Perang Gaza
Pekerja Medis di Gaza Terpaksa Minum dari Kantong Infus hingga Air Kotor Akibat Kurangnya Persediaan
Pekerja medis di Gaza terpaksa minum dari kantong infus akibat kekurangan air, banyak orang terpaksa minum air kotor karena blokade Israel.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
Militer menyerang pendudukan Gaza dan menewaskan lebih dari 4.000 warga Palestina serta satu juta orang mengungsi.
Para sukarelawan Mesir di perbatasan Mesir melambaikan tangan truk-truk tersebut.
Mereka meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina dan mengibarkan bendera Mesir dan Palestina.
Para relawan kemudian memanjatkan doa syukur.
Netanyahu Stop Truk Pemasok Bantuan, Sebut Tak Ada Bantuan Kemanusiaan di Jalur Gaza
Diketahui sebelumnya Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menyetop truk pemasok bantuan.
Pihaknya menutup penyeberangan Rafah dan sebut tak ada bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.
Sejumlah ambulans dan truk yang membawa pasokan kemanusiaan bersiap untuk menyeberang ke Gaza pada Senin (16/10/2023) harus tertahan karena blokade Israel.
Pergerakan pasokan bantuan ke Gaza seharusnya dimungkinkan melalui kesepakatan negosiasi antara Mesir, AS dan Israel.
Kesepakatan ketiga negara itu mengenai gencatan senjata yang dijadwalkan dimulai pada pukul 9 pagi, Senin kemarin.
Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah telah dilakukan gencatan senjata dalam pernyataannya di X (dulu Twitter).
"Saat ini tidak ada gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza sebagai imbalan atas pengusiran orang asing," bunyi pernyataan kantor Netanyahu dikutip Serambinews.com dari The National, Selasa.
Pejabat Hamas, Izzat El Reshiq juga membantah adanya gencatan senjata sebagaimana laporan Reuters.
Para pejabat Mesir mengatakan konvoi bantuan diperkirakan mulai bergerak pada pukul 7 pagi atau 10 pagi waktu setempat, tergantung pada gencatan senjata.
Tidak ada kabar mengenai pergerakan apa pun hingga Senin sore.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.