Berita Lhokseumawe

Perta Arun Gas Bersama AJI Lhokseumawe Adakan Edukasi Meliput Sektor Energi Bagi Puluhan Jurnalis

"Tidak banyak jurnalis yang mengenal isu energi yang cukup baik. Kondisi ini berpengaruh dalam penyajian berita termasuk di daerah," ujarnya.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Foto Dok AJI Lhokseumawe
Puluhan jurnalis di Lhokseumawe dan Aceh Utara pada Rabu (20/12/2023), mengikuti edukasi yang diadakan PT Perta Arun Gas (PAG) bekerja sama dengan AJI Lhokseumawe, di Gardenia Room, Guest House PAG, Rabu (20/12/2023). 

Rayful menjelaskan sejumlah tantangan meliput isu energi di Aceh.

Di antaranya, besarnya isu energi di Aceh tidak diimbangi dengan kecukupan sumber daya manusia dalam hal peliputan isu energi di lapangan. 

"Tidak banyak jurnalis yang mengenal isu energi yang cukup baik. Kondisi ini berpengaruh dalam penyajian berita termasuk di daerah," ujarnya.

Selain itu, kata Rayful, keterbatasan informasi masih menjadi tantangan bagi jurnalis di Aceh.

Data terkait energi masih terus dipungut dari sumber-sumber yang terbatas.

Baca juga: Ubah Limbah Industri Tahu Jadi Energi Alternatif, Mahasiswa USK Juara 1 Lomba Esai Inovasi di Bali

"Masih minimnya pembahasan isu energi di masyarakat kecuali berkaitan dengan sektor hilir seperti LPG maupun BBM. Belum lagi tidak banyak narasumber yang dapat berbicara tentang energi," ujarnya.

Menurut Rayful, hal-hal yang perlu dibahas soal energi di Aceh ialah pengenalan isu energi kepada publik sebagaimana fungsi pers sebagai medium edukasi. 

Publik perlu mendapat asupan tentang energi secara sederhana.

Misalnya, daftar blok migas di Aceh atau daftar daerah penghasil batu bara di Aceh.

"Perlu adanya dorongan kepada pemerintah daerah, termasuk BPМА dan Dinas ESDM untuk terbuka pada publik terkait data energi di Aceh. 

Keterbukaan informasi ini ikut memberi kemudahan bagi kerja jurnalis dalam membuat laporan," ujar Rayful.

Dia menyebut, isu pengembangan energi baru terbarukan juga menarik untuk dibahas. 

Soal alasan Aceh masih minim pemanfaatan energi terbarukan yang hanya berkontribusi 4,1 persen. 

Padahal pusat sedang berkejaran dengan transisi energi. 

Selain itu, isu pusat juga menarik ditarik ke isu lokal.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved