dan Diskusi Sesama Akademisi, Muncul Ide Mata Kuliah “Keabulyatamaan”.

Sebagai orang baru dan mendapat amanah menakhodai sebuah fakultas hambatan terbesar saya adalah bagaimana membangun komunikasi dengan seluruh sivitas akademia FH, terutama dengan dosen-dosen senior yang sudah duluan eksis. Bagaimana bisa membangun kerja sama yang baik, saling menghormati, dan menghargai.

Saya juga baru menyadari mengapa setiap kali pergantian pimpinan, presiden, dan gubernur semua timnya berganti, ya itu untuk mewujudkan kerja sama dan tim yang solid saat kepemimpinannya. Jika dulu saya hanya melihat dari luar, saat ini saya berada dalam sistem tersebut. Harapan saya ke depan semoga FH Unaya makin maju dan berprestasi. Akreditasinya meningkat, jumlah mahasiswanya makin banyak, lulusannya  berkualitas, dan mampu bersaing di dunia kerja.

Akhirnya, dari lubuk hati yang paling dalam saya aturkan terima kasih kepada semua dosen, para kaprodi di FH Unaya, dan seluruh sivitas akademia Unaya yang telah bekerja sama selama ini.

Terima kasih kepada Pak Rektor dan para wakilnya,  pimpinan yayasan yang sudah memercayakan saya untuk duduk dalam jabatan ini. Mohon maaf jika kehadiran saya belum mampu memenuhi harapan semua pihak. Terima kasih kepada guru yang selalu ada, Bapak Dr Iman Jauhari MHum dan Prof Dr Azhari Yahya MA. Kata-kata yang tidak pernah saya lupa dari dua sosok ini adalah, “Guru akan selalu ada untuk muridnya.”

Tanpa terasa sudah 100 hari saya bergabung di FH Unaya. Semoga kado terindah yang diberikan oleh Allah ini membawa kebaikan untuk semua.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved