Berita Banda Aceh

Presentasi di Masjid Nabawi Madinah, Inovasi Putroe RSUDZA Juara Inovasi Nasional 2023

RSUDZA kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional pada ajang open Inovation Faskes Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh BPJS

|
Editor: Muhammad Hadi
Kolase Serambinews.com
dr Dewi Behtri Yanifitri,Sp.P(K) sebagai inisiator dan Ketua TIM INOVASI PUTROE RSUDZA 

“Hambatan muncul di saat pandemi covid-19 yang mana pasien dibatasi kunjungan ke rumah sakit sehingga petugas kesulitan untuk memastikan pasien minum obat sampai habis.

Saat itu petugas hanya bisa berkomunikasi via telepon dan WhatsApp (WA) dengan pasien, dan sesekali meminta pasien mengirimkan video bukti bahwa obat memang di minum.

Sehingga tercetuslah ide untuk menjadikan kegiatan minum obat terpantau via video call atau rekaman bukti obat ditelan sampai habis setiap hari”, kisah dr Dewi yang mempresentasi Inovasi Putroe saat sedang Umrah di Masjid Nabawi Madinah, Aceh Saudi.

Inovasi layanan PUTROE (Pajoh Ubat Tiep Uroe/minum obat setiap hari) yang dilakukan berupa layanan komunikasi via Grup WhatsApp yang menghubungkan petugas dan seluruh pasien TBC RO RSUDZA 24 jam.

Inovasi ini memudahkan pemantauan pasien untuk kepatuhan jadwal minum obat secara rutin tanpa harus datang ke rumah sakit.

Tim TBC RO sekaligus dapat mengingatkan jadwal kontrol bulanan serta pemeriksaan dahak, darah dan jantung yang harus dilakukan setiap bulan ke rumah sakit.

Selain itu inovasi PUTROE juga menjadi media komunikasi yang efektif antara petugas kesehatan dan pasien jika terjadi efek samping yang tidak diinginkan akibat minum obat tersebut.

Baca juga: Luncurkan Anjungan Pendaftaran Mandiri, RSUDZA Banda Aceh Berikan Kemudahan Bagi Peserta JKN

Salah satu bukti manfaat inovasi PUTROE adalah setelah layanan PUTROE dilaksanakan, tingkat kepatuhan minum obat dan kontrol berobat setiap bulan mulai meningkat, efek samping yang dikeluhkan pasien dapat dilaporkan segera, dan jumlah pasien drop out atau putus obat menurun secara signifikan.

Sebelum inovasi ini diluncurkan pada tahun 2019 dan 2020, sekitar 15 -16 persen kasus tidak melanjutkan pengobatan.

Sejak 2021 menurun sampai 12 persen dan ditahun 2022 tinggal 6 persen saja , bahkan hingga akhir triwulan ke tiga tahun 2023 ini , jumlah pasien putus obat di poli TB Resisten Obat RSUDZA menjadi nol persen.

Inilah salah satu indikator keberhasilan Inovasi PUTROE yang menjadi item penilaian dari Dewan Juri “Open Innovation Faskes" Tahun 2023.

Selain itu, manfaat dari inovasi PUTROE dapat dirasakan oleh berbagai stake holder terutama yang paling penting adalah membantu pemerintah mencapai eliminasi TBC tahun 2030 dan mencegah penularan dan penyebaran kuman TBC resisten ini di masyarakat.

Direktur RSUDZA, dr. Isra Firmansyah, SpA.,PhD yang ikut hadir mendampingi presentasi Inovasi PUTROE saat grand final mengatakan bahwa RSUDZA berkomitmen untuk menjamin keberlangsungan inovasi PUTROE dengan telah diterbitkannya SK direktur untuk Pembentukan TIM PUTROE Rumah Sakit Zainal Abidin.

Baca juga: Nenek 83 Tahun di Pidie Ketahuan Zina dengan Pria 40 Tahun, Diseret ke Balai Desa: Akui Sudah 2 Kali

Bahkan Inovasi PUTROE sudah ditetapkan dengan SK GUBERNUR sebagai salah satu inovasi di Aceh dan merencanakan pengembangan inovasi PUTROE dari aplikasi Whatsapp Grup menjadi suatu aplikasi tersendiri dengan nama yang sama, yaitu aplikasi PUTROE.

Dimana nantinya dalam aplikasi ini petugas bisa terhubung langsung dengan sistem informasi tuberkulosis nasional yang sudah lengkap dengan data pasien dan identifikasi jenis pengobatannya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved