Bincang Politik
Syeh Joel: Jangan Takut Kehadiran PSI di Aceh Seolah Rusak Syariat Islam, Saya Pastikan Tidak
Ketua DPW PSI Aceh, Zulkarnaini atau Syeh Joel mengungkap, jangan takut dengan kehadiran PSI di Aceh yang diisukan seolah bakal merusak syariat Islam.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
Meski cenderung masih muda khususnya di Aceh, PSI tetap yakin bakal meraih kesuksesan di Pemilu 2024 mendatang bila tetap kompak dan semangat mengejar target.
"Dan kami sudah buktikan per kabupaten/kota kami sudah lakukan konsolidasi," ungkap Syeh Joel.
Baca juga: PSI Aceh Dukung Tim Hukum Prabowo-Gibran Laporkan MTA ke Polda
Baca juga: Kader PSI Siap Rebut Kemenangan di Sabang dengan Cara Halal dan Santuy
Beberapa kota yang sudah dilakukan konsolidasi seperti Sabang, Banda Aceh, kemudian segera bergerak ke Aceh Jaya, Nagan Raya, Meulaboh dan sekitaran barat selatan (Barsela).
"Kami bekerja semaksimal mungkin untuk mendapatkan kursi di Aceh, minimal untuk DPRA dapat dua kursi. DPR RI utusan anak muda dari Aceh minimal satu ke Parlemen," ungkap Syeh Joel.
"Dapil 8 (Aceh Tenggara - Gayo Lues) kami target satu kursi, kemudian untuk DPRK bekerja keras di Sabang, Banda Aceh, Aceh Tamiang dan Aceh Tenggara," tambahnya.
Ketua DPW PSI Aceh itu juga menyampaikan, pihaknya berkomitmen terhadap realisasi Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) dan program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA).
"Kemudian kasus BPJS JKA yang hampir gagal karena pembiayaan bermasalah. Kalau PSI menang, itu BPJS tidak lagi berbayar dan bakal ditanggung negara," ungkap Syeh Joel.
"Artinya APBA (Rp 700 miliar per tahun) tidak lagi dibebankan iuran BPJS ke masyarakat Aceh, ditarik ke APBN," tambahnya.
Dia mengajak masyarakat khususnya anak-anak muda di Aceh ikut membantu PSI, sebab partai ini dikatakannya memang dibentuk sebagai wadah untuk anak muda berekspresi, berpolitik dan bersilaturahmi.
"Kami mengajak ayo anak-anak muda di Aceh bantu PSI," pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.