Berita Aceh Tamiang

Ribuan Hektare Sawah di Aceh Tamiang Rusak Dihantam Banjir, KTNA Tagih Tanggung Jawab Pemerintah

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Tamiang, D Yogi S mendorong Distanbunak Aceh Tamiang serius menjemput bantuan karena selama ini...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Dok KTNA
Kondisi sawah di Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang rusak akibat banjir, Kamis (28/12/2023). Pemerintah diminta bertanggung jawab karena kerusakan ini akibat buruknya aliran sungai. 

 


Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Tamiang, D Yogi S mendorong Distanbunak Aceh Tamiang serius menjemput bantuan karena selama ini petani tidak pernah mendapat perhatian pasca-banjir. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Dampak banjir di Aceh Tamiang menyebabkan seribuan hektare areal persawahan rusak. 

Petani berharap, ada perhatian dari pemerintah karena selama ini mereka luput menerima bantuan.

Kerusakan persawahan ini terdata seluas 1.382 hektare yang tersebar di Kecamatan Karangbaru dan Bendahara. 

Luas kerusakan ini berpotensi bertambah mengingat pendataan oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) AcehTamiang masih berlangsung.

“Penyuluh kami masih terus mengumpulkan data, kemungkinan bertambah sangat terbuka karena pola banjirnya terus turun ke wilayah hilir,” kata Kadistanbunak, Yunus, Kamis (28/12/2023).

Yunus mengungkapkan, beberapa lokasi di wilayah hilir belum bisa didatangi penyuluh karena genangan air masih tinggi. 

Pendataan ini baru bisa dilakukan secara valid setelah banjir surut sepenuhnya.

Baca juga: Banjir Masih Landa Aceh Utara, 1,1 Ribu KK Mengungsi

“Nanti baru terlihat, baru bisa kita pilah, apakah rusak di awal tanam atau puso,” ungkapnya.

Kerusakan ini nantinya dilaporkan Distanbunak Aceh Tamiang ke provinsi dan pemerintah pusat. 

Dia berharap, pemerintah memberikan perhatian kepada petani karena sudah berulang-ulang rugi akibat banjir.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Tamiang, D Yogi S mendorong Distanbunak Aceh Tamiang serius menjemput bantuan karena selama ini petani tidak pernah mendapat perhatian pasca-banjir. 

Pemerintah provinsi ataupun pusat, ditekankannya harus bertanggung jawab karena kerusakan  lahan ini ada kaitannya dengan buruknya aliran sungai.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved