Sementara Azriana, mengatakan hingga kini DP3A maupun lembaga pendampingan belum memiliki data khusus tentang perundungan, namun data selama ini hanya secara umum. Namun, perundungan itu sudah harus menjadi masalah bangsa, bahkan sampai terjadi di lembaga pendidikan yang mencetak pemimpin bangsa.
Baca juga: Peringatan Milad ke 47 GAM di Pijay Berlangsung Sederhana
“Bahkan di perguruan tinggi juga masih ada kasus bullying saat penerimaan mahasiswa baru. Kita juga tak tahu apakah ini sudah jadi budaya bangsa kita ya,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan sekolah boarding memiliki potensi perundungan lebih besar, karena penghuninya tidak bisa diakses dan dipantau dari luar, sehingga ia mendorong semua pihak harus bergandeng tangan untuk menyelesaikan masalah perundungan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.