Berita Banda Aceh

UIN Ar-Raniry Kukuhkan Delapan Guru Besar, Total Saat Ini 38 Orang

Pengukuhan para guru besar ini masih merupakan rangkaian perayaan milad UIN Ar-Raniry yang tahun ini genap berusia 60 tahun.

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM
Suasana Rapat Senat Terbuka dalam Rangka Pengukuhan Guru Besar Ke-4 UIN Ar-Raniry di Auditorium Prof Ali Hasjmy UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Sabtu (18/11/2023) pagi. Delapan guru besar dari berbagai rumpun ilmu dikukuhkan pada kesempatan itu. 

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM - Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani STP MT mengukuhkan delapan guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh.

Pengukuhan itu ditandai dengan pengalungan selempang guru besar oleh Dirjen Pendis turut disaksikan Rektor Prof Dr Mujiburrahman MAg, anggota senat, dan pimpinan UIN Ar-Raniry.

Prosesi akademik itu berlangsung dalam Rapat Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar Ke-4 UIN Ar-Raniry di Auditorium Prof Ali Hasjmy UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh, Sabtu (18/11/2023) pagi.

Pengukuhan para guru besar ini masih merupakan rangkaian perayaan milad UIN Ar-Raniry yang tahun ini genap berusia 60 tahun.

Baca juga: Masih Suka Marah? Buya Yahya Ungkap 5 Tips Kendalikan Emosi dalam Rumah Tangga, Pasutri Wajib Tahu

Baca juga: Warga Palestina Dilarang Shalat di Masjid Al-Aqsa, Israel Persiapkan Gas Air Mata dan Meriam Air

Prosesi pengukuhan guru besar kali ini terasa istimewa karena dihadiri oleh istri dua mantan rektor UIN Ar-Raniry yang sudah meninggal. Yakni, istri almarhum Prof Dr Safwan Idris MA dan istri almarhum Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim MA. Kehadiran mereka diapresiasi secara khusus oleh Rektor Prof Dr Mujiburrahman MAg.

Dalam arahannya, Dirjen Pendis Muhammad Ali Ramdhani menegaskan bahwa pencapaian gelar guru besar bukanlah akhir dari perjalanan karier akademik seorang dosen.

Seorang profesor diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang lebih optimal bagi kemajuan pendidikan, peradaban, dan menjadi 'problem solver' bagi masyarakat.

"Predikat guru besar jangan dimaknai sebagai rekognisi atau pengakuan negara semata, akan tetapi sebagai tanggung jawab keilmuan dan harus menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam mendidik anak bangsa," ujar Muhammad Ali Ramdhani.

Lebih lanjut, Kang Dhani, demikian sapaan akrab Dirjen Pendis, berharap kepada kedelapan profesor yang dikukuhkan pada hari ini dapat terus memacu kinerja dan kewajiban tridarma perguruan tinggi untuk kemajuan dan keunggulan Kampus UIN Ar- Raniry.

Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati ini menilai bahwa peningkatan jumlah Guru Besar UIN Ar-Raniry ini tentu akan berdampak signifikan bagi kinerja program studi untuk mencapai akreditasi unggul dan berperan dalam pembangunan pendidikan di Aceh dan Indonesia.

Selanjutnya, Dhani menyinggung dan mengingatkan mengenai doa orang tua, terutama doa ibu. “Doa yang paling dekat dengan langit dan tak tertolak di langit itulah doa seorang ibu," kata Kang Dhani.

Menurutnya, keberhasilan seseorang memang merupakan ikhtiar, tetapi ikhtiar tidak ada artinya jika tidak ada doa dan di sana terselip doa dari orang tua kita.

"Jika jika ingin berhasil, selalu menghormati dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua," ujarnya.

“Belajarlah sepanjang masa, sebab orang yang terpelajar adalah pemilik masa lalu, orang yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan,” tambahnya.

Di akhir sambutannya Muhammad Ali Ramdhani mengaku bangga dan mengucapkan selamat atas pencapaian Kampus UIN Ar-Raniry yang telah meraih akreditasi unggul yang baru saja diperoleh berdasarkan keputusan Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

"Raihan akreditasi unggul Kampus UIN Ar-Raniry ini harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi untuk menuju world class university," ujarnya di akhir arahan.

Sementara itu, Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Dr Mujiburrahman MAg dalam sambutannya mengatakan bahwa pencapaian guru besar ini tidak saja merupakan capaian pribadi sebagai dosen, tetapi juga menjadi capaian universitas yang sangat penting.

Hal ini tentunya akan berdampak pada penilaian terhadap UIN Ar-Raniry yang semakin baik dan ini akan semakin meningkatkan kualitas kita untuk mengejar target kampus yang bertaraf internasional.

Lebih lanjut, Mujib berharap momentum pengukuhan guru besar hari ini menginspirasi para akademisi yang lain untuk segara menjadi guru besar.

"Saat ini kita sudah mempunyai 38 guru besar. Selain itu,
kita punya 109 lektor kepala, artinya kita punya potensi untuk menambah guru besar dalam jumlah yang cukup besar di tahun 2024. Tentu, dengan kemauan yang keras, Bapak dan Ibu yang berstatus lektor kepala juga mampu mencapai guru besar di masa mendatang," harapnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Pengukuhan Guru Besar, Prof Dr Muhammad Yasir Yusuf MA mengungkapkan awal tahun 2023, UIN Ar-Raniry masih mempunyai 26 guru besar yang masih bertugas dan aktif di UIN Ar-Raniry. Pada bulan November 2023, jumlah guru besar UIN Ar Raniry telah mencapai 38 orang.

"Saat ini masih ada 12 berkas calon guru besar yang sedang dalam penilaian dan perbaikan," ungkap Yasir Yusuf yang juga
Wakil Rektor bidang Akademik dan Kerja Sama UIN Ar-Raniry.

Yasir merincikan, dari 38 orang profesor yang dimiliki UIN Ar-Raniry saat ini, dua orang berasal di Fakultas Adab dan Humaniora, tiga orang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 13 orang berasal dari Fakultas Syariah dan Hukum.

Kemudian, 14 orang dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, lima orang dari Fakultas Ushuludin dan Filsafat, dan satu orang dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry.

Pada pengukuhan guru besar ke-4 ini, UIN mengukuhkan delapan guru besar berdasarkan urutan perolehan guru besar sesuai dengan tahun penetapan SK Guru Besar.

Mereka yang dikukuhkan pada hari ini adalah sebagai berikut:

  1. Prof Dr Syabuddin MAg (Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Islam);
  2. Prof Dr Saifullah SAg MAg (Guru Besar Ilmu Filsafat Pendidikan);
  3. Prof Dr Damanhuri MAg (Guru Besar Ilmu Hadis);
  4. Prof Dr Nurdin MAg (Guru Besar Ilmu Tafsir);
  5. Prof Dr Muhammad MEd (Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam);
  6. Prof Dr Khairuddin MAg (Guru Besar Ilmu Ushul Fikih);
  7. Prof Safrul Muluk SAg MA MEd PhD (Guru Besar Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris); dan
  8. Prof Habiburrahim SAg MCom PhD (Guru Besar Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris). (*)

 

.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved