BERITA POPULER
BERITA POPULER - Wacana Rohingya di Satu Tempatkan, Kepala Bappeda Aceh Kena Piring Saat Rapat Ricuh
Dalam kericuhan itu, anggota Banggar dan Kepala Bappeda Aceh T Ahmad Dadek harus terluka pada bagian kepalanya akibat terkena serpihan piring yang
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Serambinews.com dari kanal Nanggroe minggu ini.
Ada sederet peristiwa dan informasi yang terjadi di Aceh selama sepekan terakhir, terhitung sejak 11-17 Desember 2023.
Namun dari sejumlah berita yang dikabarkan Serambinews.com tersebut, ada 10 yang menarik perhatian pembaca.
Kasus menenai imigran Rohingya masih menjadi isu dan topik hangat yang ramai diincar pembaca selama sepekan ini.
Mulai dari nasib imigran Rohingya yang terkatung-katung hingga wacana untuk menempatkan mereka di satu tempat.
Disamping itu, berita mengenai kericuhan rapat RAPBA 2024 juga menarik perhatian pembaca.
Dalam kericuhan itu, anggota Banggar dan Kepala Bappeda Aceh T Ahmad Dadek harus terluka pada bagian kepalanya akibat terkena serpihan piring yang dilempar.
Selain berita tersebut, ada sederet informasi lain yang menarik perhatian perhatian pembaca selama sepekan terakhir.
Simak selengkapnya dalam rangkuman berita populer Serambinews.com kanal Nanggroe berikut.
Baca juga: SOSOK Zhafirah Zharim, Cewek yang Viral Tubuhnya Penuh Abu Vulkanik Erupsi Marapi, Kini Meninggal
1. Wacana Pengungsi Rohingya Mau di Satu Tempatkan, Warga Aceh Tamiang dan Gayo Lues Beri Ancaman
Warga Kabupaten Aceh Tamiang dan Gayo Lues menolak keras kehadiran pengungsi Rohingya yang ingin di satu tempatkan di daerahnya.
Wacana pemindahan pengungsi Rohingya ke dua kabupaten di Aceh itu telah berhembus kencang sejak Selasa (12/12/2023) sore.
Saat ini sebanyak 1.600-an pengungsi Rohingya tersebar di sejumlah titik di Provinsi Aceh.
Pada Selasa sore kemarin, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan Gayo Lues melakukan rapat dengan Pemerintah Aceh.
Dalam rapat tersebut juga hadir perwakilan dari Badan PBB urusan Pengungsi (UNHCR) dan International Organization Migration (IOM).
Awalnya Pemkab Aceh Tamiang bersedia menyiapkan lokasi penampungan sementara.
Namun saat pertemuan berlangsung, sejumlah warga yang menolak kedatangan etnis Rohingya ini melakukan aksi protes menggunakan alat pengeras suara.
2. 135 Pengungsi Rohingya yang Mendarat di Aceh Besar Kini Terluntang Lantung di Kota Banda Aceh
Sebanyak 135 warga Rohingya yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak , kini terluntang-lantung di Ibukota Banda Aceh.
Para pengungsi Rohingya kini berada di depan gerbang Kantor Gubernur Aceh pada Senin (11/12/2023).
Sebelumnya pada Senin (11/12/2023) sekitar 01:00 dini hari para pengungsi direncanakan ditempatkan di Scout Camp Seulawah, kemudian truk pengangkut mereka ditolak warga setempat dan dipaksa putar balik.
Pantauan Serambinews.com pukul 09:30 WIB pagi tadi, terlihat sejumlah warga mengerumuni para pengungsi dan dijaga ketat oleh pihak pengamanan kepolisian.
Lokasi berdiamnya para pengungsi Rohingya ini telah di pasang garis polisi.
135 warga Rohingya tersebut juga telah diberi makan dan minum di area yang telah di lingkari garis polisi.
Salah seorang anggota keamanan, Zullfikar, mengatakan para pengungsi tiba kembali dikantor Gubernur Aceh sekitar 01:40.
“Mereka di tolak warga di Saree kemudian sekitar jam dua lewat mereka diantar lagi ke kantor Gubernur Aceh,”ujarnya.
Baca juga: BERITA POPULER-Sosok Steffy Burase, Sosok Guru yang Ajak Keluarga Bunuh Diri, Kengerian Cox’s Bazar
3. Identitas Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh Timur, 7 Orang Bukan dari Myanmar, Ini Sosoknya
Berikut nama-nama etnis Rohingya yang mendarat di TPI Seuneubok Baro, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur pada Kamis, (14/12/2023).
Pengungsi Rohingya yang mendarat tersebut berjumlah 50 orang, keseluruhannya laki-laki.
Namun tidak ditemukan kapal yang mengangkut mereka di sekitar lokasi perairan.
Dalam daftar nama yang diterima Serambinews.com, usia termuda dalam kelompok tersebut adalah Md Joynal Uddin, berasal dari Myanmar dengan usia 15 tahun.
Sementara usia tertua adalah Md Solaiman (50 tahun) dari Myanmar.
Mayoritas dari mereka yang medarat adalah asal Myanmar dan ada juga dari Bangladesh.
4. Warga Lamreh Aceh Besar Kasih Waktu Keberadaan Pengungsi Rohingya Sampai Sore, Kalau Lewat, Usir!
Warga Gampong Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, menolak keras kedatangan pengungsi Rohingya dan meminta UNHCR memindahkan mereka ke tempat lain.
Terjadi perundingan yang sangat alot saat warga setempat berbincang dengan UNHCR usai pengungsi Rohingya tiba di melalui pantai di kawasan mereka, Minggu (10/12/2023) pagi.
"Kalau kami bilang tidak, tidak," ucap Jali, Warga Lamreh dengan nada keras.
"Tidak ada musyawarah, lanjut aja terus," sambung warga lainnya.
Sementara Sekretaris Desa (Sekdes) Lamreh, Hasmadi Khadafi, memberikan waktu hingga pukul 16.00 WIB sore pengungsi Rohingya berada di desanya.
"Lewat dari situ, kita usir paksa," kata Khadafi.
Baca juga: Etnis Rohingya yang Datang ke Aceh Bukan Semua Pengungsi, Ke Indonesia Cari Pekerjaan
5. Imigran Rohingya yang Ditolak di Lamreh dan Diantar ke Kantor Gubenur Aceh Sudah Dibawa ke Saree
Sebanyak 137 imigran Rohingya yang ditolak di Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar dan diantar ke halaman kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Minggu (10/12/2023) malam, kini sudah ke tempat lain.
Tepatnya mereka diangkut ke camp Bumi Perkemahan Pramuka (Sout Camp) Saree, Aceh Besar, untuk ditampung sementara bersama pengungsi Rohingya lainnya di sana.
Seratusan pengungsi Rohingya ini diangkut mengunakan empat truk milik BPBA, Satpol PP, dan TNI.
Imigran Rohingnya yang Diantar ke Halaman Kantor Gubenur Aceh Akan Ditampung ke Camp Pramuka Saree
Seperti diberitakan sebelumnya imigran Rohingya yang ditolak di Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar dan diantar ke Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Minggu (10/12/2023) malam, akan ditampung sementara.
Ya, ditampung sementara di camp Bumi Perkemahan Pramuka (Sout Camp) Saree, Aceh Besar.
6. BREAKING NEWS - Rapat RAPBA 2024 Ricuh, Kepala Ahmad Dadek Kena Serpihan Piring yang Dilempar
Rapat pembahasan rancangan APBA 2024 ricuh pada Selasa (12/12/2023) malam.
Bahkan, anggota Banggar dan Kepala Bappeda Aceh T Ahmad Dadek hampir adu jotos di dalam ruang rapat hingga dileraikan oleh dewan lain.
Menurut informasi yang diterima Serambinews.com, kepala T Ahmad Dadek berdarah akibat terkena serpihan piring yang dilempar anggota dewan ke dinding.
Kericuhan ini terjadi saat Banggar DPRA dan Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) membahas program dari anggaran otonomi khusus (otsus).
Menurut sumber terpercaya mengungkapkan, Kepala Bappeda tidak mampu menjelaskan secara detail asal muasal program untuk tahun 2024.
“Banyak usulan tidak berdasarkan usulan masyarakat. Ada untuk vertikal, siapa kasih masuk, kan ada usulannya. Kepala Bappeda tidak mampu menjelaskan, di situlah tegang,” kata sumber tadi.
Baca juga: Pj Gubernur Achmad Marzuki Ternyata Hadir dan Ikut Bahas Anggaran di DPRA
7. Balada Imigran Rohingya, Lari dari Kamp Bangladesh Ditolak Sana-sini di Aceh, Kini Tunggu Penempatan
Sebanyak 137 pengungsi dari etnis Rohingya masih terkatung-katung di Banda Aceh, menanti harapan mau ditempatkan di mana.
Pasalnya, pasca mendarat di Pantai Blang Ulam, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar Minggu (10/12/2023) pagi, mereka sudah dua kali mendapat penolakan dari masyarakat.
Di mana warga Lamreh di sana menolak kehadiran pengungsi asal Myanmar tersebut.
Pengungsi yang didominasi anak-anak dan wanita itu diberikan waktu hingga sore hari untuk segera dipindahkan.
Tidak mendapat titik temu akan ditempatkan di mana, kemudian para pengungsi itu dengan menggunakan empat unit truk yang dibantu oleh relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) dan pengawalan aparat kepolisian, diantar ke Kantor Gubernur Aceh.
Mereka sempat beristirahat tepat di halaman Kantor Gubernur tersebut.
Imigran Rohingya itu diantar ke sana sekitar pukul 20.30 WIB.
8. Warga Batee Pidie Ultimatum UNHCR, Hanya Tampung Imigran Rohingya di Pantai Laweung Selama 3 Hari
Keberadaan imigran Rohingya asal Negara Myanmar yang ditampung di tepi pantai Gampong Batee, Kemukiman Kalee, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, diultimatum warga.
Warga hanya mengizinkan manusia perahu itu ditampung di Pantai Kalee, Laweung selama tiga hari.
Diizinkan Rohingya ditampung tiga hari sesuai kesepakatan Pemkab Pidie dengan UNHCR.
Kehadiran pengungsi Rohingya, dinilai warga sangat menggangu keamanan di gampong setempat.
Warga pun terlibat bersama aparat keamanan menjaga etnis Rohingya.
Sehingga warga tidak memasang tenda di pantai untuk menampung Rohingya, mengingat pelarian dari Myanmar itu hanya ditampung selama tiga hari.
Imigran asal Negara Myanmar itu berlindung di bawah terpal yang diikat pada batang kayu.
Baca juga: MA, Pria Etnis Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia, Satu Orang Bayar hingga Rp 17 Juta
9. Darwati A Gani Berbagi Kebahagiaan, Sang Anak, Rania Intan Meutuah Lulus di Bank Internasional
Darwati A Gani, istri mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf sedang berbahagia.
Pasalnya, anak mereka, Rania Intan Meutuah, baru saja diterima sebagai karyawan di salah bank internasional yang berkantor di Jakarta.
Kabar bahagia itu dibagikan Darwati A Gani, lewat Facebook dan Instagramnya pada Kamis (14/12/2023).
Dalam waktu satu jam, warganet ramai-ramai mengucap selamat kepada mantan first lady itu.
Dalam postingannya, Darwati menceritakan awal mula kabar bahagia itu datang. "Saat hidup lagi capek2nya, tiba2 masuk WA dari anak, “Ma, besok anaknya tandatangan kontrak kerja ya..” tulisnya.
"Masha Allah tabarakallah aneuk meutuah mama, mama bangga dan bahagia sekali neuk (nak)," sambung istri Irwandi Yusuf, mantan gubernur Aceh ini.
10. Pengungsi Rohingya Mendarat di Aceh Timur Bertambah Lagi Jadi 50 Orang, UNHCR Belum Terlihat
Pengungsi Rohingya yang mendarat di Aceh Timur kini bertambah menjadi 50 orang, keseluruhannya laki-laki.
Namun pihak United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) sampai saat ini belum terlihat di lokasi, Kamis (14/12/2023).
Camat Darul Aman, Azani menjelaskan dari tadi malam sampai siang ini pihak UNHCR belum terlihat di lokasi para Rohingya ditampung sementara.
"Belum terlihat, dan saya juga tidak tersambung dengan pihak UNHCR sampai saat ini," tuturnya.
Amatan Serambinews.com, jumlah etnis Rohingya awalnya 37 orang kemudian bertambah menjadi 49, saat ini bertambah jadi 50 orang, satu orang terakhir di bawa ke TPI setelah diminta keterangan petugas keamanan.
Saat ini para pengungsi Rohingya masih berada di TPI Idi Cut, Gampong Seneubok Baroh, Kecamatan Darul Aman Aceh Timur.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
daftar berita populer hari ini
berita populer di Aceh
berita populer pekan ini
daftar berita populer serambinews
berita populer aceh
Serambi Indonesia
Serambinews
BERITA POPULER - Syarat Khusus Honorer Daftar PPPK Paruh Waktu, Gaya Hidup Istri Immanuel Disorot |
![]() |
---|
BERITA POPULER - Profil Keuchik Alumni Inggris di Aceh Utara, Bupati Sarjani Lantik 70 Pejabat |
![]() |
---|
BERITA POPULER- Profil Ex Kadisdik Aceh yang Korupsi Wastafel, Bupati Pidie Usulkan PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
BERITA POPULER-Harta Kekayaan Hary Tanoe, Seleksi PPPK Paruh Waktu Dimulai, Fakta Kasus Zara Qairina |
![]() |
---|
BERITA POPULER- Cucu Konglomerat 9 Naga Tewas, Pendaftaran PPPK BGN 2025, Sosok Chusnul Auditor BPKP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.