Internasional

Kisah Operasi Badai Gurun, Jet Tempur MiG-25 Irak Bakar Pesawat Tempur F/A-18 Hornet AS

MiG-25, saat itu merupakan jet Soviet paling mumpuni di jajaran Angkatan Udara Irak dalam hal kemampuan tempur udara-ke-udara

Editor: Muhammad Hadi
Kolase Serambinews.com
Letnan Zuhair Dawoud, Jet Tempur MiG-25 Irak (atas) yang menembak jatuh pesawat tempur F/A-18 Hornet AS yang dipiloti Letnan Cdr Scott “Spike” Speicher dalam Operasi Badai Gurun tahun 1991. 

Kisah Pilot Tempur Irak, Jet Tempur MiG-25 Bakar F/A-18 Hornet AS dalam Operasi Badai Gurun

SERAMBINEWS.COM - Amerika Serikat tak berhenti melibatkan diri dalam berbagai gejolak di Timur Tengah.

Keterlibatan AS terbaru adalah mengirim kapal perang ke Laut Merah.

Ternyata ikut campur negara Paman Sam sudah berlangsung sejak dulu.

Semasa Saddam Hussein masih berkuasa di Irak, ternyata AS juga telah berusaha melumpuhkan kekuatan militer negara kaya minyak di teluk itu.

Tak tanggung-tanggung, AS seperti biasa mengandalkan serangan udara untuk menghancurkan pangkalan militer Irak pada tahun 1991.

Operasi Badai Gurun membuat pesawat tempur AS dan Irak bentrok di udara.

Karena operasi pada malam hari yang melibatkan pesawat tempur dalam jumlah besar terdeteksi oleh radar Irak.

Operasi Badai Gurun menjadi sejarah kelam bagi AS setelah pesawat tempurnya dibakar oleh pilot angkatan udara Irak yang mengandalkan jet tempur era Uni Soviet.

Pada tahun 1991, ketika AS memulai Operasi Badai Gurun (operasi militer melawan Saddam Hussein), seorang pilot Irak membuat petinggi Pentagon bingung karena jet tempur MiG-25 Irak mampu menembak jatuh sebuah F/A-18 Hornet.

“Saya mengunci target 38km dari saya dan pada jarak 29km saya menembakkan rudal R-40RD dari bawah sayap kanan saya. Saya mengunci target dengan radar saya sampai saya menyaksikan ledakan besar di depan saya,” Letnan Zuhair Dawoud, pilot AU Irak, seperti dikutip media Eurasiantimes.

Kisah tentang F-18 ini kembali diangkat setelah pesawat tersebut--meski dengan varian berbeda--baru-baru ini menjadi berita ketika berhasil menembak jatuh drone yang ditembakkan pejuang Houthi Yaman.

Kisah F-18 ini adalah pertempuran udara-ke-udara pertama antara MiG-25 dan F/A-18 Hornet.

MiG-25, saat itu merupakan jet Soviet paling mumpuni di jajaran Angkatan Udara Irak dalam hal kemampuan tempur udara-ke-udara.

Baca juga: Dikirim Ke Timteng Untuk Dukung Israel, Kini AS Tarik Pulang Kapal Induk USS Gerald Ford Ke Virginia

Selama Perang Iran-Irak, jet tempur tersebut digunakan untuk misi udara-ke-udara.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved