Hari Santri

Pemerintah Aceh Gelar Upacara Hari Santri Nasional Tahun 2023 di Dayah Inshafuddin Banda Aceh

Jadilah pelopor perdamaian dan keadilan, karena santri adalah harapan yang menyinari masa depan bangsa i

Penulis: Hendri Abik | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh gelar Upacara dalam rangka Hari Santri Nasional Tahun 2023 dengan tema “Jihad Santri Rayakan Negeri".  

Laporan Hendri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM- Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh gelar Upacara dalam rangka Hari Santri Nasional Tahun 2023 dengan tema “Jihad Santri Rayakan Negeri". 

Upacara Hari Santri tahun ini dilaksanakqn di Dayah Inshafuddin, Banda Aceh, Selasa (24/10/2023) dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Bustami Hamzah.  

Dalam sambutannya Bustami Hamzah mengatakan Peringatan hari Santri merupakan momentum penting untuk mengenang peran tak tergantikan para santri dalam membentuk perjuangan dan peradaban bangsa Indonesia.

Baca juga: Profil Letjen Agus Subiyanto yang Jadi KSAD Gantikan Dudung, Berasal dari Cimahi,Punya Harta Rp 19 M

"Pesantren atau dayah, sebagai lembaga pendidikan Islam tempat para santri bernaung, berkontribusi besar dalam sejarah bangsa ini. Dari kesadaran akan harmoni dalam beragama, perlawanan kultural di masa penjajahan, perebutan kemerdekaan, pembentukan dasar negara, tercetusnya resolusi jihad 1945, hingga melawan pemberontakan PKI, tak terlepas dari peranan pesantren. Pesantren pula yang menjadi pionir dalam melahirkan komitmen santri untuk mencintai tanah air dengan senantiasa berpegang teguh pada kaidah 'Hubbul Wathan Minal Iman' atau Cinta Tanah Air Sebagian dari Iman," Sebut Bustami.

Komitmen tersebut, sambungnya masih terus berkobar hingga saat ini. Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo melalui Keppres Nomor 22 Tahun 2015 menetapkan Hari Santri Nasional jatuh pada tanggal 22 Oktober, sebagai bentuk penghormatan atas peran penting santri bagi Republik ini. 

"Tanggal 22 Oktober merujuk pada "Resolusi Jihad 1945," yang lahir dari fatwa ulama tentang kewajiban berjihad demi kemerdekaan Indonesia. Peristiwa heroik 10 November 1945, yang kini kita kenang sebagai Hari Pahlawan, bermula dari resolusi ini," katanya. 

Tahun ini, sebut Sekda peringatan Hari Santri Nasional mengangkat tema "Jihad Santri Jayakan Negeri". Jihad yang dimaksud bukanlah pertempuran fisik mengangkat senjata, melainkan semangat perjuangan intelektual dalam membantu umat menyelesaikan problematika kehidupan. 

"Tema tersebut bentuk pengakuan terhadap santri sebagai pahlawan pendidikan yang berjuang melawan kebodohan di zaman penuh tantangan dan kompleksnya permasalahan ini.

Kita patut bersyukur karena hingga saat ini para santri terus menjadi garda terdepan dalam jihad intelektual melawan ketidakpahaman, kebodohan, dan ketertinggalan," ujarnya.

Dalam tradisi Islam, jihad intelektual adalah cara untuk membela nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan pengetahuan. Santri, dengan kitab sebagai senjata dan pena sebagai tongkat kebijaksanaan, adalah teladan dalam menjalani jihad ini. Mereka memperdalam ilmu dan menyebarkan cahaya pengetahuan ke berbagai penjuru. Mereka adalah pejuang ilmu pengetahuan yang tak kenal lelah, menjadikan ilmu dan kebijaksanaan sebagai senjata utama.

"Para santri juga telah terbiasa diajarkan tentang khidmah atau pengabdian, inti dari loyalitas yang dibingkai dalam paradigma etika agama dan kebutuhan sosial. Sehingga pada akhirnya, prinsip maslahat untuk kepentingan umum telah menjadi pedoman yang tak bisa ditawar lagi," 

Oleh sebab itu, pada peringatan Hari Santri Nasional di Aceh tahun ini, Sekda mengajak semua santri untuk tetap menjaga keutuhan dan kesatuan Negara Republik Indonesia, menghormati Pancasila, UUD 1945, dan mengamalkan semangat Bhinneka Tunggal Ika. 

"Jadilah pelopor perdamaian dan keadilan, karena santri adalah harapan yang menyinari masa depan bangsa ini," tutup Bustami.

Dalam ucara tersebut dihadiri Forkopimda Aceh dan seluruh Kepala SKPA, Ketua HUDA, sejumlah ulama dari Banda Aceh dan Aceh Besar dan diikuti sekitar 500 santri dari Dayah Inshafuddin, Dayah Madinatul Fata, Dayah Babun Najah, Dayah MINI Aceh, Dayah Darul 'Ulum, dan Dayah MUQ Pagar Air.(*)

Baca juga: Profil Letjen Agus Subiyanto yang Jadi KSAD Gantikan Dudung, Berasal dari Cimahi,Punya Harta Rp 19 M

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved