Berita Viral

Panik Kekasih Ngaku Belum Haid 2 Bulan, Mahasiswa di Jabar Habisi Pacarnya: Usai Bunuh Balik Kampus

Herdis nekat melakukan tindakan penghilangan nyawa pacar wanitanya, WW (19) karena panik korban mengaku belum haid selama dua bulan terakhir.

|
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Panik Kekasih Ngaku Belum Haid 2 Bulan, Mahasiswa di Jabar Habisi Pacarnya: Usai Bunuh Balik Kampus. 

Panik Kekasih Ngaku Belum Haid 2 Bulan, Mahasiswa di Jabar Habisi Pacarnya: Usai Bunuh Balik Kampus

SERAMBINEWS.COM, TASIKMALAYA – Herdis Permana (20), mahasiswa di Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar) tega menghabisi nyawa sang kekasih dengan cara sadis.

Herdis nekat melakukan tindakan penghilangan nyawa pacar wanitanya, WW (19) karena panik korban mengaku belum haid selama dua bulan terakhir.

Pelaku kemudian meyakini korban telat datang bulan karena hamil, dan diduga bersepakat untuk melakukan aborsi.

Ketika keduanya bertemu, terjadilah percekcokan dan berujung pada penghilangan nyawa WW.

Jasad WW ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di semak belukar kebun durian di Kampung Sedaleuwih, Desa Puteran, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu (29/11/2023) sore.

Baca juga: Ngakunya Ponakan, Istri Bawa Pemuda Tinggal di Rumah, Diam-diam Suami Pasang CCTV Temui Fakta Ini

Herdis kemudian ditangkap pada Kamis (30/11/2023) dini hari setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan.

Pelaku merupakan pria asal Kelurahan Sindangherang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP SY Zainal Abidin mengungkap kronologi pembunuhan tersebut.

Ia mengatakan, kejadian bermula pada Senin (13/11/2023) ketika WW menyampaikan kepada kekasihnya, Herdis bahwa ia sudah dua bulan tak datang bulan.

Mereka kemudian sepakat untuk bertemu di kampus tempat Herdis kuliah di wilayah Tasikmalaya pada Rabu (29/11/2023).

Lalu Herdis dan WW pergi menggunakan motor milik WW ke wilayah yang sepi yakni di Kampung Sedaleuwih yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).

“Sesampainya di TKP, tersangka dan korban WW sempat cekcok, lantaran sebelumnya korban diketahui terlambat datang bulan atau haid (korban diduga tengah hamil),” papar Zainal pada Kamis (30/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Kepada polisi, pelaku menduga kekasihnya hamil dan diduga mereka sepakat untuk melakukan aborsi.

Namun saat di TKP, pelaku tak mendapatkan bukti dan pengakuan dari korban jika telah melakukan aborsi.

Baca juga: Bunuh Sopir Taksi Online di Sukabumi, Dua Pelaku Ditembak dan Ditangkap Polisi, Terungkap Motifnya

Hal tersebut membuat pelaku emosi dan ia pun memukul punggung atas korban sebanyak dua kali dengan tangan kosong.

“Tidak berhenti sampai di situ, maka kemudian tersangka HP ini menarik tangan korban WW,” lanjut Zainal.

Karena tanah di TKP cenderung miring, korban pun jatuh dan tersungkur.

“Melihat kondisi korban demikian, tersangka mengeluarkan sebuah balok kayu yang sudah dipersiapkan tersangka di dalam tasnya,” terang Zainal.

Lalu ia memukul pundak dan kepala korban menggunakan kayu tersebut sebanyak lima kali hingga gagang pemukul kayu parah.

Saat itu korban masih hidup, walau kondisinya cukup lemah.

“Tersangka kemudian mengeluarkan kembali sebilah pisau jenis kerambit dari dalam tasnya, kemudian menusukan pisau tersebut ke bagian rusuk korban,” tutur Zainal.

Tak hanya itu, pelaku juga melukai leher korban menggunakan senjata tajam sebanyak tiga kali.

Setelah itu, pelaku mendorong tubuh korban yang sudah tak bernyawa ke semak-semak yang tanahnya lebih rendah dibandingkan TKP awal.

Pelaku kemudian membuang pisau di sekitar TKP dan meninggalkan korban dalam posisi tertelungkup di antara semak belukar kebun durian.

Setelah itu pelaku pergi ke kampus untuk kuliah, lalu ia pulang ke rumah.

Hingga akhirnya dia ditangkap di rumahnya pada Kamis (30/11/2023) pukul 01.00 WIB.

Ia kemudian dibawa ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

 

KEJADIAN LAINNYA - Terapis Pijat di Medan Sempat Cekcok dengan Kekasihnya Sebelum Tewas

Seorang terapis pijat bernama Heni (41) ditemukan tewas tanpa busana di Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (29/9/2023) dini hari.

Warga sekitar mengaku sempat mendengar suara ribut di lokasi kejadian, beberapa saat sebelum Heni ditemukan meninggal dunia.

Lurah Sei Agul, Aidil Putra mengatakan, warga dan saksi mengungkap seorang pria diduga kekasih korban sempat datang.

"Dugaannya dibunuh sama pacarnya. Katanya sebelumnya, dari info saksi- saksi, dia habis ketemu pacarnya disitu mungkin karena cemburu,"kata Lurah Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Aidil Putra, Jumat (29/9/2023).

Baca juga: Kejadian Batal Nikah di Sumut, Pengantin Wanita Berulang Kali Ucap Tak Cinta Calon Suami: Kami Syok

Jenazah Heni ditemukan pada Kamis malam sekira pukul 23.00 WIB oleh pemilik panti pijat.

Ketika ditemukan Heni terlentang di bilik kamar tanpa busana.

Pada lehernya terdapat luka diduga bekas cekikan. Kemudian, dari mulutnya juga mengeluarkan darah diduga akibat luka di bibir atas bagian dalam sebelah kirinya

Kata Aidil, Heni bekerja seorang diri di terapis pijat lulur tersebut. Dia juga menetap di lokasi.

"Dia pekerja dan sendiri. Dia yang menjaga juga, bekerja. Katanya sempat bertengkar sama pacarnya. Menurut kesaksian warga," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh pemilik Kusuk Lulur.

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menyita sejumlah barang bukti di lokasi. Panti pijat ini juga telah dipasangi garis polisi.

Kapolsek Medan Barat Kompol Rizky Amalia mengatakan, korban telah dibawa ke RS Bhayangkara TK II Medan untuk diotopsi.

"Masih didalami," kata Rizky. (Serambinews.com/ar)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved