Bunuh Sopir Taksi Online di Sukabumi, Dua Pelaku Ditembak dan Ditangkap Polisi, Terungkap Motifnya
Polisi bertindak tegas dengan menembak kaki dua pelaku pembunuhan terhadap sopir taksi online di Sukabumi, Jabar.
SERAMBINEWS.COM - Polisi bertindak tegas dengan menembak kaki dua pelaku pembunuhan terhadap sopir taksi online di Sukabumi, Jabar.
Polisi akhirnya menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan sopir taksi online di Sukabumi, Jawa Barat.
Kedua pelaku berinisial F (30) dan DP (23) ditangkap di Kota Depok, Jawa Barat, pada Jumat (17/11/2023).
Personel Satreskrim Polres Sukabumi Kota terpaksa melakukan tindakan tegas terukur dengan cara menembak betis sebelah kanan kedua pemuda yang diduga merupakan pelaku pembunuhan terhadap sopir taksi daring yang kasus pembunuhan ini terjadi pada Selasa, (7/11) lalu.
"Saat hendak ditangkap keduanya malah melawan petugas dan mencoba melarikan diri sehingga kami harus mengambil tindakan tegas terukur untuk melumpuhkan tersangka dengan cara menembak betisnya," kata Kepala Kepolisian Resor Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo, Sabtu (18/11/2023), seperti dilansir Antara.
Pembunuhan ini terungkap setelah warga mencurigai mobil Daihatsu Xenia B 1774 EYF yang diparkir sembarangan depan minimarket Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa, (7/11/2023).
Setelah dilihat ternyata terdapat seorang pria yang kondisinya sudah meninggal dunia dengan mulut ditutup lakban.
Polisi yang mendapatkan informasi tersebut langsung menuju lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta meminta keterangan dari beberapa saksi.
Setelah dilakukan autopsi terhadap jasad korban, terungkap kematiannya tidak normal atau dibunuh.
Personel Satreskrim Polres Sukabumi Kota pun langsung menyelidiki dan mengembangkan kasus dugaan pembunuhan ini.
Kemudian terungkap identitas korban yang merupakan sopir taksi.
Baca juga: Cemburu Buta, Pria Ini Tega Bunuh dan Bakar Istrinya, Ternyata Mantan Dirut RS Padang
Sebelum ditemukan tewas, korban sempat mendapatkan orderan dari kedua tersangka pada Senin (6/11/2023) malam untuk mengantar ke wilayah Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Namun saat tiba di lokasi, kedua tersangka yang merupakan warga Cigugur dan Cijulang, Kabupaten Pangandaran ini langsung membekap korban dan menarik tubuhnya dari kursi sopir ke belakang.
Korban coba melawan dan berteriak, tapi dibekap tersangka dengan menggunakan lakban hitam.
Diduga korban pun sempat mengalami penganiayaan dan tidak bisa bernapas karena lakban tidak hanya menutup mulutnya tetapi juga hidung hingga matanya.
Setelah menghabisi nyawa korban, kedua tersangka membawa dan meninggalkan mobil korban serta jasad sopir taksi daring itu di wilayah Kecamatan Cireunghas.
Setelah itu keduanya melarikan diri.
"Setelah dikembangkan kami mendapatkan informasi bahwa kedua tersangka berada di wilayah Kota Depok yang kemudian kami melakukan penangkapan.
Adapun motif tersangka adalah ingin menguasai harta korban, namun karena korban tewas keduanya bingung dan akhirnya meninggalkan jasad sopir taksi daring itu di dalam mobilnya," tambahnya.
Ari mengatakan keduanya saat ini sudah dijebloskan ke sel tahanan Polres Sukabumi Kota untuk kepentingan lebih lanjut.
Akibat perbuatannya yang sengaja menghilangkan nyawa orang lain, penyidik Satreskrim Polres Sukabumi Kota menjerat kedua tersangka dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman kurungan penjara 20 tahun atau seumur hidup.
Kemudian Pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang ancaman kurungan penjara maksimal 15 tahun.
Untuk barang bukti yang disita berupa pakaian korban, lakban dan mobil korban.
Kronologi penemuan mayat korban
Sebelumnya, seorang driver taksi online berinisial S (55) ditemukan tewas di dalam mobil yang terparkir di sebuah minimarket di Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (07/11/2023).
Korban ditemukan dalam kondisi kaki tangan dan wajahnya terikat lakban.
Polres Sukabumi Kota masih mendalami penyebab kematian korban hingga pelaku pembunuhan.
Berdasarkan keterangan warga, mobil Daihastu Xenia milik korban sudah terparkir sejak Selasa (7/11) pagi.
Bahkan mobil berwarna putih tersebut sudah berada di sana sebelum minimarket buka.
Kemudian mobil bersama korban tersebut ditinggalkan oleh para pelaku.
Kapolsek Cireunghas, Resort Sukabumi Kota, Ipda Hendrayana mengungkapkan, berdasarkan keterangan warga terpakir sejak pagi. Namun hingga malam mobil tersebut masih keadaan terparkir.
"Sekitar pukul 19.00 WIB, saya mendapat laporan masyarakat kendaraan yang mencurigakan. Setelah kita cek dan periksa, ada seseorang yang terikat dalam kendaraan," ungkapnya, Kamis (9/11/2023)
Pihaknya pun, kata Hendra, langsung meminta petunjuk kepada Kapolres dan tak lama kemudian tim Inafis diturunkan untuk memeriksa.
"Ditemukanlah seorang laki-laki kondisi sudah meninggal dunia. Kondisi tangan, kaki terikat lakban warna cokelat dan posisi tepat berada di Jok tengah kendaraan mobil Daihatsu Xenia," tutur Hendra.
Pascadievakuasi, oleh tim Inafis korban langsung dibawa ke RS Syamsudin SH, untuk di otopsi.
"Sementara dari data yang kita temukan, korban pengemudi ya itu (driver online)," kata Hendra.
Sementara itu, terkait kendaraan milik korban, saat ini sudah diamankan di Polres Sukaubumi Kota untuk kepentingan penyidikan.
Hasil autopsi korban, Dokter Forensik RSUD Syamsudin SH, Nurul Aida mengungkapkan, saat korban ditemukan kondisi telah meningal hampir 24 jam lebih.
"Kalau perkiraan waktu kematian kalau sudah mulai membusuk yang pasti lebih dari 24 jam. Tapi busuknya belum semuanya jadi mungkin antara satu sampai dua hari," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, seusai autopsi, di ruang Jenazah, Rabu (08/11/2023).
Dari hasil autopsi forensik, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya bekas luka benda tumpul atau pun sayatan senjata tajam
"Kalau dari korban sendiri luka-luka yang signifikan seperti luka terbuka atau luka lutut kaya gitu tidak ditemukan," ucapnya.
Saat ditemukan, korban dalam kondisi meninggal kadaan wajanya tertutup oleh lakban, sehingga hasil autopsi pun tubuh korban terlihat sudah membiru.
"Cuman di sini kelihatan bahwa korban kekurangan oksigen itu yang paling jelas. Jadi usaha napas berlebih itu ada pada korban ini," tutur Aida.
"Kalau dari keterangan sementara dari keluarga korban tidak adanya keluhan penyakit ke pernafasan," tambah Aida
Untuk memastikan kematianya, pihaknya pun sudah mengambil sampel organ hidup dari korban untuk diperiksa di laboratorium.
"Biasanya kalau udah agak busuk lumayan agak lama, sekitar dua mingguan, supaya nanti pas diproses gak ancur," katanya.
Baca juga: AS, Israel dan Hamas Capai Gencatan Senjata 5 Hari, untuk Pembebasan Sandera dan Bantuan Kemanusian
Baca juga: Kejamnya Israel Serang Rumah Sakit Perawatan Lansia Al Wafa di Gaza dan Bunuh Direkturnya
Baca juga: VIDEO Semakin Beringas, Militer Israel Tembaki Ambulans dan Pekerja Medis di Gaza Utara
Kompas.com: 2 Terduga Pembunuh Sopir Taksi Online di Sukabumi Ditangkap
Gempa M 6 Guncang Afghanistan, Korban Tewas 622 Orang, Lebih dari 1.500 Terluka |
![]() |
---|
Miliki Sabu, Dua Pemuda Babel Aceh Tenggara Diringkus Polisi |
![]() |
---|
Kejati Aceh Tangkap Pelaku Pemerkosa Anak di Sabang, Diringkus Saat Hendak Melaut di TPI Lampulo |
![]() |
---|
Seorang Warga Aceh Barat Korban TPPO Dipulangkan dari Kamboja |
![]() |
---|
Ini 3 Sosok Korban Meninggal Dunia dalam Kebakaran DPRD Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.