Info Kesehatan Aceh

Kasus Difteri di Aceh Terus Meningkat, Penyebabnya Karena Rendahnya Cakupan Imunisasi pada Bayi

Selain itu, rendahnya cakupan imunisasi juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan seseorang terjangkit wabah difteri dan memperluas penyebaranny

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
DINAS KESEHATAN ACEH
Pemberian imunisasi lengkap pada anak untuk mencegah difteri. 

Jenis Imunisasi Difteri

Untuk saat ini di Indonesia dan di Aceh, program imunisasi difteri sudah masuk dalam program nasional imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.

Imunisasi difteri diberikan dalam bentuk kombinasi, yakni pemberian vaksin difteri, vaksin tetanus dan batuk rejan (pertusis), atau disebut imunisasi DPT.

Imunisasi dasar wajib dilakukan dengan pemberian vaksin DPT-HB-Hib sebanyak tiga dosis ketika bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan.

Pemberian imumnisasi ini untuk melindungi tubuh dari penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, meningitis, dan pneumonia yang disebabkan oleh Haemophylus influenzae tipe B.

Baca juga: 5 Gejala Difteri dan Cara Pencegahannya, Ibu Wajib Tahu Ini

Pemberian imunisasi lengkap pada anak untuk mencegah difteri.
Pemberian imunisasi lengkap pada anak untuk mencegah difteri. (DINAS KESEHATAN ACEH)

Setelah menerima 3 dosis imunisasi dasar DPT-HB-Hib, dilanjutkan dengan 1 dosis imunisasi lanjutan DPT HB-Hib pada bayi saat berusia 18 bulan.

Kemudian imunisasi difteri lanjutan diberikan sebanyak tiga kali bagi anak usia sekolah dasar.

Imunisasi difteri lanjutnan ini mencakup 1 dosis imunisasi DT pada anak kelas 1 SD, dan imunisasi Td pada anak kelas 2, dan 5. (*)

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved