Konflik Palestina vs Israel
Kesaksian Tentara Israel Bantai Warga Sendiri saat Respons Serbuan Hamas, Jalankan Protokol Hannibal
Dugaan kasus pembantaian warga israel oleh tentaranya sendiri saat Hamas menyerbu awal Oktober lalu kembali mencuat.
"Protokol Hannibal disengaja, dan jika keputusan diambil untuk mengimplementasikannya, itu dilakukan dengan sengaja. Jika tawanan ditembak secara tidak sengaja, itu masalah lain," kata pilot itu tentang serangan pada 7 Oktober, ketika pejuang Hamas menyusup ke wilayah Jalur Gaza, termasuk festival di dekat permukiman Re'im.
Erez mengatakan, pada hari itu, tidak diketahui apakah pesawat tempur dan drone Israel mengenai sandera ketika menembak.
"Protokol Hannibal, yang sudah kita latih selama 20 tahun terakhir, menyangkut satu kendaraan dengan sandera di dalamnya. Anda tahu bagian mana dari pagar yang dilewati, arah mana di jalan ia menuju, dan bahkan rute mana yang diambil," kata Erez menyitir peristiwa penyerbuan tentara Israel ke Kibbutz atau permukiman Israel di mana warga sipil dan kombatan Hamas berada di dalamnya pada saat bersamaan.
"Yang kita lihat di sini adalah penerapan protokol Hannibal secara massal. Ada banyak celah di pagar. Ada ribuan orang dalam banyak kendaraan berbeda, baik bersama maupun tanpa sandera," tambahnya.
Erez, yang mengoordinasikan misi helikopter untuk mengevakuasi yang terluka selama serangan Israel yang berlangsung di Gaza, mengatakan, "Ini mengidentifikasi sasaran dan melakukan apa yang diperbolehkan."
"Dalam hal ini, saya tahu siapa pun yang memegang sistem senjata, baik drone maupun pilot tempur, melakukan apa pun yang mereka bisa tanpa berkoordinasi dengan pasukan darat, karena pasukan ini belum ada di sana."
Baca juga: VIDEO Gencatan Senjata dalam Pertempuran Israel-Hamas Diperpanjang Selama 2 Hari
Erez dilaporkan dipecat dari tugas pada 31 Oktober setelah mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Menurut juru bicara militer Israel, Erez dipecat setelah mengekspresikan diri pada "masalah politik" saat masih aktif bertugas.
Mengutip sumber polisi, Haaretz melaporkan pada Minggu (26/11) bahwa helikopter tempur Israel juga menembaki penonton festival yang dipenuhi warga Israel sendiri sambil merespons serangan Hamas.
Dalam penilaian pejabat keamanan senior Israel, berdasarkan rekaman interogasi anggota Hamas dan penyelidikan polisi atas insiden itu, disebutkan Hamas tidak tahu apa-apa sebelumnya tentang festival musik, di mana 364 orang tewas.
Laporan tersebut mencakup informasi dari penyelidikan polisi, menyatakan sebagian besar peserta festival berhasil melarikan diri karena pesta dihentikan setengah jam sebelum tembakan pertama.
Surat kabar Israel lainnya, Yedioth Ahronoth, juga melaporkan respons udara militer terhadap serangan Hamas ke festival musik tersebut.
Disebutkan pasukan (Hamas) yang menyusup diinstruksikan dalam beberapa hari terakhir untuk bergerak lambat ke dalam komunitas dan posisi yang ditetapkan, atau di dalamnya, dan dalam hal apa pun tidak boleh berlari, agar pilot mengira mereka berurusan dengan orang Israel.
Tipu daya ini berhasil untuk sementara, sampai pilot-pilot Apache menyadari mereka harus melewati semua aturan pembatasan atau rules of engagement.
"Ketika para pilot menyadari sulit untuk membedakan antara teroris dan orang Israel, beberapa memutuskan secara independen sekitar pukul 9 pagi untuk menggunakan artileri melawan teroris tanpa izin dari atasannya," kata harian berbahasa Ibrani itu.
AS Akan Tolak dan Cabut Visa Presiden Palestina dan Pejabatnya, Dilarang Hadiri Sidang PBB |
![]() |
---|
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.