Opini
Indahnya Toleransi di Negeri Seribu Tenun
Pemerintah Kota Sabang mencatat hampir 29 ribu orang warga dari berbagai daerah menghabiskan waktu liburan ke “Pulau Weh”, 30% merupakan wisatawan lok
Oleh: Miftahul Jannah, Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
INDONESIA merupakan negara dengan kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki berbagai budaya, suku, bahasa dan kaya akan keindahan alamnya. Badan Informasi Geospasial (BIG) meresmikan di antaranya ada 17.024 nama pulau, 1.331 suku, 719 bahasa daerah dan 6 agama yang diakui saat ini yang tersebar di 38 Provinsi di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Simbol “BHINEKA TUNGGAL IKA” menjadi saksi bahwa dengan segala keanekaragaman mampu bersatu dengan segala perbedaan. Sehingga dari berbagai keyakinan dan sudut pandang yang berbeda, saling menjaga, menghargai dan menghormati menumbuhkan rasa cinta kasih antar sesama, sikap-sikap seperti ini sangat menentukan keutuhan kesatuan NKRI.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia melalui seluruh pintu masuk bulan Juli 2023 sebesar 1.122.954 kunjungan. Jumlah ini mengalami pertumbuhan sebesar 74,07 persen dibandingkan bulan Juli 2022 yang berjumlah 645.121 kunjungan.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari 5 kebangsaan tertinggi di bulan Juli 2023 berasal dari Malaysia merupakan peringkat pertama, Australia di posisi kedua, Singapura ketiga, Tiongkok keempat dan Timor Leste kelima.
Aceh destinasi muslim friendly's tourism
Aceh yang terletak di bagian kepulauan paling ujung Nusantara yang dimulai titik nol kilometer Indonesia bagian barat, sebagai pintu gerbang keluar masuk perniagaan dan kebudayaan yang menghubungi Timur dan Barat. Kesultanan Aceh mencapai puncak kejayaan pada awal abad ke-17 di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.
Pada masa itu pengaruh agama dan kebudayaan Islam begitu besar dalam kehidupan masyarakat aceh,di sinilah daerah ini mendapatkan julukan “Seuramoe Mekkah” (serambi Mekkah). Direktorat Jenderal Kependudukan Sipil (Dukcapil) kementerian dalam Negeri mencatat penduduk Aceh berjumlah 5,38 juta jiwa pada tahun 2021 Provinsi Aceh memiliki persentase penduduk muslim terbesar Nasional tercatat 98,56 % setara dengan 5,26 juta jiwa beragama Islam.
Baca juga: Sebut Negeri Jiran Lebih Baik, Media Malaysia Komentari Hasil Bulu Tangkis Indonesia di Asian Games
Namun di kota ini juga berkembang agama lainya, seperti Kristen, Hindu, Budha yang hidup berdampingan serta rukun dengan muslim, sikap toleransi saling menjaga dan menghargai keyakinan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan dalam beragama.
Aceh begitu kental dengan syariat Islam, menurut pasal 66 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang hukum jinayah (Qanun jinayah), hukuman cambuk merupakan hukuman yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Aceh, hukuman ini berlaku untuk warga yang melanggar syariat Islam.
Apabila anak yang belum mencapai umur 18 tahun, melakukan atau diduga melakukan jarimah, maka terhadap anak tersebut dilakukan pemeriksaan berpedoman kepada peraturan Perundang-undangan mengenai peradilan Pidana Anak.
Dalam World Halal Tourism Award 2016, Aceh berhasil menduduki peringkat ke-2 sebagai wisata wisata ramah muslim di Indoneisa dan mendapatkan penghargaa World’s Best Airport for Halal Travellers- Sultan Iskandar Muda International Airport dan juga World’s Best Halal Cultural Destination.
Dari Mesjid Raya Baiturrahman merupakan ikon wisata Islam di Aceh, untuk non-muslim yang ingin berkunjung pengurus menyediakan counter pakaian khusus, tak heran jika Turis/Bule di Aceh ada yang berbaju koko, begitu juga dengan Museum Tsunami sebagai pengingat simbolis bencana gempa dan Tsunami pada tahun 2004 silam.
Selanjutnya kota sabang merupakan sasaran objek wisatawan. Banyak orang mengenal dengan pulau “Weh” Pantai yang indah serta hamparan pasir membuat siapa saja yang memandang tidak ingin berlalu begitu saja. Banyak sekali destinasi yang menarik untuk dijelajahi salah satunya Pantai “Iboih”, pantai terbaik untuk menyelam dan snorkeling di Indonesia.
Airnya yang jernih bagaikan mutiara dan kehidupan bawah laut yang kaya seperti terumbu karang dan ikan warna warni yang seolah menyapa menjadikan surganya bagi para penyelam. Tak heran kota Sabang dengan keindahan yang telah mendunia yang terkenal hingga kalangan mancanegara, pariwisata daerah merupakan salah satu faktor terpenting dalam membantu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
Dampak ekonomi masyarakat
Meningkatnya wisatawan di kota Sabang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi seperti buah tangan khas Aceh dari berbagai kerajinan UMKM sehingga berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah serta mampu meningkatkan jumlah penerimaan bagi devisa ataupun PDRB.
Pemerintah Kota Sabang mencatat hampir 29 ribu orang warga dari berbagai daerah menghabiskan waktu liburan ke “Pulau Weh”, 30 % merupakan wisatawan lokal atau wisatawan luar daerah Aceh seperti Medan, Padang dan lainnya dan 20 % nya lagi merupakan wisatawan Asing (WNA).
Dengan begitu bagi para pengusaha dan masyarakat lainnya yang terkait terhadap pengembangan sektor pariwisata diharapkan dapat menjaga keindahan dan kebersihan dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada para wisatawan seperti pelayanan publik yang baik ramah sehingga memberikan keuntungan yang lebih besar baik bagi, pengusaha, masyarakat maupun bagi Kota Sabang.
Program kesehatan
“Nusantara Sehat” salah satu program Kementrian Kesehatan yang masuk kedalam salah satu nawacita pemerintah yaitu membangun Indonesia dari pinggiran di bidang kesehatan yang prioritas di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).
Sebelum ke tempat tugas, kami peserta Nusantara Sehat mendapatkan pembekalan selama 45 hari di Pusat Pendidikan Kesehatan TNI AD Jakarta Timur baik fisik maupun mental benar-benar di tempah bukan hanya sisi Ilmu kesehatan saja tetapi juga tanggung jawab ketangguhan disiplin dan kebersamaan dan jiwa korsa yang nantinya sangat diperlukan ketika bertugas di lapangan.
Secara resmi pelatihan Tim Nusantara Sehat batch VI dibuka dan dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan Nila Moeloek, SpM(K) di Pusdikkes TNI AD Jakarta Timur Ada 360 tenaga kesehatan terbaik di antaranya putra-putri Indonesia dari sabang sampai papua.
Ada 9 jenis profesi tenaga kesehatan yang berkecimpung di dalam program ini; dokter, dokter gigi, perawat, bidan, analis, apoteker, gizi, kesehatan masyarakat dan kesehatan Lingkungan, yang nantinya akan bertugas di Puskesmas selama dua tahun yang tersebar di pelosok negeri.
Rendahnya cakupan kesehatan dan masih tingginya angka kematian Ibu dan Bayi serta kasus malnutrisi yang masih tinggi nusantara sehat hadir dalam upaya penguatan layanan primer, dimana penguatan layanan primer merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat yang mengedepankan upaya preventif dan promotif secara luas dalam penyelesaian berbagai masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja.
Dari Aceh sampai NTT
NTT merupakan salah satu pulau pemenang penghargaan Anugerah Pesona Indonesia pada tahun 2020. Flobamora merupakan satu rangkaian keindahan pulau pulau besar yang sangat eksotis yang ada di NTT, singkatan dari Flores, Sumba, Timor dan Alor, masing masing pulau memiliki destinasi yang unik yang siap memanjakan mata dunia. Flobamora icon wisata yang tidak pernah dilewatkan para wisatawan begitu juga dengan tenunnya yang telah mendunia.
Berawal dari program Nusantara Sehat saya dan 5 anggota lainnya berbagai latar belakang yang berbeda 3 orang yang muslim 2 orang katolik dan 1 orang hindu namun tetap satu semboyan melayani setulus hati demi Indonesia sehat, di antaranya, dokter dari Bali, farmasi dari Medan, perawat dari Makassar, analis dari Bengkulu, gizi dari Rote dan saya sebagai kesehatan masyarakat dari Aceh. Kami bertugas di sebuah Pulau Alor selama 2 tahun di Puskesmas Maritaing Kecamatan Alor Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Bersama tim dan beberapa pendamping dari kementerian kesehatan kami menuju ke dinas provinsi Nusa Tenggara Timur setelah pertemuan penerimaan tim Nusantara Sehat, keesokan harinya menuju ke dinas Kabupaten Alor setelah mendapat arahan dari kepala dinas terkait keadaan demografis dan desa tersebut dengan segala kepercayaan adat istiadat mistis.
Seperti sebagian masyarakat Alor masih mempertahankan animisme dan kekuatan metafisika dipadukan dengan kekuatan ilmu gaib dan hal-hal lain seperti larangan yang dianggap perlu kami tahu sebagai pendatang yang akan menempat di desa tersebut, setelah itu melanjutkan perjalanan ke tempat tugas yaitu di sebuah desa Maritaing yang berbatasan dengan Timor Leste.
Ramahnya masyarakat Alor
“Hidden Paradise” julukan yang sangat pantas untuk Pulau Alor di pedalaman NTT, beragam potensi dimiliki pulau Alor pantai yang sangat eksotis nan indah membuat kagum siapapun yang melihatnya, mayoritas penduduk Alor beragama Kristen Protestan yaitu 60 % sedangkan agama Islam 30 %, minoritas agama muslim tidak menghambat ibadah dan tugas saya. walaupun awalnya sempat terpikirkan bagaimana nantinya saya beribadah?
Setiba di Puskesmas Maritaing alhamdulilah disambut baik oleh kepala Puskesmas maupun staf dan beberapa kepala desa lainnya yang sudah menunggu kedatangan kami, pada tahun 2012 Gubernur NTT resmikan Monumen Panglima Besar Patung Jenderal Sudirman di Desa Maritaing, yang menghadap dengan gagah ke arah garis batas laut negara Indonesia dengan RDTL serta alur laut Kepulauan Indonesia.
Keberadaan monumen Panglima Besar merupakan salah satu bukti dan tonggak sejarah menyatakan integritas NKRI, yang sekarang menjadi ikon wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste, apabila di malam hari kita bisa melihat gemerlap kelap kelip lampu di Kota Dili Timor Leste .
Dari awal datang saya merasakan kentalnya toleransi di negeri ini, di sini saya melihat menghargai orang tidak harus berkasta, berseragam ataupun berpangkat, tidak ada perbedaan dalam menghargai manusia di sini semua sama, baik anak-anak maupun dewasa baik, baik berpangkat maupun tidak. Semua mendapatkan hak yang sama, dari sikap saling menjaga menghargai apalagi kepada pendatang yang muslim sangat di terima di kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak kalangan remaja dan orang tua sangat senang kita hadir di tengah mereka.
Dibuka dengan tari khas Alor yaitu “Lego-Lego” merupakan tari tradisional untuk menyambut tamu dan upacara adat serta acara pernikahan, tari lego-lego mengajak masyarakat hidup bersatu dan membangun kampung yang berbentuk melingkar dan saling bergandengan tangan yang maknanya saling bergotong royong dan saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya diseduh sirih pinang merupakan tradisi yang turun temurun yang menjadi pembuka sebuah percakapan, panggilan buk bidan pun mulai terdengar di mana-mana, apalagi kalangan anak-anak bagaikan melihat pesawat ketika kita lewat, sapaan dengan keramahan logat khas timur “Kaka nona mo pi mana jadi” artinya (kakak mau kemana ??) dengan jawaban “Sa mo pi pasar mama tua” (Saya mau kepasar ibuk) panggilan mama tua di sini sebagai simbol menghargai orang yang lebih tua, dengan begitu kita merasa nyaman sehingga memudahkan dalam bertugas memberi pelayanan kesehatan di masyarakat.
Saat itu ketika bertugas kumandang azan berbunyi di “handphone” saya, teman non muslim langsung membawa saya menuju tempat wudhu dan menyiapkan tempat sholat dan menunggu sampai shalat selesai, saat bulan puasa tiba masyarakat sangat antusias memberikan apa yang mereka mampu seperti hasil kebun buah kelapa untuk persiapan berbuka.
Tak hanya bulan puasa hari-hari pun ketika bertugas ada saja pemberian masyarakat seperti ikan dan sayur sebagai mata pencaharian masyarakat setempat. Ketika berkunjung ke rumah teman non muslim disambut dengan baik oleh keluarganya. Ketika sholat sudah selesai orangtua teman memberikan sebuah Al-qur'an untuk bisa saya baca di rumah tersebut, ketika perbedaan saling menyatu maka indah sekali hidup ini.
Saya juga sangat berterima kasih kepada keluarga Bapak Mathias sebagai sekretaris Camat yang telah menjadikan saya sebagai anak angkat selama bertugas di wilayah kerja Puskesmas Maritaing, dan juga mama Ram di Kota Kalabahi yang menjadikan saya sebagai anak angkat yang telah memberikan tempat tinggal selama di Kota Nusa Tenggara Timur berhak mendapat julukan Provinsi dengan tingkat toleransi paling tinggi di Indonesia. Pengalaman ini mengajarkan saya indahnya Toleransi di Negeri Seribu Tenun.(*)
Baca juga: Dokter Boyke Beber Sikap Suami Sering Terjadi Hingga Membuat Istri Stres Saat Hamil & Berdampak Ini
Baca juga: Bintangi Film Indigo, Amanda Manopo Punya Indera Keenam
Efektivitas Dakwah Melalui Maulid di Aceh: Harmoni Tradisi, Spritualitas, dan Identitas Budaya |
![]() |
---|
Kecerdasan Intelektual dan Emosional Berdampak Terhadap Kinerja Aceh |
![]() |
---|
Lezatnya Kuah Beulangong, Benarkah Pemicu Hipertensi? |
![]() |
---|
Memahami Opini Publik di Era Digital |
![]() |
---|
Produk Cacat Reformasi, Mubazir Anggaran: daripada DPR Lebih Baik DPD RI Bubar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.