Konflik Palestina vs Israel
Hamas Ungkap Tujuan Akhir Perangi Israel, Bukan untuk Kuasai Gaza, Tapi demi Masa Depan Palestina
Al-Hayya menegaskan keputusan Hamas menyerang Israel pada 7 Okrober 2023 adalah demi mengubah peta situasi di Timur Tengah.
Salama Marouf, juru bicara kantor tersebut, mengatakan kepada para wartawan hari Selasa malam, (7/11/2023), selain jumlah tersebut, 2.550 orang, termasuk 1.350 anak-anak, hilang terjebak di bawah puing-puing dan hampir 26.000 orang lainnya terluka seperti laporan kantor berita Palestina WAFA dan kantor berita Turki Anadolu, Rabu, (8/11/2023).
Dia mengatakan jumlah kematian tersebut termasuk 1.021 warga Kota Gaza dan utara Jalur Gaza yang diungsikan ke daerah-daerah yang pendudukan klaim sebagai aman di selatan Jalur Gaza dan 49 jurnalis.
Dia juga mencatat 193 tenaga medis dan kesehatan tewas, 45 ambulans hancur, 113 lembaga kesehatan mengalami kerusakan parah, dan 18 rumah sakit serta 40 pusat kesehatan ditutup.
Marouf menekankan bahwa "pendudukan melakukan 1.071 pembantaian terhadap keluarga-keluarga Palestina sementara 1,5 juta warga diungsikan dari rumah mereka."
Israel meluncurkan serangan udara dan darat ke Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober.
Para diplomat negara G7 hari Rabu, (8/11/2023) mengumumkan sikap bersama mengenai perang Israel-Hamas. Mereka mengutuk tindakan Hamas, mendukung serangan brutal Israel di Gaza dengan kalimat mendukung hak Israel untuk membela diri, dan menyerukan "jeda kemanusiaan" untuk mempercepat bantuan kepada warga sipil yang membutuhkan di Jalur Gaza.
Pertemuan G-7 tersebut, bagaimanapun, tidak mengkritik apalagi mengutuk Israel atas serangan brutal di Gaza.
G7 memilih untuk mendesak jeda kemanusiaan dari Israel sementara negara-negara Arab dan Muslim menuntut gencatan senjata penuh yang berlaku segera, sesuatu yang ditolak oleh Amerika Serikat dan sekutunya yang membela upaya Israel untuk memusnahkan Hamas.
Terdapat juga penolakan negara Arab terhadap pembahasan masa depan Gaza, dengan negara-negara Arab mengutamakan penanganan krisis kemanusiaan yang mendesak.
Dalam pernyataan mereka setelah dua hari pertemuan, negara-negara G7 berusaha menjaga keseimbangan antara kritik tegas terhadap serangan Hamas terhadap Israel dan urgensi untuk membantu warga sipil yang terkepung di wilayah Palestina.
"Kami mendukung jeda kemanusiaan dan koridor untuk memfasilitasi bantuan yang sangat dibutuhkan, pergerakan warga sipil, dan pembebasan tawanan," kata Menlu AS Antony Blinken seperti laporan Associated Press, Rabu, 8 November 2023.
Baca juga: Aceh Selatan Dapat Penghargaan dari Wapres RI, Kategori Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
Baca juga: Sertijab di Polres Aceh Barat, Iptu Alpon Lumban Raja Kasat Intelkam & AKP Zulkifli Saragih Kasiwas
Baca juga: Lomba Gaseng pada PKA Ke-8 di Museum Aceh Lestarikan Permainan Rakyat
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Israel Serang Ibu Kota Yaman dengan Bom Cluster, Menargetkan Infrastruktur Sipil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.