Perang Gaza
Perang Sengit di Khan Younis, Pejuang Palestina Sasar Pasukan Israel dengan Rudal Anti-Tank & Roket
Pejuang PIJ juga meluncurkan serangan roket dari Gaza ke Ashkelon di Israel selatan pada hari Kamis, kata pemantau perang, dan mencatat bahwa para pej
Brigade Al-Qassam dalam video yang diulas tersebut, mengklaim memproduksi secara lokal senapan dan amunisi khusus untuk penembak runduk, sniper, yang mereka gunakan untuk memerangi IDF.
Al Qassam menamai senapan itu sebagai Al-Ghoul.
"We made with our own hands what reaps your heads. We will continue killing your soldiers by our locally manufactured sniper rifles (Kami membuat dengan tangan kami sendiri apa yang menarik perhatian Anda. Kami akan terus membunuh tentara Anda dengan senapan sniper produksi lokal kami),” tulis pernyataan Brigade Al-Qassam menyertai unggahan video tersebut.
Dalam video tersebut, tampak anggota pasukan Al Qassam memiliki keahlian serta mesin bubut dalam membuat laras senapan sniper.
Pasukan Al Qassam juga tampak membuat peluru untuk digunakan senjata sniper hand made tersebut yang berulir tulisan 'Qassam 127'.
Pada bagian lain video, pasukan Brigade Al Qassam juga mengujicoba senapan dan peluru-peluru tersebut sebelum menerapkannya di medan tempur sungguhan.
Uji Coba 100 Ribu Peluru Demi Penuhi Standar Kalibrasi
Dalam penjelasannya, apa yang membuat Yarar terkesan bukanlah soal pembuatan senjata, meski dilakukan di ruang yang cenderung terbatas.
Hamas disebut-sebut memang memiliki ruang khusus pembuatan senjata dan amunisi di jaringan terowongan mereka.
Bagi Yarar, membuat senjata hand made bukan lah sesutau yang mengejutkan atau istimewa.
"Seperti yang kalian ketahui, membuat senjata tangan tidaklah sulit dan siapapun bisa memproduksinya. Siapa pun yang memiliki mesin bubut dapat menghasilkan senjata," kata dia dalam program tersebut.
Namun hal yang istimewa dari video tersebut, kata Yarar adalah, Al Qassam tidak sedang membuat senjata biasa, melainkan senapan untuk penembak jitu yang membutuhkan tingkat akurasi dan presisi tinggi.
Artinya, kata dia, pembuatan senapan untuk penembak runduk membutunkan standar kalibrasi. Yarar menyebut, untuk mendapatkan standari kalibrasi tinggi seperti yang sudah dibuktikan Brigade Al Qassam, dibutuhkan uji coba sebanyak 100 ribu tembakan.
Artinya, sebanyak itu pula peluru-peluru buatan Al Qassam ditembakkan sebelum akhirnya menemukan standar yang tepat.
Baca juga: Dikirim Ke Timteng Untuk Dukung Israel, Kini AS Tarik Pulang Kapal Induk USS Gerald Ford Ke Virginia
Caplok 82 Persen Tepi Barat, Israel Inginkan Tanah Maksimum dengan Populasi Arab Minimum |
![]() |
---|
Robot-robot Berisi Bom Milik Israel Mengubah Lanskap Kota Gaza jadi Debu dan Rerutuhan |
![]() |
---|
Pembantaian Besar Dimulai, Israel Kirim 60.000 Tentara Barbar ke Gaza untuk Merebut Kota |
![]() |
---|
Trump Larang Warga Palestina Masuki AS, Termasuk untuk Keperluan Medis dan Studi |
![]() |
---|
Inggris: Kelaparan di Gaza Kematian Buatan Manusia di Abad Ke-21 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.