Perang Gaza
Hamas tak Izinkan Palang Merah Temui Sandera, Minta Militer Israel Tunggu di Perbatasan Rafah Mesir
Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa Palang Merah akan diizinkan untuk mengunjungi para tawanan sesuai dengan perjanjian yang dinegosiasikan dengan
SERAMBINEWS.COM - Seorang pejabat Mesir mengatakan Hamas, militan perlawanan bersenjata Palestina tak mengizinkan perwakilan Palang Merah mengunjungi para sandera yang ditahan di Gaza dan hanya bersedia memberikan informasi mengenai kondisi mereka, kata surat kabar Al-Araby Al-Jadeed milik Qatar yang berbasis di Inggris melaporkan pada hari Kamis.
Menurut laporan itu, Hamas menganggap informasi tentang tawanan sebagai mata uang yang harus dibayar Israel.
Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa Palang Merah akan diizinkan untuk mengunjungi para tawanan sesuai dengan perjanjian yang dinegosiasikan dengan bantuan Qatar tetapi tidak menyangkal bahwa Hamas kini menolak mengizinkan kunjungan tersebut.
Para pejabat Israel mengatakan pada Kamis malam bahwa mereka masih memperkirakan kunjungan tersebut akan dilakukan meskipun juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan dia tidak memiliki informasi mengenai masalah tersebut.
Baca juga: Brigade al-Qassam Ledakkan Tentara Israel dalam Terowongan, Hancurkan 355 Kendaraan Tempur
Dalam laporan tersebut, pejabat Mesir mengatakan bahwa pejabat keamanan Israel akan menunggu para sandera di perbatasan Rafah sisi Mesir bersama dengan pejabat Mesir dan perwakilan Bulan Sabit Merah dan Palang Merah.
Setelah warga Israel menerima sandera, mereka akan diterbangkan ke Israel dari Bandara di el-Arish.
Keluarga para sandera mengatakan mereka sedang menunggu pembebasan kelompok tawanan pertama pada hari Jumat tetapi mereka tidak percaya Hamas akan mewujudkan kesepakatan tersebut.
Al-Araby Al-Jadeed juga melaporkan bahwa 23 warga negara Thailand yang disandera Hamas pada 7 Oktober, akan dibebaskan atas permintaan Iran yang telah melakukan kontak dengan pemerintah di Bangkok.
Hamas dilaporkan memberikan informasi kepada pemerintah Thailand tentang warganya yang ditahan di Gaza.
Baca juga: Pagi Ini Gencatan Senjata Israel-Hamas Dimulai, Ratusan Sandera Dibebaskan
Laporan itu tidak menyebutkan kapan mereka akan dibebaskan namun media Thailand mengatakan pembebasan itu mungkin akan dilakukan paling cepat pada hari Jumat.
Daftar sandera yang akan dibebaskan pada hari Jumat telah diserahkan ke Kantor Perdana Menteri dan penghubung yang ditunjuknya dengan keluarga para tawanan.
Gal Hirsch mengatakan semua keluarga telah diberitahu apakah orang yang mereka cintai akan termasuk di antara kelompok pertama yang diperkirakan akan dibebaskan dari penawanan Hamas pada hari Jumat pukul 4 sore.
Orang-orang yang selamat dari pembantaian Hamas dari Kfar Aza, yang tinggal di Israel tengah, mendengar dengan sangat sedih bahwa tidak satu pun dari tujuh anak yang diambil dari komunitas mereka akan menjadi orang pertama yang dibebaskan.
Di antara mereka adalah Abigail Edan, yang ayahnya Roy – seorang fotografer Ynet, dibunuh bersama istrinya Smadar, ketika militan Hamas menyusup ke rumah mereka.
Abigail, yang akan berusia empat tahun pada hari Jumat, selamat dan melarikan diri ke rumah tetangga tetapi dibawa oleh militan dari sana bersama tetangga dan anak-anaknya. Saudara-saudara Abigail yang bersembunyi selamat kini berada dalam perawatan kakek-nenek mereka.(*)
Hamas
Sandera
Militer Israel
Perbatasan Rafah Mesir
Pembebasan Sandera
Serambinews
Serambi Indonesia
gencatan senjata
Robot-robot Berisi Bom Milik Israel Mengubah Lanskap Kota Gaza jadi Debu dan Rerutuhan |
![]() |
---|
Pembantaian Besar Dimulai, Israel Kirim 60.000 Tentara Barbar ke Gaza untuk Merebut Kota |
![]() |
---|
Trump Larang Warga Palestina Masuki AS, Termasuk untuk Keperluan Medis dan Studi |
![]() |
---|
Inggris: Kelaparan di Gaza Kematian Buatan Manusia di Abad Ke-21 |
![]() |
---|
Terungkap, Rencana Jahat Trump Hapus Penduduk Gaza, Dibayar Uang jika Mau Pergi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.