Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Hamas Ungkap Tujuan Akhir Perangi Israel, Bukan untuk Kuasai Gaza, Tapi demi Masa Depan Palestina

Al-Hayya menegaskan keputusan Hamas menyerang Israel pada 7 Okrober 2023 adalah demi mengubah peta situasi di Timur Tengah.

Editor: Faisal Zamzami
SAID KHATIB / AFP
Anggota Brigade Ezz-Al Din Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas Palestina, berparade di Rafah di selatan Jalur Gaza pada 28 Mei 2021. 

 Amerika Serikat (AS) berjanji bahwa pemerintah Palestina yang akan memimpin Gaza jika perang Israel-Hamas berakhir.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Rabu (8/11/2023).

Pernyataan Blinken tersebut sekaligus menepis upaya Israel menguasai Gaza dengan dalih bertanggung jawab atas keamanan tanpa batas waktu.

 
Blinken mengungkapkan memang diperlukan periode transisi untuk mengakhiri konflik, namun pemerintahan di Gaza pasca perang wajib menyertakan kepemimpinan Palestina.

“Harus menyertakan kepemimpinan yang dipimpin Palestina dan bersatu dengan Tepi Barat di bawah otoritas Palestina,” ujar Blinken dilansir dari The Guardian.

Hal tersebut jelas membuat upaya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengokupasi Gaza setelah menghancurkan Hamas menjadi sulit.

Blinken sendiri mengatakan bahwa setelah konflik berakhir tak akan ada okupasi di Gaza oleh Israel.

“Tak boleh ada usaha untuk memblokade dan mengepung Gaza. Tak boleh ada pengurangan wilayah Gaza,” ujarnya.

Israel sendiri saat ini telah masuk semakin jauh ke Gaza dalam operasi untuk menghancurkan Hamas, sebagai pembalasan atas serangan kelompok itu ke negara Zionis tersebut pada 7 Oktober.

Meski berdalih menghancurkan Hamas, namun warga sipil Palestina di Gaza yang menjadi korban.

 
Lebih dari 10.000 orang dilaporkan telah tewas karena serangan itu, yang memunculkan adanya upaya pembersihan etnis.


Pasalnya, Israel tetap menyerang tempat penampungan meski telah memindahkan waga Palestina di Gaza utara secara paksa.

Dalih Hamas bersembunyi di tempat penampungan dan rumah sakit menjadi justifikasi Israel melakukan pengeboman di kedua tempat tersebut.

Baca juga: Hamas Sergap Pasukan Israel Gunakan Jaringan Terowongan saat Pertempuran Darat Sengit di Gaza

Korban Terbunuh Serangan Israel ke Gaza Jadi 10.569 Warga Sipil, Termasuk 4.324 Anak-anak

10.569 orang termasuk 4.324 anak-anak, 2.823 wanita, dan 649 lansia tewas terbunuh per hari Rabu, (8/11/2023) dalam serangan israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved