Kesal Diomeli Tiap Pulang Kerja, Riyadi Hantam Kepala Istri dengan Gas Elpiji hingga Tewas

Setelah menghabisi nyawa istrinya, Riyadi membuat sebuah skenario jika rumahnya dirampok dan istrinya dibunuh oleh perampok tersebut.

Editor: Amirullah
Tribun Jatim/M Taufik
Tersangka penganiayaan terhadap istri pakai tabung elpiji saat di Polresta Sidoarjo, Kamis, (14/12/2023). 

SERAMBINEWS.COM - Seorang suami di Sidoarja habisi istrinya pakai tabung gas.

Pelaku kesal diomeli tiap pulang kerja.

Warga Desa Pranti, Kabupaten Sidoarjo, Riyadi tega menghabisi nyawa istrinya sendiri, Nur Azizah (55) di rumah mereka, Senin (11/12/2023).

Setelah menghabisi nyawa istrinya, Riyadi membuat sebuah skenario jika rumahnya dirampok dan istrinya dibunuh oleh perampok tersebut.

Namun, skenario licik dari Riyadi itu dibongkar oleh polisi dengan barang bukti gas elpiji.

Tabung gas elpiji itu digunakan Riyadi untuk memukul kepala istrinya hingga tewas.

Melansir TribunJateng.com dari Kompas.com, Kasatreskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaray Rahutomo mengatakan, korban warga Desa Pranti, awalnya dilaporkan meninggal dunia oleh suaminya sendiri.

Keduanya diketahui hanya tinggal berdua karena selama puluhan tahun menikah tidak mempunyai anak.

Saat polisi datang ke lokasi, jenazah korban sudah dipindahkan ke ruang tamu.

Namun terdapat luka terbuka bagian kepala korban.

Polisi melakukan autopsi di RS Bhayangkara Porong untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Tersangka penganiayaan terhadap istri pakai tabung elpiji saat di Polresta Sidoarjo, Kamis, (14/12/2023).
Tersangka penganiayaan terhadap istri pakai tabung elpiji saat di Polresta Sidoarjo, Kamis, (14/12/2023). (Tribun Jatim/M Taufik)

Hasil autopsi korban Karumkit Pusdik Bhayangkara Porong, AKBP dr. Eko Yunianto mengatakan, korban diduga mengalami pukulan dari benda tumpul, salah satunya menyebabkan luka terbuka di bagian dahinya.

"Luka kekerasan benda tumpul, di antaranya di daerah dahi, kepala bagian belakang, dan beberapa di bagian dada kanan kiri maupun jari tangan,” kata Eko di RS Bhayangkara Porong, Selasa (12/12/2023).

Ia mengalami luka paling parah di bagian wajah. Hal itulah yang menyebabkanya meninggal dunia sebelum dibawa ke rumah sakit.

"Sesuai analisa dari tim forensik, luka yang menyebabkan kematian adalah di daerah wajah. Sehingga hal itu menyebabkan kerusakan jaringan otak," jelasnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved