Berita Banda Aceh
Bentuk Budaya Siaga Bencana, Pemerintah Aceh Lakukan Simulasi Evakuasi Mandiri Melalui EWS
"Bencana tersebut juga mengajarkan kita untuk lebih peduli dengan menjaga dan melestarikan lingkungan, serta yang lebih penting adalah waspada dan...
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
"Bencana tersebut juga mengajarkan kita untuk lebih peduli dengan menjaga dan melestarikan lingkungan, serta yang lebih penting adalah waspada dan siaga terhadap segala jenis bencana kedepannya,” kata Marwan.
Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yang memiliki budaya siaga dan sadar bencana, Pemerintah Aceh melakukan sosialisasi dan kampanye Simulasi Evakuasi Mandiri melalui Early Warning System (EWS) Siaran Televisi Digital di Gedung Museum Tsunami Aceh, Kamis (26/10/2023).
Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki yang diwakili Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf mengatakan, bahwa bencana alam dapat terjadi kapanpun, tanpa diketahui secara pasti.
Dia mengatakan, dampak akibat bencana itu sendiri dapat diminimalisir dengan adanya pengetahuan mitigasi oleh semua pihak.
Terlebih, Aceh sendiri memiliki memori kelam akibat bencana tsunami yang meluluhlantakkan bumi Serambi Mekkah 19 tahun silam.
"Bencana tersebut juga mengajarkan kita untuk lebih peduli dengan menjaga dan melestarikan lingkungan, serta yang lebih penting adalah waspada dan siaga terhadap segala jenis bencana kedepannya,” kata Marwan.
Dia mengatakan, upaya membentuk budaya siaga bencana, gencar dilakukan untuk semakin menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesiagaan dalam menghadapi bencana.
Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini terhadap bencana melalui televisi (TV) digital adalah metode baru yang dikembangkan Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo) Indonesia sejak 2021 untuk penyampaian informasi bencana kepada masyarakat secara luas.
Hal ini lanjut dia, seiring dengan beralihnya siaran analog ke siaran digital, dan tersedianya fitur canggih peringatan dini bencana. Beberapa informasi yang dapat ditayangkan melalui EWS TV Digital, adalah informasi gempa bumi dan tsunami cuaca ekstrem dari BMKG, informasi kebakaran hutan dan lahan dari KLHK.
“Informasi bencana banjir dan lainnya. Terobosan ini telah dilakukan di sebagian wilayah Indonesia," ungkapnya.
Di Provinsi Aceh, lanjutnya, uji coba peringatan dini bencana gempa dan tsunami tidak lain untuk memanfaatkan teknologi untuk kampanye mitigasi dan kesiapsiagaan bencana.
Juga sekaligus melengkapi beragam sarana komunikasi peringatan dini yang sudah ada sebelumnya.
"Tujuan akhirnya adalah menciptakan masyarakat yang siaga dan sadar bencana, hingga membentuk budaya positif dalam menghadapi berbagai bencana yang terjadi di kemudian hari," harapnya.
Ia mengajak seluruh pihak terkait dan masyarakat Aceh secara umum untuk terus-menerus menjaga lingkungan untuk mencegah bencana-bencana yang dapat dihindari.
"Kami juga berharap berbagai pihak dapat mendukung dan berkontribusi dalam menciptakan berbagai inovasi untuk melakukan kampanye dan sosialisasi kepada seluruh masyarakat tentang pengetahuan kebencanaan, upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana,” pungkasnya.(*)
Baca juga: Wamenkominfo dan KNPI Bahas Pembangunan Digitalisasi di Aceh
Disdik Aceh Bangun Budaya Belajar Kolaboratif Lewat Program Co-Learning untuk Siswa SMA |
![]() |
---|
Dewan Dorong Pemko Banda Aceh Terlibat Kelola Bendungan Lambaro |
![]() |
---|
Revisi UUPA Masuk Prolegnas Prioritas 2025, DPRA Ajak Legislator Aceh di Pusat Solid Mengawal |
![]() |
---|
Nasrul Zaman Sebut Pernyataan RUU Tentang Perubahan Atas UUPA Tak Ada Kemajuan Adalah Sesat |
![]() |
---|
Wagub Fadhlullah Sebut Bandara SIM Jadi Gerbang Pendongkrak Ekonomi Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.