Abrasi
Dewan Dukung Pemkab Bongkar Batu Gajah di Muara Kuala Cangkoi Penyebab Abrasi di Palak Kerambil
Menurut Politis Partai Aceh ini, jikapun ditunggu turunnya APBN untuk dipasang pemecah ombak yang nilainya puluhan miliar butuh waktu yang begitu panj
Penulis: Taufik Zass | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Masyarakat dua desa di Kecamatan Susoh, yakni Desa Panjang Baru dan Desa Keude Palak Kerambil meminta pembongkaran batu gajah di muara Kuala Cangkoi yang dinilai menjadi penyebab terjadinya Abrasi pantai selama ini.
"Masyarakat menyampaikan tentang program ini saat reses. Batu gajah ini menjadi penyebab Abrasi dan masyarakat meminta agar dibongkar, saya dan seluruh anggota DPRK tentu harus bersama rakyat. Kami mendukung agar dibongkar jika memang itu penyebab kesengsaraan masyarakat selama ini," kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) Hendra Fadhli SH, Senin (30/10/2023).
Menurut Politis Partai Aceh ini, jikapun ditunggu turunnya APBN untuk dipasang pemecah ombak yang nilainya puluhan miliar butuh waktu yang begitu panjang dan sampai saat inipun belum ada kepastian, sehingga bisa saja hanya dengan membongkar batu gajah di Muara Kuala Cangkoi hal ini bisa teratasi.
Baca juga: Pria Diduga Eks Anak Buah John Kei Tewas Ditembak di Bekasi, Ada 2 Kali Suara Tembakan
"Jadi buat apa menunggu hal yang masih abu-abu jika ada solusi cepat dan biaya murah, maka dari itu dewan bersama rakyat kita siap mendukung jika pemerintah berani bersikap dan bertindak cepat, apalagi memang permintaan masyarakat," ucapnya.
Pemerintah, menurutnya tidak perlu takut jika dianggap melanggar ketentuan hukum karena membongkar aset pemerintah.
Sebab, ada asas hukum fundamental yang mendukung tindakan tersebut yaitu asas Salus Populi Suprema Lex Esto atau Keselamatan Rakyat Merupakan Hukum Tertinggi.
"Masyarakat menilai abrasi yang selama ini terjadi karena adanya batu gajah itu, kalau dengan dibongkar menjadi solusi tentu kita tidak perlu menunggu APBN, karena biaya pembongkaran tidak lebih dari Rp 300 juta rupiah dan bisa dengan APBK. Ketika ini memang kebutuhan, kepentingan dan keselamatan masyarakat apa salahnya perjuangkan," ucapnya.
Keuchik Desa Panjang Baru, Ikhsan Wahyuni membenarkan bahwa sebelum dibangun batu gajah di muara itu, dua desa yang kini menjadi korban abrasi tidak pernah merasakan hal sedemikian rupa.
"Sebelum dibangun tidak pernah abrasi. Ini proyek tahun 2013, setelah dibangun malah sering terjadi abrasi seperti saat ini," kata Ikhsan Wahyuni.
Menurutnya, karena adanya batu gajah itu membuat pecahan ombak menghempas permukiman warga, sehingga mengikis daratan sehingga belasan meter yang dulunya bibir pantai kini malah menjadi lautan dan sudah terlalu dekat dengan pemukiman warga.
"Dulu dari rumah warga pantai ada sekitar 100 meter, namun pasca terbangun batu gajah ombak terus menghantam pemukiman warga. Kalau tidak ada batu gajah ombak akan normal, tidak menghantam pemukiman warga, maka dari itu penyebab abrasi karena adanya batu gajah itu," sebutnya.
Karenanya, ia berharap Pemkab Abdya dan DPRK untuk mengkaji untuk pembongkaran batu gajah itu dan pihaknya siap surati Pemkab dan ditanda tangani bersama."Kita sangat komitmen mendukung pemkab terkait hal ini," pungkasnya.(*)
Baca juga: Polda Aceh Amankan 3 Warga dan Satu Ekskavator di Tambang Emas Ilegal di Nagan Raya
Pemkab Bongkar Batu Gajah
batu gajah
Muara Kuala Cangkoi
Penyebab Abrasi
Abrasi di Palak Kerambil
Serambinews
Serambi Indonesia
Dihantam Abrasi, Laut Pulau Rukui Hilang Dua Kilometer |
![]() |
---|
Abrasi Hantam Pesisir Aceh Utara, Sejumlah Rumah Rusak |
![]() |
---|
Abrasi Pantai Pulau Sarok Makin Parah, Pondok Wisata Hancur |
![]() |
---|
Pemecah Arus di Tenggulun tidak Berfungsi, Warga Masih Dihantui Abrasi |
![]() |
---|
Pj Bupati Abdya Turun Langsung ke Lapamgam Atasi Abrasi Pantai Susoh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.