Breaking News

Kupi Beungoh

SBY dan Aceh: Tentang Memori Kolektif kepada Para Presiden – Bagian II

Memori kolektif itu seringkali menjadi sangat krusial ketika komunitas, masyarakat, ataupun bangsa mengalami periode kritis dalam perjalanan kehidupan

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/HANDOVER
Prof. Dr. Ahmad Human Hamid, MA, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Ketika ada penjelasan tentang konteks ingkar janji, baik Sukarno maupun Megawati, dengan enteng awam Aceh akan mengatakan, “kenapa mereka berjanji”? Atau “kenapa mereka menipu kami”?

Urutan ketiga tentang cerita ingkar janji adalah Presiden Jokowi yang mengucapkan lebih dari dua kali janji kampanyenya pada Pilpres 2019, seandainya ia terpilih lagi, mąką dana Otsus Aceh akan diperpanjang.

Akan tetapi, sampai hari ini, di ujung tahun terakhir ia berkuasa ia belum menunaikan janjinya, tanpa alasan yang jelas.

Seorang pun tak tahu, apa konteks yang membuatnya belum atau mungkin bahkan tidak akan pernah menunaikan janjinya, kecuali memang ia tak penah menang dalam dua Pilpres di Aceh.

Mungkin tak adil atau bahkan terburu-buru untuk mengatakan ia “dendam” dengan Aceh.

Kalau memang itu yang menjadi alasannya, kenapa SBY yang kalah di Aceh pada Pilpres 2004 memberikan segalanya untuk Aceh? (bersambung)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved