Perang Gaza

Balas Dendam, Zionis Israel Siksa Tahanan Palestina di Penjara Gilboa dengan Anjing & Pelecehan

Kemudian mereka masuk dan mulai memukuli orang-orang, di beberapa ruangan sekaligus, dengan tangan, kaki, dan pentungan, termasuk yang terbuat dari lo

Editor: Ansari Hasyim
AFP
Orang-orang berkumpul untuk menuntut pembebasan tahanan Palestina di penjara Israel, di luar kantor Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Ramallah, Tepi Barat, Selasa (14/9/2021) 

SERAMBINEWS.COM- Pada pagi hari tanggal 8 Oktober 2023, satu hari setelah serangan Hamas, unit pasukan khusus Israel menggerebek sel penjara Gilboa dan dengan kejam memukuli tahanan Palestina yang ditahan di sana.

“Serangan balas dendam dimulai pagi itu,” kata Salah Fateen Salah, mantan tahanan yang dibebaskan dari Gilboa pada 24 Oktober setelah lima tahun menjalani penjara seperti dilaporkan Al Jazeera.

“Mereka berteriak melalui pengeras suara dan memberitahu semua tahanan untuk masuk ke dalam kamar mereka, berlutut, meletakkan tangan mereka di atas kepala, dan menjauhi pintu, sehingga Anda tidak tahu apa yang terjadi di belakang Anda ketika mereka membuka pintu pintu,” jelas Salah yang berusia 23 tahun.

Baca juga: VIDEO - Perempuan di Palestina Konsumsi Pil Penunda Menstruasi Deni Hadapi Perang

“Kemudian mereka masuk dan mulai memukuli orang-orang, di beberapa ruangan sekaligus, dengan tangan, kaki, dan pentungan, termasuk yang terbuat dari logam,” ujarnya.

“Mereka melepaskan anjingnya ke arah kami. Mereka memukuli seorang narapidana yang mengidap diabetes dan menerima tiga suntikan sehari. Dia muntah banyak darah… kami khawatir sakit selama dua jam dia akan syahid karena banyaknya darah yang dia muntahkan,” kata Salah.

"Pasukan Israel juga memotong dahi pria lain yang merupakan teman satu sel saya,” katanya, sambil mencatat ada darah di seluruh lantai penjara.

Pemukulan tersebut, kata Salah, berlangsung berhari-hari.

“Mereka tidak punya kemanusiaan. Mereka yang memukuli orang lanjut usia dan orang sakit tidak mempunyai rasa kemanusiaan. Kepala penjara sendiri yang memberikan ancaman pembunuhan terhadap kami.”

Kematian dalam tahanan

Sejak 7 Oktober, dua tahanan Palestina telah tewas saat berada dalam tahanan Israel tak lama setelah mereka ditangkap, dan setidaknya puluhan orang terluka.

Kedua pria yang meninggal dalam tahanan ditahan tanpa diadili atau dikenai dakwaan.

Beberapa video juga muncul dalam beberapa minggu terakhir yang menunjukkan tentara Israel memukuli, menginjak, menganiaya dan mempermalukan warga Palestina yang ditahan yang matanya ditutup, ditelanjangi sebagian atau seluruhnya, dan tangan mereka diborgol.

Banyak pengguna media sosial mengatakan adegan tersebut mengingatkan kembali akan penyiksaan yang dilakukan pasukan Amerika Serikat di Abu Ghraib Irak pada tahun 2003.

Maka tidak mengherankan jika pemerintah yang sama yang menyiksa warga Irak di Abu Ghraib juga mendanai taktik yang sama terhadap warga Palestina. Suatu pemandangan yang dilaporkan sangat menjijikkan.

Tahanan yang baru saja dibebaskan, serta kelompok hak asasi tahanan, kelompok pengacara dan lembaga resmi, semuanya telah menyatakan secara terbuka, dan mengatakan kepada Al Jazeera, mereka percaya bahwa setiap warga Palestina yang berada dalam tahanan Israel saat ini berada dalam risiko kematian.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved