Breaking News

Gebyar PKA 8 2023

Ingin Cicipi Maknyus dan Legitnya Memek? Sambangi Anjungan Simeulue di PKA-8, Tapi Jangan Ngeres!

Memek yang dimaksudkan ini adalah sejenis kuliner khas yang berasal dari Kabupaten Simeulue, bukan alat intim kaum hawa.

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Kuliner tradisional khas Simeulue, Memek tersedia di Anjungan Kabupaten Simeulue dalam PKA-8. 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anda ingin merasakan sensasi menikmati maknyus dan legitnya Memek?

Ga usah jauhjauh menyeberangi Samudra Hindia untuk menuju ke Pulau Simeulue.

Cukup datangi Anjungan Kabupaten Simeulue di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA)-8 di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh.

Tapi buang dulu jauh-jauh pikiran kotor (piktor) atau ngeres.

Memek yang dimaksudkan ini adalah sejenis kuliner khas yang berasal dari Kabupaten Simeulue, bukan alat intim kaum hawa.

Sajian kuliner khas Simeulue yakni "Memek" ini pun menjadi primadona yang banyak diburu oleh para pengunjung Pekan Kebudayaan Aceh (PKA)-8, seperti terpantau pada Senin (6/11/2023).

Kuliner sederhana berbahan dasar beras ketan putih dan pisang kepok ini hanya bisa ditemui pada perayaan adat warga Simeulue, atau hanya disajikan sebagai menu penghormatan untuk tamu.

Namanya yang unik membuat para pengunjung penasaran akan sajian kuliner warisan nenek moyang dari pulau terluar Aceh itu.

Tidak sedikit dari para pengunjung berbondong-bondong mencicipi sajian kuliner manis yang berbentuk bubur tersebut.

Selain memiliki nama yang unik, kuliner khas Simeulue bernama Memek itu juga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia pada 2019.

Bendahara Dekranasda Simeulue, Agnes mengatakan, sajian Memek bertekstur kasar dan lembut.

Manis dan gurih jadi rasa paling dominan dalam kuliner khas daerah kepulauan di Aceh itu.

Menurutnya, selain daya pikat wisata bahari, wisatawan yang berkunjung ke Simeulue kini mulai tertarik dengan kuliner di sana.

Salah satunya adalah Memek.

“Kuliner ini jadi incaran wisatawan. Mungkin karena namanya unik, jadi mereka penasaran,” ujarnya.

Sajian kudapan seperti bubur itu laris terjual sejak hari pertama pembukaan.

Menurutnya, banyak warga yang penasaran akan makanan tersebut.

Sehingga hal itu pula yang menjadi pemantik para pengunjung datang ke stand Simeulue.

"Selain Memek, kita juga ada jual Tabaha, makanan khas yang terbuat dari sagu," pungkasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved