Konflik Palestina vs Israel

Israel Berisiko Hadapi Perang Baru, Tepi Barat di Ambang Ledakan Intifada 3

Meningkatnya kekerasan di Tepi Barat memicu munculnya front peperangan baru yang harus dihadapi Israel dengan intensitas tinggi.

Editor: Faisal Zamzami
ABIR SULTAN / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat Kabinet di Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada tanggal 31 Desember 2023. --- Tepi Barat berada di ambang ledakan perang baru dengan Israel saat kekerasan meningkat di sana. 

"Setiap hari saya hidup seperti sebuah keajaiban," katanya, mengacu pada banyaknya kematian sandera akibat serangan udara Israel.

"Saya mendengar di radio hari ini, Senin (5/1/2024), berita pembunuhan sahabat saya, Tamir Hadar yang terbunuh pada 7 Oktober lalu," kata Elad Katzir.

Sebelumnya pada Senin (8/1/2024) pagi, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan kegagalan Israel untuk membebaskan seorang sandera di Jalur Gaza setelah bentrok dengan pejuangnya.

 

Hamas Palestina vs Israel

Kekerasan meluas di Tepi Barat setelah Israel melakukan penggerebekan besar-besaran untuk membungkam aksi faksi-faksi perlawanan Palestina di sana, yang mendukung Operasi Badai Al-Aqsa oleh Hamas di Jalur Gaza.

Bentrokan antara faksi-faksi perlawanan Palestina dan pasukan Israel menewaskan ratusan warga Palestina.

Tercatat 340 kematian warga Palestina diTepi Barathingga Selasa (9/1/2023).
Israel juga menangkap lebih dari 4.910 warga Palestina, terhitung sejak penggerebekan yang dimulai pada Oktober 2023 hingga hari ini, Selasa (9/1/2024).

Sebelumnya, Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama di kompleks Masjid Al Aqsa, dikutip dari Al Arabiya.

Hamas menculik kurang lebih 240 orang dari wilayah Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza.

Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), 105 sandera sipil telah dibebaskan; 81 orang Israel; 23 warga Thailand; dan satu warga Filipina, yang ditukar 240 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, dikutip dari The Times of Israel.

Israel memperkirakan masih ada sekitar 137 sandera di Jalur Gaza.

Jumlah korban jiwa di pihak Palestina di Jalur Gaza terhitung 23.084 hingga Selasa (9/1/2024) dan 1.200 orang tewas di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Baca juga: Jadi Andalan Klub Voli Korea, Berapa Gaji yang Diterima Megawati Hangestri Dalam Setahun?

Baca juga: RSUD Bireuen Launching ICU Baru dan Laboratorium Terpadu

Baca juga: Harga Emas Kembali Melemah di Awal Tahun 2024, Logam Mulia Ikutan Turun, Ini Rincian Lengkapnya

 

Tribunnews.com: Tepi Barat di Ambang Ledakan Intifada 3, Israel Berisiko Hadapi Perang Baru

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved