Berita Banda Aceh
RSUDZA Raih Juara 2 Open Innovation Faskes Tingkat Nasional, BPJS Kesehatan Apresiasi Inovasi Putroe
Singkatan yang diadaptasikan dari Bahasa Aceh, yaitu Pajoh Ubat Tiep Uroe (Putroe), yang bermakna minum obat setiap hari.
“Inovasi ini dapat hadir karena kerja sama tim, jadi mereka ini sangat peduli dan cepat menanggapi dengan pasien-pasien TBC.
Awalnya kami tidak menganggap ini inovasi, karena kami beranggapan ini adalah kewajiban kami memastikan obat itu diminum setiap hari oleh pasien.
Selanjutnya ini juga menjadi salah satu objek audit klinis oleh Kementerian Kesehatan, apakah obat tersebut ada diminum oleh pasien di depan petugas.
Apalagi obat yang harus diminum mencapai 20 tablet setiap hari dengan berat badan minimal, jika memiliki berat badan lebih lagi maka bisa sampai 25 tablet per hari yang harus dikonsumsi,” jelas Dewi.
Baca juga: Lalui Ujian Terbuka, Konsultan Ginjal RSUDZA dr Abdullah SpPD Raih Gelar Doktor
Dewi menambahkan, dari hasil implementasi inovasi ini berdasarkan data yang dihimpun didapati Jumlah Kasus TBC RO yang Minum Obat Setiap Hari meningkat dari 85 persen menjadi 100 persen.
Kemudian Jumlah Kasus TBC RO dengan Efek Samping Obat Terdeteksi meningkat dari 44 persen menjadi 100 persen.
Dampak lainnya kata Dewi adalah Jumlah Kasus TBC RO dengan Jadwal Kontrol Ulang Teratur meningkat dari 81 persen dan Jumlah Kasus TBC RO yang Putus Obat/Drop Out (DO) menurun dari 15 persen menjadi 0 persen.

Sementara itu, Direktur RSUDZA Banda Aceh, dr Isra Firmansyah SpA PhD dalam kegiatan penyerahan penghargaan Inovasi PUTROE tersebut mengungkapkan rasa bahagianya dengan masuknya Inovasi PUTROE sebagai salah satu finalis Open Innovation Fasilitas Kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
“Poin penting dari inovasi ini adalah merupakan wujud kepedulian dari petugas rumah sakit kepada pasien, yang biasanya pasien TBC ini dikucilkan.
Jadi kita intens memandu mereka minum obat setiap harinya. Dengan keberhasilan pada saat ini dengan berhasilnya kami meraih juara 2, diharapkan dapat meningkatkan kendali mutu dan kendali biaya dalam Program JKN dan untuk selanjutnya inovasi ini akan kami kembangka menjadi lebih baik lagi.
Baca juga: Peringati Puncak HKN Ke-59, RSUDZA Luncurkan Buku Memoar Tenaga Kesehatan
Sekali lagi selamat kepada inovator dan harapannya dengan inovasi ini semoga dapat dieprgunakan secara nasional sehingga angka kasus TBC ini semakin menurun,” harap Isra.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh, Neni Fajar mengatakan bahwa sangat mengapresiasi RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh dengan Inovasi PUTROE yang diciptakan.
Tentunya kata Neni, BPJS Kesehatan memberikan penghargaan kepada Inovasi PUTROE sebagai juara 2 dalam Open Innovation Fasilitas Kesehatan Tingkat Nasional.
“Inovasi PUTROE ini sebenarnya sederhana, namun penilaian dari inovasi ini sangat memenuhi kriteria yaitu bagaimana meningkatkan mutu layanan dengan sistem digitalisasi dan simplifikasi.
Selain itu juga semoga dengan diperolehnya juara 2 untuk Inovasi PUTROE ini menjadi motivasi bagi fasilitas Kesehatan lainnya khususnya di Aceh untuk berinovasi untuk meningkatkan mutu layanan melalui simplifikasi serta digitalisasi,” ungkap Neni.(*)
Baca juga: Baitul Mal Aceh dan RSUDZA Jajaki Program Bantu Pasien Miskin
Wagub Fadhlullah Ajak Pengusaha Hotel & Restoran Promosikan Pariwisata Aceh |
![]() |
---|
PIKE Robotic Event 2025: Panggung Kreativitas Pelajar Aceh di Bidang Teknologi |
![]() |
---|
Ini Agenda Gerindra Aceh Semarakkan HUT RI, Bagi Beras hingga Ziarah TMP |
![]() |
---|
Pemerintah Aceh Desak Daerah Percepat Realisasi Penyaluran Beras SPHP |
![]() |
---|
Berussia Kuta Baro Aceh Besar Bungkam Hana Club FC 4–2 di Lhong Raya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.