Perang Gaza

Iran: Sulit Kalahkan Hamas, Israel Balas Dendam ke Warga Sipil Palestina

Diplomat terkemuka Iran mencatat bahwa anak-anak, perempuan, dan orang tua merupakan 70 persen korban jiwa di Palestina, dan mengecam kebiadaban Israe

Editor: Ansari Hasyim
EPA Via BBC
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian memberikan peringatan mengerikan ke Israel jika tak hentikan serangan ke Gaza. 

Pemboman tersebut, serta perintah pengungsian paksa yang dilakukan oleh Angkatan Darat Israel, juga telah memaksa 1,6 juta orang meninggalkan rumah mereka.

Tel Aviv juga memberlakukan "pengepungan total" terhadap Gaza, memutus pasokan makanan, listrik, bahan bakar dan air. Tindakan ini telah menjerumuskan wilayah yang diblokade tersebut ke dalam krisis kemanusiaan.

Kementerian Kesehatan Gaza telah mengonfirmasi bahwa sistem layanan kesehatan di wilayah yang terkepung telah “runtuh total akibat perang Israel”.

Rumah sakit dan puluhan pusat kesehatan tidak dapat beroperasi karena serangan Israel, menurut kementerian kesehatan di daerah kantong tersebut.

Badan-badan PBB juga telah memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Jalur Gaza adalah “bencana besar”, dan menyerukan lebih banyak bantuan internasional ketika kondisi memburuk di daerah kantong padat penduduk yang terkepung tersebut.

Para pejabat Iran dalam beberapa pekan terakhir telah memperingatkan bahwa status yang ada di Asia Barat saat ini seperti sebuah tong mesiu yang bisa lepas kendali.

Mereka memperingatkan bahwa jika upaya diplomatik untuk menghentikan serangan Israel tidak berhasil, ada risiko konflik meningkat tak terkendali, dan banyak pemain regional yang ikut serta dalam perjuangan tersebut.

Para pejabat Iran mengatakan gerakan perlawanan Palestina tidak menghadapi kekurangan amunisi dan peralatan militer lainnya dan siap untuk pertempuran panjang dengan Israel dan mereka saat ini sedang mempertimbangkan berbagai pilihan sebagai tanggapan terhadap tindakan agresi dan pemboman tanpa henti rezim Zionis di Jalur Gaza.

Teheran mengatakan sejarah Israel penuh dengan pembunuhan, pembantaian, penyiksaan dan pembunuhan terhadap anak-anak Palestina, dan menggambarkan kekejaman rezim Tel Aviv dan pembantaian terhadap perempuan dan anak-anak Palestina sebagai indikasi kemiskinan Zionis.

Para pejabat Iran mengatakan Tel Aviv telah berjuang selama lebih dari 70 tahun untuk keluar dari krisis identitasnya yang bercampur dengan genosida, penjarahan, pemindahan paksa dan sejumlah tindakan tidak manusiawi lainnya.(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved