Breaking News

Pilpres 2024

Anies Sebut Prabowo Mengolok-olok Pentingnya Etika, Prabowo: Anda Tidak Pantas Bicara soal Etik 

Anies Baswedan menyebut Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto mengolok-olok pentingnya etika dalam proses menuju kepemimpinan.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
TRIBUNNEWS.COM/IRWAN RISMAWAN
Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1, Anies Baswedan menyebut Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto mengolok-olok pentingnya etika dalam proses menuju kepemimpinan. 

Singgung "Orang Dalam" Sejak Debat Pertama

Sementara sebelumnya Anies sudah menyinggung soal “orang dalam” hingga sebut Prabowo tidak tahan menjadi oposisi karena tidak bisa berbisnis.

Hal itu disampaikannya saat Debat Perdana Pasangan Capres-Cawapres yang digelar KPU dan tayang secara langsung di YouTube Serambinews, Selasa (12/12/2023) lalu.

Awalnya Anies menanggapi pernyataan Prabowo soal demokrasi andai tidak berjalan tidak mungkin membuatnya yang oposisi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Mendengar jawaban telak itu, Anies kemudian menanggapi balik kalau Prabowo sendiri tidak tahan menjadi oposisi, makanya bergabung dengan penguasa.

“Seperti disampaikan pak Prabowo, pak Prabowo tidak tahan menjadi oposisi,” kata Anies.

“Beliau sendiri menyampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha, karena itu harus berada dalam kekuasaan,” sambungnya.

Baca juga: Cak Imin Tanggapi Jokowi Makan Malam dengan Prabowo: Presiden Harus Jaga Netralitas

Jawaban tersebut kemudian membuat seisi halaman Gedung KPU Pusat menjadi riuh oleh teriakan para timses yang berada di belakang para capres.

Capres nomor urut 1 itu kemudian melanjutkan, kekuasaan lebih dari persoalan bisnis dan uang.

“Kekuasaan adalah soal kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat,” ucap Anies.

Prabowo Ungkit soal Anies Jadi Gubernur DKI

Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto juga mengungkit soal Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Menurutnya, pernyataan Anies agak berlebihan yang mengeluh soal rendahnya demokrasi di Indonesia.

Padahal kata Prabowo, waktu itu Anies naik menjadi gubernur sebagai oposisi melawan pemerintah yang berkuasa.

“Mas Anies dipilih jadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung bapak,” kata Prabowo lantang.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved