Oknum Guru SD Cabuli Murid

12 Anak di Subulussalam Dicabuli Guru SD, Pentingnya Orang Tua Beri Edukasi Seksual, Ini 5 Caranya

Seksolog dr Boyke mengungkap pentingnya orang tua memberikan edukasi seksual pada anak sejak dini agar anak terhindar dari predator seksual.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
Kacamata dr Boyke
Seksolog dr Boyke mengungkap pentingnya orang tua memberikan edukasi seksual pada anak sejak dini agar anak terhindar dari predator seksual. 

-- Disclaimer : Artikel ini sebagai bahan edukasi seksual --

12 Anak di Subulussalam Dicabuli Guru SD, Pentingnya Orang Tua Beri Edukasi Seksual, Ini 5 Caranya

SERAMBINEWS.COM - Kasus pencabulan anak belakangan ini menjadi isu hangat, terbaru dilaporkan sebanyak 12 anak sekolah dasar (SD) di Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam, Aceh menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh oknum guru.

Kasus tersebut terkuak usai S, salah seorang keluarga korban melaporkan kasus pencabulan yang dialami anaknya, anak saudara dan warga lainnya.

“Benar, kemarin kami resmi melaporkan kasus pencabulan ke polisi. Anak saya ikut jadi korban, anak saudara dan warga lainnya,” kata S dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (19/10/2023).

Kasus ini juga sempat dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam tetapi pihak instansi itu meminta waktu menelusuri.

Namun belakangan kasus pencabulan itu semakin tak terbendung lantaran korbanya cukup banyak yakni mencapai 12 orang.

Adapun korban merupakan murid perempuan kelas satu dan dua. Terkuaknya kasus tersebut lantaran para korban trauma ke sekolah.

Baca juga: Tiga Manfaat Daun Sirih untuk Kesehatan, Seksolog dr Boyke Ungkap Takaran hingga Cara Penggunaan

Kasat Reskrim Polres Subulussalam Iptu Abdul Mufakhir yang ditanyai membenarkan adanya laporan terkait kasus pencabulan di wilayah Kecamatan Rundeng ke SPKT Polres Subulussalam.

Melihat maraknya kasus pencabulan akhir-akhir ini, seksolog dr Boyke menegaskan kepada para orang tua terkait pentingnya peran orang tua menanamkan edukasi seksual atau pendidikan seksual pada anak.

Edukasi seksual perlu diberikan sedini mungkin pada anak.

Pemberian edukasi seksual ini bertujuan memperkuat penjagaan diri anak dari pelaku kejahatan seksual.

Sebagian orang tua mungkin masih merasa resah tentang pemberian edukasi seksual di usia dini pada anak.

Hal tersebut dikarenakan banyaknya orangtua yang takut jika anaknya sudah mengetahui tentang seksualitas padahal usianya masih belia.

Baca juga: Seksolog dr Boyke Tidak Sarankan Waxing di Area Kewanitaan, Ini Alasannya

Padahal menurut dr Boyke, edukasi seksual penting diberikan sejak dini pada anak untuk melindungi dirinya dari pedofilia.

Tentu pemberian edukasi seksual ini harus dilakukan sesuai dengan porsinya.

Dikutip Serambinews.com dari akun Instagram @horn.indonesia, dr Boyke mengatakan, sebaiknya edukasi seksual perlu diberikan sejak dini kepada anak.

"Edukasi seksual sejak dini perlu untuk menghindarkan predator seksual," kata dr Boyke.

Sementara itu dikutip dari laman Universitas Jambi, edukasi seksual merupakan suatu keterampilan dan pengetahuan yang perlu diberikan sedini mungkin kepada anak mengenai perilaku seksual.

Edukasi seksual bertujuan untuk menghadapi hal-hal yang akan terjadi di masa depan seiring bertambahnya usia serta membentuk karakter dan pola perilaku agar mampu terhindar dari perilaku-perilaku yang beresiko terhadap pelecehan seksual maupun perilaku seksual menyimpang.

Baca juga: Suami Punya Peran Penting, Jangan Sampai Istri Stres saat Hamil, Akibatnya Bisa Fatal Kata dr Boyke

Lantas apa saja yang bisa disampaikan orangtua untuk pendidikan seksual pada anak di usia dini?

Menurut dr Boyke, adapun cara untuk memberikan pendidikan seksual kepada anak bisa dimulai dengan rumus "PANTS RULE".

PANTS RULE merupakan kepanjangan dari lime poin berikut :

  • Private Is Private,
  • Always Remember That Your Body Belongs to You
  • No Means No,
  • Talk About the secrets. that upset you
  • Speak up.

P : Private Is Private

Artinya, organ tubuhmu milik kamu.

Ajarkan kepada anak untuk mempelajari organ-organ tubuh dan bagian tubuhnya.

Ajarkan pula ada beberapa organ tubuh yang tidak boleh diberi kepada siapapun baik itu menyentuh dan sebagainya.

A : Always Remember That Your Body Belongs to You

Ingatkan selalu pada anak anda bahwa tubuhmu merupakan milikmu.

Tegaskan padanya bahwa tidak boleh satu orang pun yang dapat menyentuhnya.

Beri tahu kepada anak, tidak boleh ada yang menyentuh tubuh kecuali tanpa izin.

Beri tahu juga pada anak bahwa tidak ada yang boleh melihat, bahkan menyentuh bagian tubuh intimnya, kecuali orang tua atau pengasuh yang dipercaya.

N : No Means No

Artinya : Kalau dia maksa, tetap katakan tidak.

Ajarkan anak untuk berkata tidak jika ada seseorang yang memaksa, baik itu memaksa menyentuh dan sebagainya.

T : Talk About the secrets that upset you

Artinya : Bicara Tentang rahasia yang membuatmu kesal

Ajarkan anak untuk bisa mengkomunikasikan apa yang ia rasakan terutama hal-hal yang membuat dirinya kesal.

Hal ini berfungsi jika anak berani berbicara ketika mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan.

"Jangan ada rahasia kalau ada orang orang yang mencoba mengarayangi kamu atau mencoba menyentuh kamu," kata dr Boyke.

S : Speak up

Penting sekali mengajarkan anak untuk "speak up" atau berbicara kepada orang terdekat atas apa yang dia rasakan, kekhawatiran, maupun hal-hal yang membuatnya merasa tidak nyaman.

Ajarkan anak berteriak jika terdapat perlakuan pemaksaan seperti memaksa meraba-raba bagian tubuh atau menyentuh tubuh.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved