Kupi Beungoh
SBY dan Aceh: Tentang Memori Kolektif kepada Para Presiden – Bagian II
Memori kolektif itu seringkali menjadi sangat krusial ketika komunitas, masyarakat, ataupun bangsa mengalami periode kritis dalam perjalanan kehidupan
Ketika ada penjelasan tentang konteks ingkar janji, baik Sukarno maupun Megawati, dengan enteng awam Aceh akan mengatakan, “kenapa mereka berjanji”? Atau “kenapa mereka menipu kami”?
Urutan ketiga tentang cerita ingkar janji adalah Presiden Jokowi yang mengucapkan lebih dari dua kali janji kampanyenya pada Pilpres 2019, seandainya ia terpilih lagi, mąką dana Otsus Aceh akan diperpanjang.
Akan tetapi, sampai hari ini, di ujung tahun terakhir ia berkuasa ia belum menunaikan janjinya, tanpa alasan yang jelas.
Seorang pun tak tahu, apa konteks yang membuatnya belum atau mungkin bahkan tidak akan pernah menunaikan janjinya, kecuali memang ia tak penah menang dalam dua Pilpres di Aceh.
Mungkin tak adil atau bahkan terburu-buru untuk mengatakan ia “dendam” dengan Aceh.
Kalau memang itu yang menjadi alasannya, kenapa SBY yang kalah di Aceh pada Pilpres 2004 memberikan segalanya untuk Aceh? (bersambung)
kupi beungoh
opini serambi
sby di aceh
presiden sby
Aceh
memori kolektif
Janji Politik
janji sukarno
Humam Hamid
Serakahnomic: Teori Ditolak, Praktek Menjamur? |
![]() |
---|
Prof Siddiq Armia: Alumni Dayah Darussa’adah Aceh yang Masuk Top 2 Persen Scientist Worldwide 2025 |
![]() |
---|
Aceh Barat-Selatan Butuh FK UTU Sekarang |
![]() |
---|
Akselerasi Pemerataan Dokter Spesialis Lewat Strategi MGBKI |
![]() |
---|
Selamatkan PPP dari Kepemimpinan yang tak Sejalan dengan Nilai-Nilai Dasarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.