Selebriti

Dampak Buruk Pakai Kipas Angin dan AC bagi Kesehatan, Ini Cara Mengatasi Tidak Merasa Gerah

Meski membantu mengurangi hawa yang panas dan membuat gerah, namun penggunaan dua elektronik ini secara terus menerus

Editor: Nur Nihayati
Manaberita.com
Kipas Angin 

Meski membantu mengurangi hawa yang panas dan membuat gerah, namun penggunaan dua elektronik ini secara terus menerus

SERAMBINEWS.COM - Selama ini banyak orang menggunakan pendingin ruangan dengan AC ataupun kipas angin.

Hal ini membuat nyaman tidurpun aman, apalagi memiliki anak kecil supaya tidak rewel saat tidur malam.

Namun, ketahui bahaya menggunakan pendingin seperti kipas angin maupun AC bagi kesehatan tubuh lengkap dengan tips mengatasi saat Anda merasa gerah.

Di saat cuaca panas, kipas angin maupun pendingin ruangan menjadi solusi untuk mengusir rasa gerah.

Meski membantu mengurangi hawa yang panas dan membuat gerah, namun penggunaan dua elektronik ini secara terus menerus ternyata justru tidak bagus bagi kesehatan.

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dr. Rahmantio Adi, Sp.PD mengatakan, penggunaan kipas angin biasanya dijadikan alternatif untuk memperbaiki suhu di ruangan khususnya kamar tidur.

"Secara ilmiah, kipas angin merupakan intervensi yang efektif untuk mengurangi risiko sudden infant death syndrome pada bayi di lingkungan tidur yang panas dan hal itu juga merupakan faktor eksternal," kata dr. Rahmantio seperti dikutip dari laman Unesa.

Bahaya gunakan kipas angin dan AC terus menerus

Dia menjelaskan, penggunaan kipas angin terus menerus dapat memberikan dampak negatif. Beberapa gangguan kesehatan yang muncul karena penggunaan kipas angin yang terus menerus antara lain:

- Dapat mengeringkan mulut, hidung, dan tenggorokan.

- Hembusan angin yang dihasilkan dapat mengedarkan debu dan serbuk sari di udara.

- Angin yang bercampur dengan unsur yang berbahaya dapat memicu alergi pada sebagian orang seperti hidung tersumbat.

"Oksigen yang masuk kurang, sehingga dapat menyebabkan sakit kepala," terangnya.

Dia mengungkapkan, kipas angin dapat meningkatkan risiko penyebaran kuman, seperti virus dan bakteri. Namun hal ini terjadi jika aliran udara pada ruangan kurang baik.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved