Info BKKBN Aceh
BKKBN Aceh dan Kanwil Kemenag Aceh MoU dalam rangka penguatan dan pembinaan CATIN
penguatan dan pembinaan kepada Calon Pengantin dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Aceh
Sementara intervensi gizi sensitif, yakni intervensi pendukung untuk penurunan stunting, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi.
“Penanganan stunting memerlukan koordinasi antar sektor dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Dalam upaya pencegahan maupun percepatan penurunan stunting, BKKBN mengaggap sangat penting dan perlu memperkuat kemitraan dan berkolaborasi serta sinergi dengan Kanwil Kemenag Aceh, melalui penguatan dan pembinaan kepada calon pengantin.
Maka hari ini kita melakukan penandatanganan MoU terkait pencegahan stunting dari hulu,” kata Safrina.
Pencegahan stunting dari hulu, kata Kaper BKKBN Aceh, merupakan sebuah tindakan pencegahan yang dilakukan sebelum terjadinya konsepsi pernikahan.
Baca juga: Penjelasan UAS Soal Haruskah Makmum Membaca Al-Fatihah Lagi Setelah Imam Membacanya
Pencegahan stunting dari hulu dapat dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan tiga bulan sebelum menikah. Sebagai bentuk pencegahan, BKKBN memiliki inovasi aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) guna memberikan pendampingan pada Catin yang berisiko melahirkan bayi stunting.
Melalui pemeriksaan tiga bulan sebelum menikah, para calon ibu dan ayah, akan mendapatkan pendampingan untuk melakukan skrining kesehatan, cek darah, mengukur lingkar lengan atas, tinggi dan berat badan, serta perilaku merokok yang terkait erat dengan sperma berkualitas.
Jika hasil skrining baik, maka Catin akan mendapatkan sertifikat ideal untuk menikah dan hamil. Namun jika berisiko melahirkan anak stunting maka kehamilan akan ditunda.
Ketua Pokja Ketahanan Remaja, Nanda Masithah, menambahkan, tujuan dari kegiatan Implementasi Elsimil yaitu untuk membangun komitmen dengan mitra kerja untuk meningkatkan cakupan pendampingan Catin di Elsimil, pencegahan dan percepatan penurunan stunting dari hulu melalui kelas pra nilkah.
“Perjanjian kerjasama ini sebagai pelaksanaan penguatan pendampingan bagi remaja, Calon Pengantin dan keluarga muda dalam rangka pencegahan perkawinan anak dan penurunan Stunting.
Serta untuk mengoptimalkan dan meningkatkan keluarga berkualitas melalui penguatan, pembinaan, dan pendampingan bagi remaja, calon pengantin dan keluarga muda serta kerjasama pemanfaatan data,” pungkas Nanda.
Baca juga: FH Unimal dan BKKBN Aceh Turunkan Peneliti Internasional Sosialisasi Terkait Stunting
Sebagai nara sumber pada kegiatan tersebut, Plh, Kapusdiklat BKKBN RI, Dra, Elly Emalia, M.Pd, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, SKM, M.Kes, Penata KKB Ahli Madya, Irma Dimyati, SE, MSi, Ketua Tim Elsimil, Fredi, SPd, perwakilan dari Kanwil Kemenag Aceh dan Dinkes Aceh.
Ketua Tim Elsimil, Fredi dalam pemaparannya menyebutkan, cakupan data Elsimil masih rendah jika dilihat dari jumlah Catin yang akan menikah di Aceh.
Sebut dia, Catin yang tercatat di dalam Elsimil hingga Oktober 2023 yaitu sebanyak 8.319 pasangan. Selain itu Elsimil juga mencatat sebanyak 3.345 PUS (pasangan usia subur) dan Ibu Hamil 34.084 orang.
Baca juga: Jarak Kelahiran Anak Terlalu Dekat Bisa Bikin Angka Stunting Tinggi, Ini Penjelasan Kepala BKKBN
Kemendukbangga/BKKBN Aceh Gelar Lomba Mural Quick Win Sambut HUT Ke-80 RI |
![]() |
---|
Peduli Stunting, Kemendukbangga/BKKBN Beri Penghargaan Kepada Kejaksaan Tinggi Aceh |
![]() |
---|
Temui Kepala BNNP Aceh, Kampung KB & Kampung Bersinar Bakal Diintegrasikan |
![]() |
---|
Aceh Telah Wisuda 1097 Siswa S1 dan S2 di Sekolah Lansia |
![]() |
---|
Kaper BKKBN Aceh dan Ketua PKK Aceh Ikut Mengantar MBG ke Ibu Hamil dan Menyusui di Banda Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.