Berita Banda Aceh
Geng Motor Makin Meresahkan Warga Aceh, Haji Uma Minta Pemerintah Kabupaten/Kota Buat Aturan
Anggota DPD RI asal Aceh H. Sudirman yang akrab disapa Haji Uma ikut menanggapi keresahan masyarakat Aceh terkait maraknya aksi geng motor
SERAMBINEWS.COM - Anggota DPD RI asal Aceh H. Sudirman yang akrab disapa Haji Uma ikut menanggapi keresahan masyarakat Aceh terkait maraknya aksi geng motor akhir-akhir ini.
Haji Uma meminta Pemerintah Kabupaten/ Kota di Aceh untuk membuat aturan yang akan mejadi acuan bagi pihak keamanan melakukan pencegahan dan penindakan tehadap geng motor.
Hal itu disampaikan Haji Uma saat mendatangi Mapolsek Banda Sakti Kota Lhokseumawe pada Kamis (05/10/2023).
Kedatangan Haji Uma ke Polsek Banda Sakti untuk merespon setelah terjadi tawuran antar geng motor di Pusong Baru Kota Lhokseumawe, yang melibatkan geng Terminal Bus (TB) Cunda dengan geng Perguruan Nekat Sadis (PNS) Pusong Baru pada Senin lalu.
Pada kesempatan tersebut, Haji Uma bertemu langsung dengan Kapolsek Banda Sakti, Ipda Arizal.
Kepada Haji Uma, Kapolsek Banda Sakti, Ipda Arizal menjelaskan tawuran yang terjadi Senin lalu adalah tawuran antar geng anak-anak dibawah umur, hal tersebut cukup meresahkan masyarakat kota Lhokseumawe.
Arizal menyebut pihaknya saat kejadian langsung mengamankan 5 anggota geng motor, beserta puluhan senjata tajam yang mereka gunakan.
Arizal mengaku Polsek Banda Sakti selama ini telah melakukan berbagai upaya pencegahan agar para remaja tidak terpengaruh dengan geng motor, salah satunya yaitu melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah termasuk meminta bantuan tokoh masyarakat dan ulama.
Namun kata Arizal, kendala lainnya sebagian besar anggota geng motor adalah anak-anak dari keluarga broken home (keluarga yang tak hidup lagi bersama), sehingga menjadi kendala pencegahan melalui kepedulian orang tua.
Baca juga: Gawat! Ternyata Geng Motor Mulai Marak di Banda Aceh, 31 Remaja Diamankan Selama Tiga Bulan Terakhir
Arizal menjelaskan, geng motor ini memiliki grup di media sosial. Melalui grup tersebut mereka berkomunikasi dan menangajak menyerang geng lainnya.
Terkait senjata tajam (Sajam) yang mereka gunakan rata-rata dibeli secara online. Menurutnya, sudah menjadi kebanggaan bagi mereka memamerkan Sajam yang berbeda dengan anggota geng lainnya.
Anggota geng juga memiliki dana kas yang dikumpulkan setiap bulan.
"Kami sudah melakukan berbagai upaya pencegahan, selain sosialisasi juga melakukan penindakan membubarkan kumpul-kumpul remaja pada malam hari untuk tujuan pencegahan" ungkap Ipda Arizal.
Menyikapi kendala penanganan geng motor, Haji Uma meminta Pemerintah Kabupaten/ Kota di Aceh untuk membuat aturan yang akan mejadi acuan bagi pihak keamanan melakukan pencegahan dan penindakan.
"Sangat penting adanya aturan darurat Pemkab/kota yang secara khusus mengatur masalah geng motor ini, misal melarang remaja dengan menggunakan sepeda motor berkeliaran diatas jam 10 malam, apalagi anak-anak dibawah umur belum memiliki SIM" kata Haji Uma.
Buron Pemerkosa Anak di Sabang Ditangkap Saat Hendak Melaut di TPI Lampulo |
![]() |
---|
Mualem dan PT PEMA Temui Menteri Bappenas, Ini yang Dibahas |
![]() |
---|
BLK Banda Aceh Lagi Buka 13 Pelatihan Gratis 2025, Ada Menjahit Bakery hingga Barista, Cek Syaratnya |
![]() |
---|
BLK Banda Aceh Lagi Buka 13 Pelatihan Gratis 2025, Ada Menjahit, Bakery & Barista, Berminat? |
![]() |
---|
Kadispora Banda Aceh Ajak Pemuda Ikuti Smartfren Fun Run 5K 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.