Berita Bireuen

2024, BMK Bireuen Akan Bangun 50 Rumah Korban Kebakaran dan Duafa, Libatkan Kelompok Masyarakat

Kepastian akan dibangunnya rumah terbakar di berbagai kecamatan di Bireuen itu disampaikan Ketua BMK Bireuen, Tgk Muhammad Hafiq SSy melalui Komisione

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Komisioner BMK Bireuen, Murdeli SH 

Kepastian akan dibangunnya rumah terbakar di berbagai kecamatan di Bireuen itu disampaikan Ketua BMK Bireuen, Tgk Muhammad Hafiq SSy melalui Komisioner BMK, Murdeli SH

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Baitul Mal Kabupaten (BMK) Bireuen tahun 2024 akan membangun 21 rumah korban kebakaran dan 29 rumah untuk duafa di sejumlah kecamatan di Bireuen.

Kepastian akan dibangunnya rumah terbakar di berbagai kecamatan di Bireuen itu disampaikan Ketua BMK Bireuen, Tgk Muhammad Hafiq SSy melalui Komisioner BMK, Murdeli SH, kepada Serambinews.com, Rabu (8/11/2023).

Disebutkan, data rumah terbakar sejak tahun 2021 hingga awal November 2023 dari berbagai kecamatan mencapai 56 unit.

Dari jumlah itu, telah dilakukan verifikasi lapangan serta keterangan lainnya.

Hasil verifikasi  sebagian rumah terbakar  sudah dibangun baru, baik oleh lembaga lain maupun dibangun oleh pemilik masing-masing. 

Selain itu, ada juga rumah terbakar yang pemiliknya, termasuk kategori orang berada, sehingga tidak memenuhi syarat untuk dibangun dengan
sumber dana infak BMK Bireuen.

Baca juga: ‘Ditodong’ Soal Pencegahan di Internal saat Pimpinan KPK Terseret Kasus Pemerasan, Ini Jawaban Jubir

“Misalnya, ada rumah terbakar dan ternyata milik PNS, BMK tidak bisa membangun rumah lain untuk yang bersangkutan,” jelasnya.

Hasil pendataan, dari 56 rumah tersebut, hanya 21 unit yang layak dibangun dengan sumber dana infaq BMK Bireuen.

"Sedangkan sisanya 29 unit lainnya adalah membangun rumah dhuafa berdasarkan data dari Perkim Bireuen,” sebut Murdeli.

Ditanya sumber dana  membangun rumah korban kebakaran, Murdeli, mengatakan, BMK Bireuen memiliki dana infaq di kas daerah
sebesar Rp 15,8 miliar.

Dari dana tersebut akan digunakan sebagian untuk membangun rumah korban kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu dan akan dibangun  tahun depan.

Besarnya biaya pembangunan satu rumah, katanya setiap rumah dialokasikan anggaran Rp 90 juta untuk pembangunan fisik dan Rp 7,5 juta untuk kelompok masyarakat (pokmas) yang nantinya membangun rumah tersebut.

Baca juga: VIDEO Imbas Serangan Israel, 70 Persen Warga Gaza Tergusur Secara Paksa, 50 Persen Perumahan Rusak

Adapun Pokmas yang dilibatkan katanya, adalah Pokmas di lokasi atau desa tempat rumah itu dibangun.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved