Kajian Islam
Alasan Sebaiknya STOP Umbar Kekurangan Pasangan Kepada Orang Lain, Buya Yahya : Tutup Sampai Mati
menyebut kekurangan itu adalah suatu yang menyakitkan dan setelah merasakan sakit, maka salah satu dari pasangan akan membalasnya.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
Alasan Sebaiknya STOP Umbar Kekurangan Pasangan Kepada Orang Lain, Buya Yahya : Tutup Sampai Mati
SERAMBINEWS.COM - Bagi pasangan yang sudah menikah, menutup kekurangan pasangan merupakan sebuah kewajiban dalam kondisi apapun.
Memiliki kekurangan adalah hal yang sangat wajar bagi seluruh manusia.
Sudah menjadi kewajiban setiap pasangan untuk menerima kekurangan orang-orang yang kamu sayang.
Namun, sering kali orang tidak bisa menyikapi kekurangan tersebut, bahkan menceritakan keburukan pasangannya kepada orang lain.
Pendakwah Buya Yahya memberikan nasihat kepada pasangan suami istri atau pasutri yang masih suka menyebut-nyebut kekurangan pasangan.
Saat menjalani bahtera rumah tangga, tentu tidak selamanya mulus. Dalam perjalanannya, pasti ada sesekali rintangan yang harus dilewati.
Namun, satu yang perlu diketahui dan diamalkan bahwa janganlah pernah pasutri sampai menyebut kekurangan atau kejelekan pasangan.
Baca juga: Tips Mengendalikan Emosi dan Mental dalam Rumah Tangga, Buya Yahya : Biar Jangan Gampang Marah
Baik itu secara terang-terangan di depannya ataupun secara halus kepada orang lain.
Hal itu seperti yang disampaikan oleh Buya Yahya dalam ceramahnya melalui kanal YouTube Al Bahjah TV tentang larangan menyebut kekurangan suami atau istri dalam rumah tangga.
Disebut Buya Yahya, bahwa sepasang suami istri harus memastikan tidak akan menyebut kekurangan pasangannya sampai akhir hayatnya nanti.
Dengan tidak menyebut kekurangan pasangan, atas kehendak Allah, rumah tangga yang anda jalani akan lestari, bahagia dan harmonis selama-lamanya.
"Hei para suami dan istri, agar lestari rumah tanggamu, agar rumah tanggamu indah, maka pastikan, pastikan jika engkau menemukan kekurangan pada pasanganmu.
Pastikan kau tidak akan menyebut kekurangan ini di matanya dan di mata manusia sepanjang hidupmu sampai kau mati, sampai mati jangan disebut," kata Buya Yahya menegaskan.
Baca juga: Pasutri Wajib Tahu, Ini Tips Mengendalikan Emosi dan Marah dalam Rumah Tangga ala Buya Yahya
Menurutnya, menyebut kekurangan itu adalah suatu yang menyakitkan dan setelah merasakan sakit, maka salah satu dari pasangan akan membalasnya.
Balasan soal menyebut kekurangan pasangan dikhawatirkan akan terjadi terus-menerus tanpa ada habisnya.
Hal ini senada pada ungkapan yang sering kita dengar bahwa dalam menyebut kekurangan seseorang pasti tidak ada habisnya, karena pada dasarnya menurut Buya, semua orang, semua pasangan pasti ada kekurangan.
"Kalau seorang suami mengatakan 'hai istriku kenapa hidungmu begitu' lalu langsung dibalas oleh istri spontan 'abang kenapa bibirnya begitu?' balasan ini terus menerus terus caci maki gak ada ujungnya," lanjut Buya.
Seseorang yang terbiasa menyebut kekurangan pasangan, pada akhirnya ia akan terbiasa mencaci dan mengolok-ngolok.
Maka dari itu, pastikan dalam hidupmu tidak ada caci maki dengan mulai biasakan diri agar tidak menyebut kekurangan pada pasangan.
Baca juga: Salahkah Istri Menuntut Suami Memberi Nafkah Lebih? Buya Yahya Ingatkan Istri Jangan Berlebihan
Sambung Buya, seseorang yang suka menyebut kekurangan pada pasangannya adalah ciri terdapat kebusukan pada dirinya.
"Makanya kebiasaan menyebut kekurangan pasangan adalah kebusukan dalam diirnya," pungkas Buya Yahya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
pasutri
pasangan suami istri
Buya Yahya
kekurangan pasangan
Serambinews.com
Serambi Indonesia
berita serambi
Adab Suami Istri Tidur Dalam Kondisi Junub Usai Berhubungan,Boleh Tunda Mandi Wajib Tapi Lakukan Ini |
![]() |
---|
Bolehkah Tunda Mandi Wajib Hingga Besok Pagi Usai Berhubungan Suami Istri di Malam Hari?Ini Hukumnya |
![]() |
---|
Daftar Shalat Wajib yang Ada Shalat Qabliah dan Ba'diyah, Simak Niat dan Tata Cara Pengerjaannya |
![]() |
---|
Punya Utang Pada Orangtua yang Sudah Meninggal Dunia, Apa Tetap Harus Dibayar? Ini Penjelasan UAS |
![]() |
---|
Suami Istri Sudah Menikah dan Halal Bersentuhan, Bagaimana Dalam Kondisi Wudhu, Batal atau Tidak? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.