Breaking News

Kajian Islam

Sering Tinggalkan Shalat, Adakah Peluang Surga? Buya Yahya Singgung Masa Lalu Biarlah Berlalu

Shalat lima waktu merupakan ibadah wajib bagi setiap umat Muslim dan meninggalkannya tanpa uzur yang jelas akan berdosa.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Buya Yahya Al Bahjah - (SERAMBI/SYAMSUL AZMAN) 

Sering Tinggalkan Shalat, Adakah Peluang Surga? Buya Yahya Singgung Masa Lalu Biarlah Berlalu

SERAMBINEWS.COM - Shalat lima waktu merupakan ibadah wajib bagi setiap umat Muslim dan meninggalkannya tanpa uzur yang jelas akan berdosa.

Dosa meninggalkan sholat lima waktu ini sangat besar.

Perintah salat lima waktu tercantum dalam sejumlah ayat Al-Qur'an, salah satunya pada surah Al Baqarah ayat 110.

وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا۟ لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Arab latin: Wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāh, wa mā tuqaddimụ li`anfusikum min khairin tajidụhu 'indallāh, innallāha bimā ta'malụna baṣīr

Artinya: "Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan."

Baca juga: Bagaimana Hukum Memejamkan Mata Saat Shalat, Apa Boleh? Simak Penjelasan Buya Yahya

Meski hukumnya wajib, namun kalanya seseorang masih sering meninggalkan shalat dengan sengaja, bahkan di masa lalunya dia meninggalkan shalat dan melakukan dosa-dosa lainnya. Terkait hal ini, adakah peluang surga bagi orang tersebut?

Ulama kharismatik Buya Yahya dalam sebuah ceramahnya mengatakan, tidak memungkiri saat ini mungkin ada banyak orang meninggalkan shalat di masa lalunya, mungkin masa muda yang tidak terkontrol atau mungkin karena terlalu sibuk bekerja, atau salaah bergaul dan seterusnya sampai sering meninggalkan shalat.

Jika dalam diri anda saat ini sudah mulai tersadar dan suatu saat berharap surga meski dulunya sering meninggalkan shalat, maka Buya Yahya menyarankan segeralah bertobat. Mulai tanamkan kesadaran dan menyesal akan dosa-dosa.

"Anda saat ini mendengar suara kami lalu ada kesadaran dalam diri anda, lalu anda ingin kembali kepada Allah, apakah ada peluang bagi anda untuk menikmati surga?," kata Buya Yahya dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Al Bahjah, Sabtu (2/12/2023).

Buya mengungkap, dengan bertobat, merupakan satu cara bagi seseorang untuk bisa meraih surga.

Penting juga memahami arti dari tobat itu sendiri, artinya tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi di kemudian hari.

Baca juga: Lakukan 3 Hal Ini Agar Dosa Zina Diampuni Allah, Buya Yahya Ingatkan Soal Ini

"Akan meraih surga bagi mereka yang tabat, dulu meninggalkan shalat tapi dia menyesal hari ini dan tidak mau meniggalkan shalat yang lalu biar berlalu," sambungnya.

Terakhir, selain berobat, Buya Yahya menganjurkan mulai sekarang lakukan perubahan, banyak mengerjakan kebaikan dan amal soleh. Dengan kebaikan tentunya akan menghapus segala kejelekan seseorang yang lalu.

"Maka jangan putus asa hai hamba Allah yang banyak dosa, sering meninggalkan shalat
setelah anda mengerti ternyata shalat sangat mudah, ayo bergegas untuk melakukan shalat, yang lalu biar berlalu, tobat, tobat dan tobat," pungkas Buya Yahya

Bagaimana Hukum Memejamkan Mata Saat Shalat, Apa Boleh? Simak Penjelasan Buya Yahya

Bolehkah memejam mata ketika shalat supaya lebih khusyuk? Apa hukumnya?

Hal ini mungkin menjadi pertanyaan bagi sebagian umat muslim, terutama yang memiliki kebiasaan memejam mata saat shalat.

Menutup atau memejam mata ketika sedang menunaikan ibadah shalat bukan lagi pemandangan yang asing.

Kebiasaan ini sering terlihat dan dilakukan oleh sebagian umat muslim.

Diantara mereka ada yang beranggapan, memejam mata bisa membuat mereka lebih khusyuk saat menunaikan ibadah shalat.

Seperti diketahui, bukan hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban, saat mengerjakan ibadah shalat fardhu, umat muslim juga dituntut untuk menunaikannya secara khusyuk.

Juga bukan pada shalat fardhu saja, khusyuk juga sebisa mungkin diterapkan dalam shalat-shalat sunnah lainnya.

Bisa mengerjakan shalat secara khusyuk juga menjadi tanda keimanan seseorang, sebagaimana Firman Allah dalam surah Al Quran Surah Ali Imran berikut ini.

قَدْ أَفْلَحَ ٱلْمُؤْمِنُونَ . ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خَٰشِعُونَ

Artinya: " Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya." (QS Al-Mukmin : 1-2).

Akan tetapi, dalam praktiknya, mengerjakan shalat secara khusyuk tidaklah mudah.

Apalagi jika pelaksananya sedang didera berbagai masalah atau memiliki banyak pikiran.

Sehingga, memejam mata menjadi solusi bagi mereka yang punya kebiasaan ini, karena dinilai mampu menghadirkan kekhusyukan dalam shalat.

Tapi pertanyaannya, apa boleh hal itu dilakukan dan bagaimana dengan hukumnya ?

Soal ini sebenarnya sudah pernah dibahas oleh Buya Yahya dalam sebuah kajiannya yang ditayangkan di YouTube Al Bahjah TV pada September 2020 lalu.

Untuk mengetahuinya bagaimana penjelasan Buya Yahya, simak selengkapnya dalam artikel yang telah dirangkum Serambinews.com berikut.

Makna khusyuk saat shalat

Seperti dijelaskan oleh Buya Yahya, sebelum membahas mengenai hukum pejam mata saat sholat, yang harus dipahami terlebih dahulu ialah makna khusyuk yang sebenarnya.

"Khusyuk tidak ada urusannya dengan mata. Khusyuk disini tidak ada urusannya dengan mata," tegas Buya Yahya seperti dikutip dari video berjudul Hukum Sholat Sambil Menutup Mata - Buya Yahya Menjawab.

Berikut tayangan video penjelasan Buya Yahya soal hukum shalat sambil memejam mata.

Lebih lanjut, Buya Yahya kemudian memaparkan makna sebenarnya dari khusyuk.

Selama ini, banyak orang yang menyangka khusyuk saat mengerjakan shalat yaitu kondisi hatinya benar-benar tenang.

Tapi, makna khusyuk menurut para ulama yang disampaikan oleh Buya Yahya ialah hati dan pikirannya mengikuti bacaan dalam shalat.

"Ga ada hubungannya dengan pejam mata dan buka mata. Khusyuk itu Anda tidak keluar dari apa yang Anda baca. Merenungi bacaan-bacaan yang kita baca dalam shalat, itu khusyuk," paparnya.

Menurutnya, justru ketika seseorang memejam matanya saat shalat, maka disitu pula dia sulit untuk mendapatkan kekhusyukan.

Sebab, hal itu bisa berpotensi membuat seseorang membayangkan sesuatu lebih luas lagi dalam pikirannya.

Hukum memejamkan mata saat shalat

Hukum memejamkan mata saat shalat sebagaimana disampaikan oleh Buya Yahya ialah makruh, menurut sebagian ulama.

"Adapun masalah memejamkan mata (saat shalat), ulama mengatakan makruh. Kecuali ada hajat, ada sesuatu yang lebih penting lagi," terangnya.

Bahkan, lanjut Buya Yahya menerangkan, saat seseorang menunaikan ibadah shalat selain di depan kakbah (Masjidil Haram), disunnahkan untuk melihat ke arah tempat sujud.

Sedangkan bagi yang mengerjakan shalat langsung di Masjidil Haram, maka pandangan disunnahkan melihat ke arah kakbah.

Tapi, lanjutnya, ada kondisi tertentu yang memungkinkan seseorang bisa memejamkan mata saat shalat.

Misalnya jika mengerjakan shalat di tempat keramaian, dimana orang berlalu-lalang melintas hingga terlihat oleh mata.

"Mungkin kita shalat di pasar, tempat ramai. Kita lagi shalat, sebab kita orang laki-laki banyak mungkin wanita lalu lalang, kita pejam mata, ya (boleh). Agar terjaga bisa jadi," ucapnya.

"Baru pejam mata diperkenankan saat itu," sambungnya.

Sebab, hukum memejam mata saat shalat tidak haram, melainkan makruh.

Bolehkah pejam mata supaya shalat lebih khusyuk?

Menurut Buya Yahya, jika seseorang benar-benar menerapkan khusyuk sebagaimana mestinya (yaitu mengikuti dan memahami makna dari setiap bacaan shalat), maka dipastikan pikirannya akan terfokus dan konsentrasi pada ibadah yang sedang dia kerjakan.

Tapi jika memang dengan memejam mata seseorang bisa memperoleh khusyuk yang demikian itu, maka hal ini boleh dilakukan.

Walaupun pada dasarnya, memejam mata saat shalat justru malah membuat seseorang berpikir lebih luas lagi.

"Tapi bagi Anda secara pribadi memejam mata, ternyata Anda bisa mengarah mengikuti firman-firman Allah yang Anda baca, maka pejamlah mata Anda. Demi menggapai yang namanya kekhusyukan, jadi tidak apa-apa. Karena bagi anda lebih baik semacam itu," ujar Buya Yahya.

Sekali lagi, Buya Yahya menegaskan bahwa hukum memejam mata saat shalat menjadi tidak makruh jika ada hajat.

Misalnya saja seperti mengerjakan shalat di tempat keramaian yang kondisinya bisa mengalihkan pandangan, sehingga membuat shalat yang dikerjakan menjadi tidak khusyuk.

"Kalau memang dihadapan Anda ada sesuatu yang mengganggu kekhusyukan Anda jika dipandang, maka pejamkanlah," tuturnya.

"Tapi pada dasarnya pejam mata adalah makruh dalam keadaan normal. Tapi jika Anda mendapatkan khusyuk dengan pejam mata, maka pejamkanlah. Tapi Anda harus tau apa itu khusyuk yang sesungguhnya," sambungnya.

Tips agar bisa khusyuk dalam shalat

Dalam video penjelasannya ini, Buya Yahya juga membagikan tips bagaimana memperoleh kekhusyukan, jika memang tidak bisa memahami bacaan dalam shalat.

Kebanyakan orang, terutama di Indonesia tidak mengetahui arti dari bacaan-bacaan dalam shalat.

Sehingga sulit bagi mereka untuk bisa memahami maknanya.

Ialah tips dari Imam Haddad yang diberikan oleh Buya Yahya, yakni dengan cara membayangkan lafadz bacaan shalat.

Cara ini dapat membantu seseorang bisa mendapat kekhusyukan saat mengerjakan ibadah shalatnya, dan mencegah pikirannya terpecah.

"Ikutilah lafadz bacaanmu, seolah-olah mata membaca Alhamdulillahi rabbil 'alamin (Al-Fatihah). Lafadz hurufnya yang dibayangkan," ungkap Buya Yahya.

"Cara ini dapat membantu pelaksana shalat untuk tidak memikirkan hal lain selain ibadah yang sedang dia kerjakan itu," pungkasnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved