Kesehatan

Buk Ibuk, Jangan Buru-buru Operasi Cesar Tanpa Alasan Jelas, Kata dr Zaidul Akbar Sebaiknya Begini

Maka dari itu, jika tidak ada alasan darurat, dr Zaidul Akbar menyarankan sebaiknya untuk melahirkan secara normal saja daripada harus operasi caesar.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Tangkapan layar kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official
dr Zaidul Akbar tidak menganjurkan operasi caesar jika tidak ada alasan yang jelas atau tidak memiliki indikasi medis tertentu. 

Bakteri ini juga berkaitan dengan proses melahirkan, baik secara normal maupun operasi caesar.

"Saran saya kepada Anda kaum wanita, tubuh kita ini ada bakterinya. Tubuh kita ini sudah disiapkan Allah ada bakterinya," kata dr Zaidul Akbar mengawali videonya.

Ketika masih berada di dalam rahim, bayi berada dalam kondisi yang steril.

Saat seorang ibu melahirkan dengan cara normal, maka bayi tersebut akan keluar melalui organ kewanitaannya.

Baca juga: Resep Salep Rumput Laut, Kata dr Zaidul Akbar Ampuh Sembuhkan Masalah Kulit, Gatal-gatal dan Eksim 

Sementara, di organ kewanitaan itu terdapat banyak bakteri hingga ketika bayi tadi lewat di sana, maka ia akan bertemu dengan bakteri.

"Saya cerita sedikit, maaf, ketika bayi itu keluar dari jalan lahir wanita, bayi tadi kan awalnya sudah steril, ketika dia pecah dari bungkusnya, lalu bayi masuk ke dalam jalur wanita tadi"

"Di jalan lahir ibu ini kan banyak bakteri, maka si bayi tadi berkenalan dengan bakteri yang ada pada ibu nya," kata dr Zaidul Akbar.

Adapun bakteri dari organ kewanitaan ibunya adalah bakteri baik yang akan menjaga imunitas tubuh si bayi.

"Jadi bayinya sudah dibekali imunitas dari ibunya. Waktu dia lahir melewati jalan lahir, maka bayi tadi sudah mendapatkan bakteri dari ibunya dari daerah reproduksi tadi," lanjut dr Zaidul Akbar.

Lalu, agar bakteri tadi bisa tumbuh baik, maka ikutilah cara Rasulullah.

Baca juga: Resep Salep Rumput Laut, Kata dr Zaidul Akbar Ampuh Sembuhkan Masalah Kulit, Gatal-gatal dan Eksim 

Cara ini disebut juga dengan tahnik.

Tahnik adalah salah satu sunah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW kepada bayi baru lahir.

Prosesnya dilakukan dengan cara sang ayah mengunyah buah kurma hingga lembut, lalu setelahnya sedikit dari kunyahan itu diletakkan di langit-langit mulut bayi.

Rasulullah selalu memberikan kurma pada bayi yang baru lahir karena kurma merupakan makanan terbaik untuk bakteri tadi.

"Supaya bakteri-bakteri tadi baik dan bertumbuh kembang besar, termasuk bakteri yang ada pada tubuh bayi tadi itu makanya Nabi SAW ketika bayi lahir, Nabi SAW memberikan kurma karena kurma adalah bakteri baik yang disebut dengan tahnik," imbuh dr Zaidul Akbar.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved