8 Pengungsi Rohingya Bayar Rp 300 Ribu per Orang Cetak KTP Medan, Bobby Pastikan Hukum ASN Terlibat
Bobby mengaku sudah mengingatkan petugas disdukcapil, camat dan lurah untuk tidak bermain dalam pengurusan KTP.
6. Mohammad shilu mondol
7. Iman Ali
8. Mainnudin
Baca juga: Ditolak di Lhokseumawe Kini Imigran Rohingya Dikembalikan ke ISC Aceh Timur
Kantongi KTP palsu
Diberitakan sebelumnya, jajaran keamanan setempat mengamankan 8 warga Bangladesh di Belu, NTT.
Sewaktu diperiksa, mereka tidak dapat menunjukkan paspor asli.
Selain itu, mereka juga mengantongi KTP dengan keterangan warga Kabupaten Belu, Kabupaten Sikka, dan Kota Kupang.
Menurut pengakuan mereka, KTP tersebut diurus oleh seseorang di Medan, Sumatera Utara.
"Per orang mereka diminta Rp 300.000 untuk mencetak KTP," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy dikutip dari Kompas.com, Selasa (12/12/2023).
Sementara itu dilansir dari Tribun Flores, Imigran gelap asal Bangladesh berhasil diamankan oleh Polres Belu, bernama Awang (pakai identitas palsu) mengakui Kartu Tanda Penduduk (KTP) palsu yang mereka miliki dibuat di Medan, Sumatra Utara.
Awang mengungkapkan bahwa layanan tersebut diberikan oleh seorang warga dengan membayar sejumlah uang.
Ia juga mengakui bahwa mereka datang dari Bangladesh ke Medan tanpa menggunakan paspor (Paspor dan KTP hanya ada di handphone milik mereka).
"Kami membuat KTP di Medan, Sumatera Utara, dengan menggunakan jasa seorang warga, dengan membayar Rp 300 ribu per orang. Kita tidak tahu dia siapa, dia ambil uang 300 ribu setiap orangnya. Dia tidak ada gambarnya dan nomornya padam (tidak bisa dihubungi lagi)," terang M.B Nadim pemilik nama asli sesuai KTP Bangladesh.
"Setelah mendapatkan KTP tersebut, kami langsung berangkat menggunakan pesawat dari Medan ke Kupang dan terus ke Atambua secara bertahap," tambahnya.
Ia juga mengakui bahwa mereka sudah berada di Desa Takirin sejak tanggal 26 November lalu atau kurang lebih 2 minggu.
Menurutnya, tujuan kedatangan mereka ke Atambua adalah untuk bekerja.
"Tujuan kami datang ke Atambua untuk bekerja, intinya bisa makan," jelasnya.
Baca juga: Emosi Difitnah Jadi Pengedar Narkoba, Pemuda Palembang Bunuh Tetangga, Pelaku Tikam Korban
Baca juga: Dani Bunuh Calon Suami Keempat Mantan Istrinya, Sakit Hati Dicampakkan saat Bokek, Ngaku Masih Cinta
Baca juga: Ubudiyah Berzikir untuk Palestina Kumpulkan Donasi Rp 22.296.500
Menggali Potensi Gayo Lues di 11 Kecamatan, Berikut Nama Camatnya |
![]() |
---|
14 Pejuang Palestina Serang Pos tentara Israel di Gaza Selatan |
![]() |
---|
Israel Lancarkan Serangan Besar-besaran untuk Rebut Kota Gaza, 81 Orang Tewas |
![]() |
---|
Tgk Nurul Hadi di Masjid Agung, Ini Daftar Khatib dan Imam Salat Jumat di Aceh Barat 22 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Antusias! Murid TK RUMAN Aceh Meriahkan Pawai Kemerdekaan Ke-80 RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.