Pengungsi Rohingya

Bela Rohingya di Aceh, Begini Jawaban YARA soal Pengungsi Kerap BAB Sembarangan

Bela Rohingya di Aceh, begini jawaban YARA soal pengungsi kewarganegaraan Myanmar itu kerap buang air besar (BAB) sembarangan.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
YouTube Serambinews
Bela Rohingya di Aceh, begini jawaban Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin SH MH soal pengungsi kewarganegaraan Myanmar itu kerap buang air besar (BAB) sembarangan. 

SERAMBINEWS.COM - Bela Rohingya di Aceh, begini jawaban YARA soal pengungsi kewarganegaraan Myanmar itu kerap buang air besar (BAB) sembarangan.

Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin SH MH mengatakan, ketika dihadapkan dengan berbagai persoalan antara pengungsi Rohingya dan warga lokal, menurutnya hal tersebut tentu ada sebab akibat yang mengikutinya.

Dia mencontohkan terkait para pengungsi tersebut yang kerap BAB sembarangan dan meresahkan warga setempat.

Hal ini karena memang tidak adanya toilet yang disediakan kepada pengungsi Rohingya saat mereka mendarat atau bermukim sementara di sebuah wilayah.

"Kalau ada WC mana mungkin BAB sembarangan," kata Safaruddin dalam Rapat Koordinasi YARA se-Aceh yang dilaksanakan di Hotel Jeumpa Mannheim, Banda Aceh, Sabtu-Minggu (23-24/12/2023).

Baca juga: YARA Siap Tampung Rohingya di Aceh, Safaruddin: Sapi Saja Malam Kita Jemput dari Hutan, Ini Manusia

Baca juga: Sosok Safaruddin, Ketua YARA yang Lantang Siap Tampung Rohingya di Aceh

Selanjutnya terkait beberapa pengungsi Rohingya yang tidak bisa membaca Al-Quran, menurutnya justru di sinilah kesempatan masyarakat Aceh jika ingin meraup pahala.

Caranya dengan mengajari mereka yang tidak cukup ilmu untuk mengaji dan tidak punya sekolah di tempat asalnya ini, agar belajar agama saat di Aceh.

"Kalau tidak bisa ngaji kita ajari," kata Safaruddin.

"Mereka kan cuma transit ke sini menuju negara tujuan. Karena dari kampungnya tak ada ilmu, ngaji tidak, sekolah pun tidak," tambahnya.

 

 

Dijelaskannya, para pengungsi Rohingya ini dianggap sebagai warga tidak memiliki negara sebab tidak diakui oleh bangsa asalnya.

Ketua YARA itu menegaskan, demi kemanusiaan siapapun wajib ditolong tanpa memandang suku, agama dan bangsa.

"Ketika membutuhkan, YARA siap hadir. Rohingya tidak ada yang tampung, kita siap bantu," kata Safaruddin.

Pihaknya juga akan membangun komunikasi dengan UNHCR terkait penanganan para pengungsi ini agar tidak terlunta-lunta lagi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved