Berita Aceh Utara

BWS Sumatera I Janji Tayang Tender Ulang Bendung Irigasi Krueng Pase Paling Telat 31 Oktober 2023

Tender ulang Proyek Rehab Bendung Daerah Irigasi (DI) Krueng Pase di Aceh Utara, dijanjikan akan dimulai oleh BP2JK Wilayah Aceh paling telat 31 Oktob

Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Foto Dok BWS Sumatera I
Proyek rehabilitasi yang berada di perbatasan Desa Leubok Tuwe dengan Desa Maddi Kecamatan Nibong, Aceh Utara yang dengan nilai kontrak Rp 44.8 miliar, yang bersumber dana dari APBN terhenti. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Tender ulang Proyek Rehab Bendung Daerah Irigasi (DI) Krueng Pase di Aceh Utara, dijanjikan akan dimulai oleh Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) Wilayah Aceh paling telat 31 Oktober 2023. 

Hal ini sebagaimana disampaikan sebelumnya pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera-I Direktorat Jenderal SUmber Daya Air (SDA Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Karena dokumen yang disiapkan BWS Sumatera-I  untuk dilakukan tender oleh BP2JK yang berada di bawah Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, sudah selesai. 

Diberitakan sebelumnya, proyek rehabilitasi yang berada di perbatasan Desa Leubok Tuwe dengan Desa Maddi Kecamatan Nibong, yang dimenangkan PT Rudi Jaya asal Sidoarjo, Jawa Timur dengan nilai kontrak Rp 44.8 miliar, yang bersumber dana dari APBN, gagal dituntaskan. 

Masa pengerjaan proyek tersebut mulai 12 Oktober 2021 sampai dengan 30 Desember 2022. 

Namun, karena tak selesai juga, pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera I memperpanjang waktu atas permintaan perusahaan tersebut. 

Baca juga: Ingatkan BWS Sumatera I, Geupeubut Aceh Minta Tender Bendung Irigasi Krueng Pase Jangan Sampai Molor

Tapi dari Januari sampai Maret 2023, tidak ada aktivitas pembangunan di lokasi Bendung Krueng Pase, sehingga BWS memutuskan kontrak dengan perusahaan tersebut. 

Dampak dari itu 8.922 hektare areal sawah yang berada di delapan kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dan satu kecamatan di Lhokseumawe tidak bisa digarap selama tiga tahun terakhir.

Sehingga petani kehilangan pendapatan mencapai Rp 2 triliun berdasarkan hitungan Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara

“Tinggal finalisasi saja (dokumen) oleh Pokja (Kelompok Kerja), besok atau paling telat Selasa sudah bisa tayang,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa II Satuan Non Vertikal Tertentu PelaksanaanJaringan Pemanfaatan Air (SNVT PJPA) BWS Sumatera I, Syafrepi Hasibuan ST, yang diterima Serambinews.com, Minggu (29/10/2023). 

Disebutkan, persyaratan untuk lelang ulang dengan yang yang lelang tahap pertama pertama sama, karena jalur umum. 

“Supervisinya sudah tayang sepekan yang lalu,” kata Syafrepi. 

Disebutkan jumlah pagu untuk pembangunan lanjutan bendung tersebut mencapai Rp 28.5 miliar.

Ditargetkan proses tender sampai kontrak dalam tahun 2023, sehingga pada awal Januari 2024 proyek tersebut sudah dapat dikerjakan. 

Baca juga: Ikadin Aceh Adakan Pendidikan Advokat di UIN Ar-Raniry, Diikuti 30 Peserta

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved