Kabar Neno Warisman, Dulunya Penuh Kontroversi dan Getol Kritik Jokowi: Kini Dukung Prabowo-Gibran

Kabar Neno Warisman, Dulunya Penuh Kontroversi dan Getol Kritik Jokowi: Kini Dukung Prabowo-Gibran

SERAMBINEWAS.COM – Masih ingat dengan Neno Warisman? Wanita yang getol kritik Joko Widodo saat Pemilihan Presiden 2019 lalu.

Neno Warisman yang pada Pilpres 2019 berada di Kubu Prabowo-Sandiaga, mendeklarasi tagar #2019GantiPresiden.

Lantas bagaiaman kabar terbarunya dan arah politik Neno Warisman di Pilpres 2024 ini?

Setelah ‘turun pamor’ alias menghilang dari sorotan media, Neno Warisman ternyata saat ini berlabuh sebagai kader baru Partai Gelora.

Ia diperkenalkan dalam perayaan HUT ke-4 Partai Gelora yang digelar secara daring pada Sabtu (28/10/2023) malam.

Baca juga: Satu per Satu Pengurus Partai Ummat Mundur, Agung Mozin hingga Neno Warisman, Ini Reaksi Amien Rais

Neno Warisman yang selama ini juga dikenal sebagai aktivis sekaligus aktris lawas diusung sebagai calon anggota legislatif Partai Gelora daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur III meliputi wilayah Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso.

Bahkan, deklarator gerakan #2019GantiPresiden tersebut dinyatakan siap memenangkan pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Rekam Jejak dan Sederet Kontroversi Neno Warisman

Bernama Titi Widoretno Warisman atau lebih dikenal Neno Warisman, merupakan wanita kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur pada 21 Juni 1964.

Dilansir dari Tribunnews.com, Neno Warisman merupakan penyayi dan bintang film era 1980-an.

Neno Warisman memutuskan memakai jilbab dan banyak menghabiskan waktu di dunia religi, sosial, dan pendidikan.

Dia juga sering membantu sosialisasi program Pendidikan Anak Dini Usia (PAUD) Departemen Pendidikan Nasional tahun 1991.

Baca juga: PDIP Sebut Pencalonan Gibran jadi Cawapres Prabowo merupakan Pembangkangan Konstitusi

Neno Warisman sering diundang di seminar ibu-ibu, membahas tentang pengasuh anak yang benar, pendidikan negeri, dan kesehatan.

Pada bulan Juni 2008 memulai kampanye "PMM", pola makan yang menyelamatkan.